Apa saja gejala dan penyebab dari Gastroenteritis atau flu perut? Lalu bagaimana cara mengatasinya?


Kondisi dari penyakit ini juga dikenal dengan istilah flu perut atau flu lambung. Gastroenteritis bisa menyebabkan mual, muntah, diare, kram perut, atau terkadang demam pada penderitanya. Apa saja gejala dan penyebab dari Gastroenteritis atau flu perut? Lalu bagaimana cara mengatasinya?

1 Like

Penyebab Gastroenteritis
Ada berbagai macam virus yang bisa menyebabkan gastroenteritis. Dua jenis virus yang menjadi penyebab paling umum adalah:

  • Rotavirus. Virus yang menular melalui mulut ini cenderung menginfeksi bayi dan anak-anak, karena mereka sering memasukkan jari atau benda-benda yang sudah terkontaminasi ke dalam mulut. Orang dewasa yang terinfeksi virus ini mungkin tidak akan merasakan gejala apa pun, namun mereka tetap bisa menularkannya pada anak kecil maupun bayi.
  • Norovirus. Virus ini sangat mudah menular dan bisa menginfeksi siapa pun, baik orang dewasa maupun anak-anak. Kebanyakan kasus keracunan makanan yang terjadi di seluruh dunia disebabkan oleh norovirus. Penyebaran virus ini biasanya terjadi di beberapa tempat, seperti ruang kelas sekolah, ruang kampus, asrama, tempat perawatan anak, dan ruang perawatan umum. Makanan dan air yang terkontaminasi menjadi media utama penyebaran virus. Selain itu, virus juga bisa menyebar lewat kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
    Gastroenteritis juga bisa disebabkan oleh bakteri E. coli dan salmonella. Pada banyak kasus, bakteri salmonella dan campylobacter sering kali menjadi penyebab utama gastroenteritis. Biasanya bakteri jenis ini menyebar melalui daging unggas yang sudah matang, telur, serta hewan peliharaan atau unggas yang masih hidup.

Berikut ini beberapa kelompok individu yang berisiko tinggi mengalami gastroenteritis, di antaranya:

  • Anak kecil. Anak-anak lebih sering terserang infeksi virus karena belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat.
  • Anak sekolah dan yang tinggal di asrama. Infeksi ini bisa menular dengan mudah di tempat-tempat yang terdapat banyak orang berkumpul dengan jarak dekat.
  • Orang lanjut usia. Sistem kekebalan pada orang tua akan menurun. Infeksi ini bisa dengan mudah menular ke orang lanjut usia jika mereka tinggal berdekatan dengan orang yang berpotensi menyebarkan kuman.
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti HIV dan menjalani kemoterapi, lebih berisiko tertular infeksi karena kekebalan tubuh mereka diserang oleh kondisi yang mereka derita.

Pengobatan Gastroenteritis
Tujuan utama dari pengobatan gastroenteritis adalah untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Karena itu, penderita dianjurkan untuk banyak minum air. Jika dehidrasi yang dialami cukup parah, penderita mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan cairan melalui infus.

Oralit bisa diberikan untuk membantu rehidrasi. Obat ini mengandung elektrolit dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Meskipun oralit bisa dibeli secara bebas di pasaran, pastikan untuk selalu mengikuti aturan pakai yang tertulis pada kemasan. Bila perlu, tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk mendapatkan informasi lebih jelas.

Obat-obatan antibiotik tidak efektif untuk mengatasi virus. Selain itu, jangan memberikan aspirin untuk menghilangkan gejala nyeri pada penderita yang masih berusia di bawah 16 tahun. Untuk membantu meringankan gejala gastroenteritis, lakukan lah beberapa tips berikut ini di rumah:

  • Upayakan untuk selalu meminum lebih banyak cairan. Jika kesulitan minum langsung dari gelas, gunakanlah sedotan. Hindari mengonsumsi jus buah-buahan karena minuman ini justru bisa meningkatkan gejala diare yang dialami.
  • Konsumsi makanan dalam jumlah sedikit dan mudah dicerna, seperti pisang, bubur, dan ikan. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu pemulihan bagi perut Anda. Berhenti makan jika mual mulai terasa kembali.
  • Gunakan lebih banyak waktu untuk beristirahat.
  • Anak-anak dan orang dewasa bisa mengonsumsi minuman berenergi untuk menggantikan elektrolit dalam tubuh. Oralit juga sangat disarankan untuk mengobati bayi dan anak-anak. Hindari es krim atau minuman bersoda karena justru bisa memperparah diare pada anak-anak.
    Pada penderita anak-anak, gastroenteritis harus ditangani sedini mungkin karena penyakit ini menyumbang angka kematian pada anak yang cukup tinggi di Indonesia. Gejala yang patut diwaspadai antara lain mudah mengantuk, bibir dan mulut menjadi kering, tangan dan kaki mereka juga terasa dingin. Jika hal itu terjadi pada anak Anda, bergegas lah pergi ke rumah sakit untuk mendapat penanganan terbaik.

Dokter akan memberikan asupan cairan kepada anak Anda dengan nasograstic atau tabung NG, yaitu alat berupa tabung yang dimasukkan melalui hidung menuju ke perut. Asupan cairan itu juga bisa diberikan kepada anak Anda secara langsung dengan terapi intravena yang disuntikkan melalui pembuluh darah.

Anda juga bisa melakukan perawatan mandiri dengan memberikan cairan pada bayi, 15-20 menit setelah mereka mengalami muntah atau diare. Jeda waktu ini diperlukan agar perut sang bayi bisa beristirahat sejenak. ASI bisa diberikan pada bayi jika dia masih mengonsumsi ASI. Selain ASI, cairan oralit atau susu formula juga bisa diberikan jika bayi sudah bisa minum dari botol.

Sumber : Gastroenteritis