Apa saja daya tarik Kawah Ijen?

Kawah Ijen

Gunung Ijen atau lebih dikenal dengan ‘Kawah Ijen’ , merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di 3 kabupaten yaitu, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, tepatnya di Jawa Timur. Gunung ini masih aktif dan telah 4 kali meletus di tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936, ketinggiannya mencapai 2.368 meter di atas permukaan laut.

  1. Pancaran mentari pagi dan birunya Kawah Ijen
    Pemandangan Kawah Ijen akan terlihat menakjubkan ketika disinari Matahari pagi dengan memancarkan kemilau hijau toska. Sinar mentari yang menerpa dari balik Gunung Merapi, disekitaran Gunung Ijen akan menjadi pemandangan yang sayang untuk dilewatkan.
    Selain itu air kawahnya yang tenang berwarna hijau kebiruan menarik Anda untuk menyentuh. Sayangnya, hal itu tidak diperkenankan untuk dilakukan oleh wisatawan lantaran air kawah bervolume sekitar 200 juta meter kubik itu bersuhu mencapai 200 derajat celcius.

  2. Pijar Api Biru yang mempesona
    Untuk menyaksikan pesona Kawah Ijen yang lebih spektakuler, cobalah mendaki pada dini hari. Anda akan melihat kawah ijen dengan blue fire atau api biru yang menjadi salah satu keunikan dari wisata ini. Api biru berasal dari cairan belerang yang nantinya akan mengering dan menjadi bahan tambang warga setempat. Api biru hanya bisa dilihat saat suasana sekitar masih gelap.

  3. Dam dan Solfatara Kawah yang menarik
    Yang tak kalah menarik untuk dinikmati di Kawah Ijen adalah solfatara atau dinding danau Kawah disebelah Tenggara. Sedang di sebelah barat terdapat Dam Kawah yang merupakan hulu dari Kali Banyupait. Lapangan solfatara Gunung Ijen akan selalu melepaskan gas vulkanik dengan konsentrasi sulfur yang tinggi dan bau gas yang sangat menyengat. Dam ini menjadi bagian yang cukup menarik namun jarang dikunjungi lantaran track nya yang sulit serta jalanan yang sering longsor.

  4. Belajar penambangan dari pekerja tambang
    Salah satu yang bisa Anda lakukan di Kawah Ijen adalah belajar tentang penambangan belerang secara tradisional. Atau Anda bisa mengamati beragam aktivitas penambangan yang mereka lakukan. Mulai dari keberanian mendekati danau untuk menggali belerang dengan peralatan sederhana, lalu dipikul dengan keranjang.
    Di pos pengumpulan belerang, Anda bisa melihat dan merasakan ritual harian penambang belerang. Beberapa dari mereka akan beristiharahat sejenak degan meregangkan otot sedang yang lainnya mengemas bongkahan hasil tambang.
    Jangan sungkan untuk menyapa dan menanyakan berbagai hal terkait tambang belerang. Meski hidup terasa begitu berat, namun mereka masih akan tetap ramah sekali-kali bercanda bersama dengan Anda.

  5. Suvenir dan kuliner Kawah Ijen
    Apabila Anda mengunjungi Kawah Ijen dari Banyuwangi, maka di sana Anda bisa mencicipi nikmatnya Rujak Soto. Kebanyakan dijual di warung-warung. Atau singgah sejenak waung-warung dekat pos Paltuding yang menjual makanan bagi para penambang. Anda pun bisa ikut mampir dan menikmati makanan dan minuman hangat di sana.