Apa saja Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Narsistik?

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Narsistik

Kecenderungan narsistik ditandai dengan kecintaan individu pada karakteristik dirinya sendiri atau tubuhnya sendiri, sehingga individu merasa dirinya adalah seorang yang sangat penting dan individu merasa tidak peduli dengan dunia di luar dirinya (Kartono dalam Fitri, 2012).

Apa saja Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Narsistik ?

Kecenderungan narsistik secara umum merupakan jalan untuk melindungi dan menghargai diri sendiri dengan gejala-gejala memusatkan perhatian pada diri sendiri, menunjukkan perilaku egois, dan menganggap dirinya adalah sosok yang penting memperkokoh ego dan memuja atau mengagumi diri sendiri secara patologis (Fitri Apsari, 2012).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Narsistik


Menurut Lubis (dalam Fitri, 2012) kecenderungan narsistik merupakan varietes yang amat luas, bukan hanya mengenal gejalanya saja melainkan penyebabnya. Penyebab kecenderungan narsistik dari faktor psikologis, biologis, dan sosiologis seperti yang akan diuraikan sebagai berikut:

  1. Faktor psikologis
    Narsistik terjadi karena tingkat aspirasi yang tidak realistis atau berkurangnya penerimaan terhadap diri sendiri.

  2. Faktor biologis
    Secara biologis gangguan kecenderungan narsistik lebih banyak dialami oleh individu yang orang tuanya penderita neurotik. Selain itu jenis kelamin, usia, fungsi hormonal dan struktur-struktur fisik yang lain ternyata berhubungan dengan narsistik.

  3. Faktor sosiologis
    Kecenderungan narsistik dialami oleh semua orang dengan berbagai lapisan dan golongan terhadap perbedaan yang nyata antara kelompok budaya tertentu dan reaksi narsistik yang dialaminya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab kecenderungan narsistik terdiri dari pilihan objek, luka narsistik, pembekalan narsistik. Faktor psikologis yang tertanam dalain struktur ego dan akhirnya dapat muncul sebagai narsistik, faktor biologis, faktor sosiologis yang dialami oleh lapisan yang terdapat perbedaan yang nyata yang akan mempengaruhi tingkah laku individu.

Menurut (Nevid, 2003) berikut adalah faktor-faktor kecenderungan narsistik, diantaranya:

  1. Kecenderungan terpaku akan fantasi keberhasilan dan kekuasaan
    Sukses dan memiliki kekuasaan memang adalah impian setiap orang. Meski demikian hanya sedikit orang yang bisa mewujudkan impian tersebut. Pada individu pembeli gelar sangatlah mungkin mereka menganggap bahwa kesuksesan yang telah mereka capai (contoh: punya jabatan) belum cukup jika tidak diikuti dengan gelar akademik yang seringkali dianggap sebagai simbol “kepintaran” seseorang. Sayangnya untuk mencapai hal ini mereka seringkali tidak memiliki modal dasar yang cukup karena adanya berbagai keterbatasan seperti tidak punya latar belakang pendidikan yang sesuai, tidak memiliki kemampuan intelektual yang bagus atau tidak memiliki waktu untuk sekolah lagi. Hal ini membuat mereka memilih jalan pintas dengan cara membeli gelar sehingga terlihat bahwa dirinya telah memiliki kesuksesan dan kekuasaan (kenyataannya hal tersebut hanyalah fantasi karena gelar seharusnya diimbangi dengan ilmu yang dimiliki).

  2. Cinta ideal tanpa batas
    Cinta ideal tanpa batas dalam hal ini adalah mereka kecenderungan untuk memandang atau mencintai dirinya dengan cara yang berlebihan, senang sekali menyombongkan dirinya, dan berharap orang lain memberikan pujian, selain itu tertanam dalam dirinya perasaan paling mampu, paling unik (beda sendiri) dan merasa khusus dibandingkan dengan orang lain.

  3. Pengakuan akan kecerdasan atau kecantikan
    Pengidap kecenderungan narsistik juga yakin kalau dirinya unik dan istimewa, serta berpikiran bahwa tidak ada yang bisa menyaingi dirinya. Mereka membutuhkan pengakuan dari orang lain demi memompa rasa percaya dirinya, namun rasa percaya diri tersebut adalah rasa percaya diri yang tidak sehat, karena hanya memandang dirinya yang paling hebat dari orang lain. Di sisi lain, orang dengan rasa percaya diri yang sehat tidak mengagung-agungkan dirinya saja, namun juga bisa menghargai orang lain. Mereka akan merasa lebih