Apa saja efek negatif dari kurang tidur?

Tidur adalah keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktifitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi terhadap perubahan fisiologis dan terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.

Apa saja efek negatif dari kurang tidur?

Melumpuhkan Sistem Kekebalan Tubuh

Melansir Dailymail, peneliti di UW Medicine Sleep Center menguji 11 pasang yang merupakan kembar identik dengan pola tidur yang berbeda dan menguji darah mereka.

Para peneliti menemukan bahwa kembar yang kurang tidur memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah dibandingkan saudaranya.

Temuan ini jadi pertama kalinya yang membuktikan bahwa kondisi tidur dapat berpengaruh pada jumlah sel darah putih yang berperan penting dalam kekebalan tubuh.

“Apa yang kami lihat adalah sistem imun berfungsi paling baik ketika mendapatkan tidur yang cukup. Sekitar tujuh jam atau lebih direkomendasikan untuk mendapatkan kesehatan yang optimal,” kata ketua peneliti, Nathaniel Watson.

Mengurangi kemampuan fokus, kehilangan motivasi bahkan dpresi

Berdasarkan studi yang dilakukan Divisi Sleep Medicine dari Universitas Harvard, mengurangi waktu tidur untuk bekerja dapat memperburuk suasana hati dan kemampuan fokus.

Studi tersebut juga dibenarkan oleh studi yang dilakukan oleh seorang psikolog bernama Herbert Freudenberger pada 1974.

Selain memperburuk suasana hati dan fokus, Freudenberger menemukan fakta bahwa kekurangan tidur dapat menyebabkan kehilangan motivasi dan tumbuhnya depresi.

Memperbanyak ‘Racun’

Pentingnya tidur juga dinyatakan oleh studi dari Universitas Rochester, yang menjelaskan kalau selama proses tidur, otak akan membuang protein beracun yang terbentuk selama terjaga.

Racun tersebut hanya bisa dihapus saat tidur. Itu berarti jika seseorang tidak memiliki jam tidur yang cukup, protein tersebut akan tertinggal dan terus menumpuk.

Setiap orang membutuhkan tujuh sampai delapan jam waktu tidur setiap harinya. Memaksa diri untuk tidak tidur, walau satu hari, dapat menimbulkan efek pada otak setara dengan membenturkan kepala ke tembok.

Dalam sehari, seorang manusia dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar tujuh hingga sembilan jam. Angka tersebut berarti manusia menghabiskan sepertiga waktu hidupnya untuk tidur. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik, tetapi juga mental dan performa otak.

Kekurangan tidur bahkan dapat menyebabkan kehilangan memori, halusinasi, hingga kejang-kejang.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Neuroscience adalah salah satu yang membuktikan hal ini. Para peneliti menemukan bahwa tanpa tidur yang cukup, otak akan memakan dirinya sendiri.

Dilaporkan oleh New Scientist, 23 Mei 2017, pada tikus yang kekurangan tidur, sel otak yang berfungsi untuk menghancurkan dan mencerna sel-sel yang rusak menjadi tidak terkontrol.

Michele Bellesi dari Marche Polytechnic University di Italia menjelaskan, dalam jangka waktu pendek, hal ini bermanfaat untuk membersihkan otak dari kotoran dan memperbaiki yang rusak. Akan tetapi, dalam jangka panjang, kekurangan tidur meningkatkan resiko Alzheimer dan penyakit neurologis lainnya.

Selain itu, tidur juga sangat penting dalam mengingat dan melupakan. Dalam studi yang dipublikasikan pada bulan Juli 2016, Giulio Tononi dari University of Winconsin-Madison menunjukkan bersama koleganya mengamati efek tidur pada otak tikus.

Para peneliti mengambil sepotong otak dari tikus yang sudah dan belum tidur untuk membandingkannya. Ternyata, sinapsis atau penghubung neuron pada otak menjadi 18 persen lebih kecil setelah tidur. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara neuron pada otak melemah ketika kita sedang tidur.

Walaupun terdengar mengerikan, sebuah studi lain yang dipublikasikan pada Februari 2017 menemukan bahwa otak yang lebih “kurus” justru memiliki lebih banyak ruang untuk memori yang baru. Itulah sebabnya kita menjadi sulit berkonsentrasi dan mempelajari informasi baru ketika kekurangan tidur. Kapasitas otak sudah terlalu penuh dan perlu dipangkas.

Tononi mengatakan, tidur adalah biaya yang harus kita bayar untuk belajar.

Namun, Anda tidak perlu khawatir melupakan memori-memori yang penting saat tidur. Tononi berkata bahwa ada beberapa sinapsis yang tidak mengalami proses ini dan kemungkinan besar, di sinilah kita menyimpan memori-memori yang penting.

Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain. Sinapsis dibentuk oleh terminal akson yang membengkak. Di dalam sitoplasma sinapsis, terdapat vesikula sinapsis. Ketika impuls mencapai ujung neuron, vesikula akan bergerak, lalu melebur dengan membran pra-sinapsis dan melepaskan asetilkolin. Asetilkolin berdifusi melalui celah sinapsis, lalu menempel pada reseptor di membran pasca-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Enzim asetilkolinesterase menguraikan asetilkolin yang tugasnya sudah selesai.

Pada setiap bagian otak, terdapat jutaan neuron yang saling terhubung lewat sinapsis. Anak-anak memiliki sekitar 1016 sinapsis (10 quadrillion). Jumlah ini berkurang seiring bertambahnya usia. Orang dewasa memiliki 1015 sampai 5 × 1015 (1-5 quadrillion) sinapsis.

Sumber : Wikipedia dan National Geographic