Apa saja Gejala Obsesif Kompulsif OCD?

gejala ocd

Gangguan Obsesif Kompulsif atau Obsesif Compulsive Disease (OCD) merupakan penyakit jangka panjang yang bersifat kompulsif. Orang dengan gangguan ini memiliki ketakutan tidak masuk akal yang berlebihan (obsesif) dan menunjukkan sikap atau perilaku kompulsif.

Apa saja gejala yang anda ketahui?

Gejala OCD
Gejala OCD berbeda beda setiap orang. Pada orang dengan OCD ringan, orang tersebut akan bergelut dengan pikiran obsesifnya dan menunjukkan perilaku kompulsif bsia sampai 1 jam. Untuk gejala OCD yang parah, gangguan ini bisa mengendalikan hidupnya. Pada OCD terdapat 4 tahapan kondisi yaitu obsesi, kecemasan, kompuldif, dan kelegaan sementara. Obsesi terus muncul karena kondisi kecemasan yang menguasai dan mempengaruhi pikiran penderita. Kecemasan semakin memberat dan memancing penderita untuk melakukan perilaku kompulsif yang berlebihan untuk mengurangi kecemasan tersebut.

Perilaku kompulsif membuat pikiran obsesif merasa lega sementara waktu. Apabila terdapat pemicu lagi, maka pikiran obsesif akan muncul kembali dan perilaku kompulsif terulang kembali, begiitu seterusnya. Pada keadaan atau kondisi yang parah perilaku kompulsif ini akan mengganggu aktivitas penderita, dan pikiran penderita akan dipenuhi oleh pemicu yang membuat dirinya dipenuhi oleh rasa cemas tersebut.

Penyakit Obsesif-Kompulsif ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah peristiwa kognitif repetitif, tidak diinginkan, dan intrusive yang bisa berbentuk pikiran atau bayangan dalam pikiran atau hasrat (dorongan). Mereka menerobos tiba-tiba ke dalan keadaran dan mengakibatkan peningkatan dalam kecemasan subjektif (Oltmanns & Emery, 2013).

Gangguan obsesif kompulsif adalah gangguan cemas, dimana pikiran seseorang dipenuhi oleh gagasan-gagasan yang menetap dan tidak terkontrol, dan ia dipaksa untuk melakukan tindakan tertentu berulangulang, sehingga menimbulkan stress dan mengganggu fungsinya dalam kehidupan sehari-hari (Davison & Neale, 2012).

Gejala utama obsesi-kompulsif:


  • Perilaku dan pikiran yang muncul tersebut disadari sepenuhnya oleh individu atau didasarkan pada impuls dalam dirinya sendiri. Individu juga menyadari bahwa perilakunya itu tidak rasional, namun tetap dilakukan untuk mengurangi kecemasan.

  • Beberapa perilaku yang muncul disadari oleh individu dan berusaha melawan kebiasaan dan pikiran-pikiran rasa cemas tersebut sekuat tenaga, namun tidak berhasil.

  • Pikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan lega, rasa puas atau kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khawatir secara berlebihan dan mengurangi stres yang dirasakannya.

  • Obsesi (pikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya berulang-ulang secara terus-menerus dalam beberapa kali setiap harinya.

  • Obsesi dan kompulsi menyebabkan terjadinya tekanan dalam diri penderita dan menghabiskan waktu (lebih dari satu jam sehari) atau secara signifikan mengganggu fungsi normal seseorang, atau kegiatan sosial atau suatu hubungan dengan orang lain.

  • Penderita merasa terdorong untuk melakukan ritual, yaitu tindakan berulang seperti mencuci tangan & melakukan pengecekan dengan maksud tertentu.