Apa saja jenis gaya belajar?

image

Dalam belajar, beberapa orang memiliki gaya belajar masing-masing sesuai dengan keahliannya. Apa saja jenis gaya belajar?

Gaya belajar merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan fakta bahwa individu-individu menerima dan memproses informasi dengan cara-cara yang sangat berbeda. Setidaknya terdapat empat model gaya belajar yang telah dikembangkan saat ini, antara lain :

  • The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)
  • Kolbs’s Learning Style Model
  • Hemann Brain Dominace Instrument (HBDI), dan
  • Felder-Silverman Learning Style-Model

Berikut ini akan dijelaskan mengenai Felder-Silverman Learning Style Model. Model lainnya tidak dijelaskan karena tidak digunakan dan beberapa penjelasan akan beririsan dengan model Felder-Silverman.

Felder-Silverman Learning Style Model membagi gaya belajar berdasarkan lima dimensi. Gaya belajar tersebut terdiri dari gaya belajar active-reflective, gaya belajar inductive-deductive, gaya belajar visual-verbal, gaya belajar sensing-intuitive, dan gaya belajar sequential-global.

1. Gaya Belajar Active-Reflective (Dimensi Pemrosesan)

Pembelajar dengan gaya belajar active cenderung untuk memelihara dan memahami informasi yang terbaik dengan melakukan keaktifan dengannya – membahas, menerapkannya, atau menjelaskannya kepada orang lain. Di lain sisi, pembelajar reflective memilh untuk memikirkannya dahulu dengan tenang. Sebuah ungkapan dari pembelajar active adalah, “Mari mencobanya dan lihat bagaimana ia bekerja”, sedangkan pembelajar reflective berkata, “Mari kita pikirkan terlebih dahulu”. Pembelajar active lebih menyukai belajar kelompok, sebaliknya pembelajar reflective lebih menyukai belajar sendiri. Mendengarkan ceramah tanpa melakukan kegiatan fisik kecuali menulis catatan sulit dilakukan keduanya, namun khususnya bagi pembelajar active.

2. Gaya Belajar Sensing-Insentive (Dimensi Persepsi)

Pembelajar bertipe sensing cenderung menyukai mempelajari fakta, sedangkan pembelajar bertipe intuitive seringkali lebih memilih menemukan kemungkinan dan hubungan. Sensor lebih mudah memahami jika diberikan contoh dari konsep dan prosedur dan menemukan bagaimana konsep diaplikasikan pada praktik, sedangkan pembelajar intuitive mencoba memahami suatu interpretasi atau teori yang menghubungkan fakta. Oleh karena itu, sensor cocok diberi pengajaran dengan aplikasi nyata, sedangkan pembelajar intuitive cocok diberikan peta konsep.

3. Gaya Belajar Visual-Verbal (Dimensi Input)

Pembelajar visual mengingat apa yang dilihatnya dengan baik, seperti gambar, diagram, timeline, film, atau demonstrasi; sedangkan pembelajar verbal lebih banyak mendapat informasi dari kata-kata dan penjelasan terucap sehingga mereka menyukai diskusi dan proyek tulisan.

4. Gaya Belajar Sequential-Global (Dimensi Pemahaman)

Pembelajar sequential memperoleh pemahaman melalui langkah-langkah linear. Pembelajar global berusaha memahami gambaran besar dan memecahkan masalah kompleks sekali ketika mendapatkan gambaran besar.

5. Gaya Belajar Inductive-Deductive (Dimensi Organisasi)

Pembelajar inductive memproses informasi dari yang spesifik ke general, sedangkan pembelajar deductive sebaliknya.