Apa saja fungsi hutan mangrove dari sisi ekonomi?

hutan mangrove

Fungsi hutan mangrove dari sisi ekonomi antara lain : Menghasilkan beberapa jenis kayu yang kualitasnya diakui baik dan Menghasilkan hasil-hasil non kayu. Hasil non kayu yang dihasilkan hutan ini dikenal sebagi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).

Mangrove sejak lama telah dimanfaatkan oleh masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Tercatat sekitar 67 macam produk yang dapat dihasilkan oleh ekosistem hutan mangrove dan sebagian besar telah dimanfaatkan oleh

masyarakat, misalnya untuk bahan bakar (kayu bakar, arang, alkohol); bahan bangunan (tiang-tiang, papan, pagar); alat-alat penangkapan ikan (tiang sero, bubu, pelampung, tanin untuk penyamak); tekstil dan kulit (rayon, bahan untuk pakaian, tanin untuk menyamak kulit); makanan, minuman dan obat-obatan (gula, alkohol, minyak sayur, cuka); peralatan rumah tangga (mebel, lem, minyak untuk menata rambut); pertanian (pupuk hijau); chips untuk pabrik kertas dan lain-lain (Kustanti, 2011)

Dari kawasan hutan mangrove dapat diperoleh tiga macam manfaat. Pertama, berupa hasil hutan, baik bahan pangan maupun bahan keperluan lainnya. Kedua, berupa pembukaan lahan mangrove untuk digunakan dalam kegiatan produksi baik pangan maupun non-pangan serta sarana/prasarana penunjang dan pemukiman. Manfaat ketiga berupa fungsi fisik dari ekosistem mangrove berupa perlindungan terhadap abrasi, pencegah terhadap rembesan air laut dan lain-lain fungsi fisik.

Oleh karena itu, fungsi dan manfaat hutan bakau secara ekonomi, yang utama, adalah :

  • Tempat rekreasi dan pariwisata.

  • Sumber bahan kayu untuk bangunan dan kayu bakar.

  • Penghasil bahan pangan seperti ikan, udang, kepiting, dan lainnya.

  • Bahan penghasil obat-obatan seperti daun Bruguiera sexangula yang dapat digunakan sebagai obat penghambat tumor.

  • Sumber mata pencarian masyarakat sekitar seperti dengan menjadi nelayan penangkap ikan dan petani tambak.