Apa saja fungsi kepemimpinan?

image

kepemimpinan adalah suatu kewenangan yang disertai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan memberikan inspirasi untuk menggerakkan orang-orang yang berada di bawah koordinasinya dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Lalu Apa saja fungsi kepemimpinan ?

fungsi kepimpinan berhubungan langsung dengan situasi dalam kehidupan kelompok/organisasi masing-masing, yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam dan di luar situasi itu. fungsi kepemimpinan gejala sosial, karena harus diwujudkan dalam interaksi antarindividua di dalam situasi sosial suatu kelompok/organisasi. Fungsi kepemimpinan memiliki dua dimensi yaitu :

  1. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan mengarahkan (direction) dalam tindakan atau aktivitas pemimpin
  2. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan (support) atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugastugas pokok kelompok/organisasi.

Secara operasional dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu :

  1. Fungsi Intruksi
    Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimnana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan motivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.

  2. Fungsi Konsultasi
    Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan, yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orangorang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari pemimpin pada orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik (feedback) untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. Dengan menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan keputusan-keputusan pemimpin akan dapat dukungan, dan lebih mudah menginstruksikannya, sehingga kepemimpinan berlangsung efektif.

  3. Fungsi Partisipasi
    Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktigkan orang-orang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semuanya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.

  4. Fungsi Delegasi
    Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat/ menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pemimpin. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan aspirasie.

  5. Fungsi Pengendalian
    Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses/ efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi dan pengawasan.

Dalam melaksanakan aktifitas organisasi atau perusahaan, akan dilakukan oleh orang-orang yang saling bekerjasama, bantu membantu dan menjalin komunikasi satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan sesuai dengan fungsi dan tugas yang diberikan masing-masing karyawan. Walaupun telah dibentuk suatu sistem kerja didalam suatu organisasi atau perusahaan, dalam prakteknya selalu ada salah satu orang karyawan atau lebih yang berperan secara aktif dibandingkan dengan karyawan lainnya. Supaya organisasi dapat tumbuh dan berkembang dengan stabil dan mantap sangat diperlukan tatanan hubungan kerja antara pimpinan dengan bawahan yang sifatnya terbuka, kondusif serta jelas sehingga nantinya dapat tercipta kepemimpinan yang efektif didalam suatu organisasi atau perusahaan itu sendiri.

Kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lainnya yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Munculnya pemimpin dapat dilihat dari teori bawahan, teori psikologi, dan teori situasi.

Kepemimpinan adalah kemampuan memperoleh konsensus dan kaitan pada sasaran bersama ,melalui syarat-syarat organisasi yang dicapai dengan sumbangan pengalaman dan kepuasan dipihak kelompok kerja”. (Isyandi, 2004:149)

Kepemimpinan adalah sebagai kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran.sumber dari pengaruh ini dapat dapat bersipat formal,seperti yang disajikan oleh kepemilikan peringkat manajerial dalam organisasi”.(Robbins, 2006:432)

Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang melihat pada diri seorang pemimpin yang bergantung dari macam-macam faktor,baik faktor internal maupun faktor eksternal4”.(Winardi, 2004:47)

Praktek kepemimpinan modern beranjak dari teori modern tentang kepemimpinan.
Untuk dapat melaksanakan kepemimpinan secara baik, seorang pimpinan atau administrator, termasuk pemimpin atau administrator pendidikan harus memiliki tiga jenis kepemimpinan, yaitu

  • keterampilan teknis,

  • Keterampilan konseptual,

  • keterampilan personal.

Pemimpin organisasi mengelola anggota kelompok dengan tugas-tugas yang veriatif. Lebih dari itu, pemimpin tidak hanya mengelola anggota untuk menjalankan tugas-tugas yang variatif, akan tetapi variasi karakter anggota kelompok itu sendiri adalah sebanyak anggota kelompok itu.

Tata laku dan kapasitas yang diperlukan oleh seorang pemimpin untuk memimpin masing-masing kelompok itu relatif berbeda, meskipun tidak selalu berbeda dalam tujuan. Tergantung di mana posisi, apa tugas utamanya, dan konsep dasar apa yang dianut. Gaya kerja seseorang, apakah dia berada pada posisi manajer, komandan, atau sebutan lainnyapun berbeda. Artinya, gaya seorang komandan berbeda dengan seniman, berbeda pula dengan manajer, dan sebagainya. ( Danim,2004 :10 – 11)

Gaya kepemimpinan seorang pimpinan mampu mempengaruhi perilaku bawahannya dan memotivasinya agar mau bekerjasama serta bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2006 : 170). Kepemimpinan adalah faktor manusiawi yang mengikat suatu kelompok bersama dan memberinya motivasi menuju tujuan-tujuan tertentu, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. (Danim, 2004 :18)

Ada lima fungsi kepemimpinan yang bersifat hakiki yang perlu diketahui: (Danim, 2004 : 61)

  • Pemimpin selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha pencapaian tujuan.

  • Wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak-pihak luar.

  • Pemimpin selaku komunikator yang efektif.

  • Mediator yang handal, khususnya dalam hubungan ke dalam untuk menangani situasi konflik internal.

  • Pemimpin selaku integrator yang efektif, rasional, objektif dan netral.

Menurut Usman Effendi Fungsi kepemimpinan ialah memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi motivasi kerja, mengarahkan organisasi, menjalin jaringan komunikasi yang baik, memberikan pengawasan yang efisien, dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan target dan perencanaan. Agar kelompok berjalan dengan efektif, pemimpin harus melaksanakan fungsi utama, yaitu;

  • Fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah yaitu menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi dan pendapat.

  • Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau sosial yaitu segala sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar persetujuan dengan kelompok lain, penengahan perbedaan kelompok dan sebagainya.