Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman?

Supaya tanaman yang ditanam di rumah bisa tumbuh dengan baik, maka dibutuhkan pemahaman cara merawat tanaman yang baik dan benar. Lalu, apa saja faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman?

2 Likes

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Hasil Tanaman

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu terbagi menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Susanti et.al, 2014). Faktor internal terbagi menjadi dua yaitu dikarenakan hormon atau genetik sedangkan Faktor eksternal / lingkungan terbagi menjadi dua bagian yaitu faktor biotik (hama, penyakit, gulma, mikroorganisme tanah) dan faktor abiotik (cahaya matahari, kecepatan angin, kelembaban udara, curah hujan, dan kesuburan tanah). Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

Faktor Internal

  1. Gen
    Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
  2. Hormon
    Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam tanaman. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tanaman. Contoh hormon yaitu auksin, giberlin, etilen, sitokinin, dll.

Faktor Eksternal

  1. Nutrisi
    Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air.
  2. Cahaya Matahari
    Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
  3. Air dan kelembaban
    Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan.
  4. Suhu
    Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah.
  5. Tanah
    Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara.
Referensi

https://www.pioneer.com/web/site/indonesia/Faktor-Faktor-yang-Mempengaruhi-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tanaman

Susanti et.al. 2014. PERTUMBUHAN DAN NISBAH KESETARAAN LAHAN (NKL) KORO PEDANG (Canavalia ensiformis) DALAM TUMPANGSARI DENGAN JAGUNG (Zea mays). Jurnal Agromedia. 32(2) Halaman 38-44

1 Like

image
Menurut Susanti (2014), terdapat dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, yaitu

  1. Faktor genetik
    Faktor genetik salah satunya berperan untuk membantu tanaman untuk dapat berproduksi tinggi. Faktor genetik menentukan beberapa sifat lainnya seperti mutu,
    ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit, serta kekeringan.

  2. Lingkungan
    Faktor lingkungan terbagi menjadi dua, yaitu faktor biotik seperti hama, penyakit, gulma, mikroorganisme dan juga tanah. Sedangkan, faktor abiotik seperti cahaya
    matahari, kecepatan angin, kelembaban udara, curah hujan, dan kesuburan tanah.

Keseluruhan faktor tersebut merupakan hal yang wajib untuk diperhatikan ketika seseorang akan mulai bercocok tanam. Salah satu saja dari kedua faktor utama tersebut terabaikan maka pertumbuhan dari tanaman tidak akan bisa optimal. Contohnya saja apabila faktor dari genetik telah terpenuhi karena menggunakan benih unggul yang berkualitas yang tahan akan serangan hama, namun salah satu faktor lingkungan yaitu ketersediaan cahaya matahari tidak terpenuhi maka pertumbuhan dari tanaman tidak akan optimal. Tanaman akan mengalami etiolasi dan bahkan mati karena tidak ada sinar matahari yang membantu tanaman untuk dapat berfotosintesis.

Referensi

Susanti. (2014). Agromedia. Pertumbuhan Dan Nisbah Kesetaraan Lahan (NKL) Koro Pedang (Canavalia ensiformis) Dalam Tumpangsari Dengan Jagung (Zea mays).Vol 32 No 2

1 Like
                                         FAKTOR PERTUMBUHAN TANAMAN

Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor dalam tanaman itu sendiri (genetis) atau bisaa disebut dengan internal faktor dan faktor luar (faktor lingkungan) atau eksternal faktor. Faktor genetis adalah faktor-faktor yang terdapat di dalam tubuh tanaman, misalnya keadaan benih, varietas dari tumbuhan, hormon tumbuhan, dan lainnya. Faktor lingkungan adalah seluruh faktor-faktor yang terdapat di luar tanaman dan dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, seperti faktor gangguan (hama, penyakit, gulma), faktor iklim (suhu, kelembaban, curah hujan, angin, dan lainnya), dan faktor essensiil (air, sinar matahari, unsur hara). Faktor genetis dapat dipengaruhi oleh manusia melalui rekayasa genetika. Sedangkan faktor lingkungan dapat didekati melalui berbagai perlakuan yang bertujuan memberikan pengaruh yang positif bagi tanaman. Lingkungan tumbuhan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan tanaman. Meskipun keadaan tanaman baik (faktor genetis baik) tetapi apabila keadaan lingkungan tidak memenuhi syarat seperti yang dibutuhkan tanaman, maka pertumbuhan dari tanaman akan menjadi terhambat.

Hasil pertanian dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang dapat dikelompokkan dalam 4 faktor, yaitu :

  1. Faktor genetis (jenis tanaman, varietas)
  2. Faktor gangguan (hama, penyakit, gulma)
  3. Faktor essensiil (air, sinar matahari, unsur hara)
  4. Faktor iklim (suhu, kelembaban, curah hujan, angin, dll.)

Keempat faktor ini harus dijaga agar selalu berada dalam keadaan positif pengaruhnya bagi tanaman, dengan jalan mengeliminir faktor-faktor negatifnya. Agar produk maksimum, maka faktor-faktor ini harus dimanipulir agar resultante optimum.

Pengaruh Faktor Genetis
Faktor genetis artinya bahwa tanaman mmpunyai sifat yang diturunkan dari induknya. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahan maka faktor genetis mulai diperbincagkan dan diadakan penelitian ilmu pemuliaan tanaman dan bisa melalui rekayasa genetika.

Pengaruh Iklim Bagi Tanaman
Salah satu faktor eksternal yang paling dominan adalah iklim. Faktor iklim masih dianggap cukup sulit untuk dikendalikan; yang banyak dilakukan selama ini hanyalah menyesuaikan dengan kondisi iklim yang ada. Pertanian maju sudah menggabungkan antara kondisi iklim secara alamiah dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Namun demikian ada empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam pertanian maju hubungannya dengan kondisi iklim adalah penyesuaian, peramalan, modifikasi, substitusi. Penyesuaian dengan keadaan cuaca dan iklim didiskripsi dengan baik dan usaha bercocok tanam disesuaikan dengan keadaan iklim suatu wilayah. Dengan memanfaatkan cara ini maka akhirnya dapat ditemukan pusat-pusat usaha pertumbuhan tumbuhan-tumbuhan yang memerlukan iklim sangat khusus.

Peramalan meliputi peramalan cuaca berjangka pendek, menengah, atau panjang. Merupakan salah satu usaha untuk mengurangi resiko kegagalan usaha pertanian. Prediksi iklim dan ramalan cuaca sangat diperlukan dalam bidang pertanian. Informasi mengenai iklim dan cuaca dibutuhkan oleh petani dalam budidaya tumbuhan mulai dari saat pemilihan lokasi untuk komoditas yang akan dikembangkan, selama proses budidaya, sampai panen dan pasca panen. Modifikasi terhadap adanya iklim yang kurang sesuai dengan kebutuhan tumbuhan. Berbagai hal bisa dilaksanakan dalam hal modifikasi ini, misalnya dengan pemberian naungan, pembuatan hujan buatan, pemulsaan, pengolahan tanah, dan sebagainya. Substitusi bertujuan untuk mengganti anasir-anasir cuaca/iklim yang pada saat diperlukan tidak ada atau tidak mencukupi di suatu wilayah

Faktor iklim yang berpengaruh diantaranya adalah suhu, sinar matahari, curah hujan, kelembaban udara, angin. Suhu dapat mempengaruhi perkembangan tumbuhan. Ada suhu udara, suhu tanah. Selain itu juga dikenal adanya suhu maksimum , optimum, dan minimum, serta suhu kritis untuk suatu tumbuhan. Sinar matahari merupakan sumber energi yang berguna dalam proses fotosintesis. Sinar matahari yang terpenting adalah panjang penyinaran dan intensitasnya. (terik/kerasnya) sinar matahari. Panjang/lamanya penyinaran berhubungan dengan fotoperiodisme, sehingga dikenal tumbuhan hari panjang, tumbuhan hari pendek, tumbuhan netral. Dari ketahanannya terhadap intensitas sinar matahari, dikenal golongan tumbuhan yang butuh sinar penuh dan tumbuhan yang butuh teduh (shade plants).

Curah hujan yang utama adalah banyaknya hari hujan dan lebatnya curah hujan. Kelembaban udara penting diketahui karena dengan demikian petani dapat memperhitungkan atau dapat mengetahui kapan saat tumbuhan dapat dipanen atau kapan harus diwaspadai adanya serangan jamur. Sedangkan angin merupakan pelaku utama yang berperan pada proses penguapan dan penyerbukan. Curah hujan adalah adalah air hujan dengan segala bentuk yang langsung diterima oleh bumi (salju, air, embun, kabut, dan lainnya). Curah hujan yang utama adalah banyaknya hari hujan dan lebatnya curah hujan, serta merata tidaknya air hujan

Kelembaban udara adalah uap air dalam udara dibagi dengan jumlah uap air maksimum yang dapat ditahan oleh udara pada suhu tertentu. Kelembaban udara penting diketahui karena dengan demikian petani dapat memperhitungkan atau dapat mengetahui kapan saat tumbuhan dapat dipanen atau kapan harus diwaspadai adanya serangan jamur. Angin merupakan pelaku utama yang berperan pada proses penguapan dan penyerbukan. Faktor angin yang mempengaruhi tumbuhan adalah kecepatan angin dan arah angin. Angin mempunyai pengaruh positif dan negatif bagi pertanian:

  • Pengaruh positif angin yaitu mengatur penguapan, membantu penyerbukan, membawa uap air, membawa gas-gas yang dibutuhkan tumbuhan.
  • Sedangkan pengaruh negatif angin adalah dapat menyebarluaskan gulma, merebahkan tumbuhan, penyerbukan. Pengaruh negatif dari angin bisa dikurangi dengan adanya shelter.

Pengaruh Organisme Pengganggu Tumbuhan
Organisme pengganggu tumbuhan secara garis besar dibagi menjadi tiga, yaitu : Hama, Penyakit, dan Gulma. Hama adalah berbagai jenis hewan yang aktivitas hidupnya merusak tumbuhan budidaya dan sudah merugikan secara ekonomi. Penyakit adalah proses dimana bagian-bagian tertentu dari tumbuhan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya. Penyakit tumbuhan diklasifikasikan menjadi penyakit biotic dan abiotik. Penyakit biotik adalah penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh suatu mikroorganisme/jasad renik. Bersifat infeksius, dapat ditularkan antar tumbuhan . Mikroorganisme yang menyebabkan penyakit tumbuhan disebut pathogen (jamur, bakteri, virus).

Sedangkan penyakit abiotik merupakan penyakit non infeksius, tidak dapat ditularkan pada tumbuhan lain. Penyakit abiotik disebabkan oleh perubahan lingkungan abiotik yang radikal yang menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis tumbuhan. Penyebab penyakit abiotik disebut fisiopath. Gulma adalah tumbuhan atau sekelompok tumbuhan yang dianggap mengganggu, khususnya terhadap tanaman budidaya.Hal ini karena secara langsung gulma bersaing dengan tumbuhan pokok untuk mendapatkan air, unsur hara, cahaya, ruang tempat hidup, dan faktor- faktor tumbuh lainnya. Selain itu gulma dapat mengeluarkan zat allelopati yang dapat menghambat atau meracuni tumbuhan pokok. Gulma menimbulkan kesulitan dalam pemeliharaan tumbuhan, dapat menjadi inang hama dan penyakit, menjadi inang pengganti hama

Pengaruh Faktor Essensial Bagi Tanaman
Faktor essensial bagi pertumbuhan tanaman ada pada ketersediaan unsur hara, air, dan CO2. Tanaman membutuhkan unsur hara, air, CO2. Tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya membutuhkan berbagai macam unsur, baik unsur hara makro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam jumlah banyak (C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg) maupun unsur hara mikro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (Fe, Mn, Zn, Cu, Mo, B, Cl). Ketersediaan unsur hara dipengaruhi oleh pH, leaching, ikatan senyawa kompleks, dan lainnya. Ketercukupan unsur hara membuat tanah menjadi subur

Air bagi tanaman mempunyai beberapa fungsi yaitu : sebagai senyawa utama pembentuk protoplasma, pembentuk tubuh, sebagai pelarut dan media pengangkut unsur hara, sebagai senyawa yang diperlukan dalam fotosintesis, proses hidrolisis, dan reaksi-reaksi kimia lain dalam tubuh tamnaman, sebagai penetral suhu dari tubuh tanaman. Air dapat mempertahankan turgor tanaman, proses transpirasi, dan pertumbuhan tanaman. Air merupakan sistem pelarut dari sel dan merupakan suatu medium untuk pengangkutan baik dari tanah ke tanaman maupun dari bagian tanaman yang satu ke bagian tanaman yang lain, serta untuk penyerapan unsur hara. Air merupakan salah satu bahan baku dalam proses fotosintesis, serta metabolisme tubuh tanaman. CO2 dibutuhkamn tanaman dalam proses fotosintesis, yaitu pada reaksi gelap. Reaksi Gelap adalah reaksi yang menggunakan karbon dioksida dan menghasilkan karbohidrat. Kecepatan fotosintesis akan naik dengan kenaikan kadar CO2 dalam udara

Nilai Ekonomi Hasil Tanaman
Terkait hasil dari apa yang telah dikerjakannya, termasuk dalam budidaya tanaman, maka manusia diberi keleluasaan untuk memanfaatkannya dalam kehidupan. Salah satu yang dilakukan manusia adalah menjual hasil pertaniannya. Nilai ekonomi hasil pertanian menjadi sasaran usaha pertanian. Nilai ekonomi suatu hasil pertanian dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah banyaknya produk semacam yang tersedia di pasar, jumlah permintaan akan produk tersebut, besarnya kemungkinan untuk dapat diubah menjadi bentuk produk lain, dan dapat digantinya kebutuhan produk tersebut dengan produk lain. Selain itu untuk meningkatkan nilai ekonomi hasil pertanian adakalanya tidak langsung dipasarkan, tetapi lebih dahulu diubah menjadi bentuk lain atau disimpan untuk menanti harga jual bagus. Jadi nilai ekonomi hasil pertanian dipengaruhi oleh faktor-faktor pengolahan, penyimpanan, dan pemasaran

Referensi

Rahardi, F., S. Wahyuni, dan E.M. Nurcahyo, 1993. Agribisnis Tanaman Hias. Penebar Swadaya. Jakarta.
Triharso, L. R., 2004. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Widyastuti, T. (2018). Teknologi Budidaya Tanaman Hias. Yogyakarta: CV. Mine

2 Likes