Apa saja fakta-fakta terkait dengan gua hira ?

Gua Hira menjadi saksi turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Seperti diketahui, wahyu pertama adalah Surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5.

Apa saja fakta-fakta terkait dengan gua hira ?

Gua Hira adalah sebuah gua kecil di Jabal Nur yang terletak 5 km di utara Mekah yang di sekelilingnya terdapat sejumlah gunung, bukit batu dan jurang.

Di kawasan Jabal Nur ( Gunung Bercahaya) tidak terdapat tanaman apapun juga, seluruhnya terdiri dari batu batu besar, gersang dan tidak pernah dikunjungi orang sebelumnya. Perjalanan mendaki puncak gua Hira memakan waktu sekitar 2 jam (kondisi jalan batu kecil dan besar), keadaan puncak sangat sunyi dan senyap hingga terasa menakutkan. Karena itulah Nabi Muhammad SAW menjadikan Gua Hira sebagai tempat menyepi dan mengasingkan diri untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Gua Hira terletak di belakang 2 batu raksasa yang sangat dalam dan sempit. Bila kita kunjungi dan masuk kedalamnya maka orang akan merasa terpencil sepenuhnya dari kehidupan dunia. Luas gua ini hanya cukup untuk tidur 2 orang berdampingan. Tinggi nya kira kira 2 meter dan dibagikan ujung kanannya ada lubang / celah yang dapat dipakai untuk memandang kawasan gunung dan bukit ke jurusan Mekah (Baitullah).

Gua Hira terletak di Jabal Nur (Gunung Cahaya), Tinggi gunung ini 281 m dengan panjang pendakian sekitar 645 meter. Sebenarnya tidak terlalu tinggi, tetapi medannya cukup berat. Untuk bisa mencapai gua tersebut, kita harus mendaki bebatuan yang terjal dengan sudut kemiringan yang cukup tajam. Karena alasan itulah perjalanan ini ditujukan kepada orang-orang yang dipandang punya kesiapan mental dan fisik yang prima.

gua hira

Beberapa fakta yang perlu diketahui terkait dengan gua hira antara lain :

  1. Gua hira terletak di Gunung Hira yang juga dikenal sebagai Jabal-e-Hira atau Jabal-e-Noor terletak pada jarak dua mil dari Ka’bah. Arti harfiah dari Jabal-e-Noor adalah gunung cahaya.

  2. Gua Hira adalah gua kecil dengan panjang kurang dari 4 meter dan lebar lebih dari satu setengah meter.

    gua hira

  3. Gua Hira adalah tempat di mana Nabi Muhammad (SAW) menerima wahyu pertama di bulan Ramadhan.

  4. Pada mulanya, Nabi (SAW) menerima wahyu dalam bentuk mimpi baik yang ternyata benar. Nabi (SAW) biasa pergi ke gua Hira dan tinggal di sana untuk mengisolasi diri. Beliau biasa berdiam diri di Gua Hira dalam waktu yang lama dengan membawa perbekalan yang banyak.

    Kapanpun beliau kembali ke Hazrat Khadijah binti Khuwaylid R.A, beliau akan mempersiapkan perbekalan lagi dan kembali ke gua Hira. Hal tersebut adalah praktik Nabi Muhammad SAW sampai kebenaran diungkapkan kepadanya oleh malaikat (jibril).

  5. Suatu malam, selama waktu Tahajjud (1/3 malam terakhir), ketika beliau sendirian di gua, seorang malaikat datang kepadanya dalam bentuk seorang pria. Malaikat berkata kepada Nabi, Baca! Nabi. Dia tidak bisa membaca. Seorang malaikat untuk kedua kalinya memegang dan menekan Nabi, dan berkata lagi, Baca!

    Sekali lagi Nabi menjawab bahwa dia tidak bisa membaca. Malaikat untuk ketiga kalinya memeluknya sampai dia mencapai batas ketahanan dan berkata Baca! Nabi (saw) masih mengatakan bahwa dia tidak bisa membaca. Malaikat itu kemudian melepaskannya dan membacakan Surah Al Alaq 1-5

  6. Ketika ayat-ayat Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi, pada saat itu adalah hari pertama kenabiannya. Nabi Muhammad saw meninggalkan gua dan ketika dia berjalan menuruni lereng gunung, dia mendengar suara berkata kepadanya, “Wahai Muhammad, kamu adalah Utusan Tuhan, dan aku adalah Jibril”.

    Nabi Muhammad saw menatap malaikat itu dan berpaling darinya tetapi ke arah mana pun dia memandang, malaikat itu selalu ada di cakrawala, apakah itu arah utara, timur, selatan atau barat.

    Akhirnya, malaikat itu pergi. Nabi Muhammad saw merasa takut dan jantungnya berdegup kencang. Segera, ia kembali ke rumah kepada istrinya, Hazrat Khadija dan memintanya untuk menselimutinya. Khadijah kemudian menselimutinya dan membuatnya merasa tenang.