Apa saja dampak terjadinya konflik didalam organisasi ?

Konflik organisasi adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi kegiatan-kegiatan kerja karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.

Apa dampak dari terjadinya konflik didalam organisasi ?

Konflik mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan manusia , baik secara individual maupun kelompok. Konflik mempunyai pengaruh positif dan negatif. Kedua pengaruh tersebut menciptakan perubahan bagi kehidupan manusia. Konflik mengubah dan mengembangkan manusia menjadi lebih baik.

Pengaruh Negatif

  • Menghambat kerjasama : secara langsung maupun tidak langsung, konflik akan berdampak buruk terhadap kerjasama yang akan direncanakan

  • Saling menjatuhkan : ini merupakan akibat yang paling nyata dari konflik yang terjadi didalam suatu organisasi, akan selalu muncul tidakan atau upaya saling menjatuhkan satu sama lain dan membuat kesan lawan masing-masing rendah dan penuh dengan masalah.

  • Merusak sistem organisasi : organisasi merupakan sistem sosial yang saling berhubungan, saling membantu, dan saling tergantung satu sama lain dalam mencapai tujuan organisasi. Konflik merusak suatu sistem dan dapat menimbulkan ketidakpastian pencapaian tujuan organisasi.

  • Menurunkan mutu pengambilan keputusan : Konflik yang desktruktif atau konflik tidak sehat akan menghilangkan kebuntuan diskusi, fitnah, agresi, dan sabotase, serta menghilangkan sikap percaya. Situasi seperti ini tidak mungkin mengembangkan sumber dalam pengambilan keputusan.

  • Kehilangan waktu kerja : Jika konflik berkembang menjadi konflik dekstruktif, atau konflik yang tidak sehat. Hal ini mengurangi waktu untuk berproduksi dan menurunkan produktivitas organisasi, karena waktu digunakan untuk menyelesaikan konflik dan menyebabkan kerugian terhadap produktivitas perusahaan.

Pengaruh Positif

  • Mendorong untuk kembali mengoreksi diri: dengan adanya konflik yang terjadi mungkin akan membuat kesempatan bagi salah satu atau kedua belah pihak untuk saling merenungi kembali, berpikir ulang kenapa konflik bisa terjadi diantara mereka.

  • Meningkatkan Prestasi kerja : dengan adanya konflik bisa membuat orang yang terimajinasikan oleh konflik merasa mempunyai kekuatan sendiri untuk membuktikanbahwa ia mampu dan sukses dantidak pantas untuk “dihina”

  • Mengembangkan hubungan kerja yang baik : dengan adanya konflik yang terjadi membuat orang berpikir untuk mulai mencari alternatif yang lebih baik misalnya bekerjasama dengan orang lain.

  • Menciptakan Perubahan : Konflik berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia karena suatu konflik yang terjadi dapat mengubah dan mengembangkan kehidupan manusia. Seperti contoh di Indonesia konflik menciptakan perubahan kehidupan politik

  • Mampu memahami orang lebih baik : Konflik membuat orang memahami adanya orang lain yang berbeda pendapat, berbeda pola pikir dan berbeda karakter. Perbedaan tersebut perlu dimanajemeni dengan hati-hati agar menghasilkan solusi yang menguntungkan dirinya atau kedua belah pihak.

  • Meningkatkan kreativitas dan cara berpikir yang kritis : Konflik akan menstimuli orang untuk berpikir kritis terhadap posisi lawan konfliknya dan posisi dirinya sendiri. Orang harus memahami mengapa lawan konfliknya mempunyai pendapat yang berbeda dan mempertahankan pendapatnya. Meningkatnya kreativitas digunakan dalam menyusun strategi dan traktik untuk menghadapi konflik tersebut.

  • Manajemen konflik dalam menciptakan solusi terbaik : Jika suatu konflik yang terjadi dimanajemeni dengan baik dapat menghasilkan solusi yang memuaskan kedua belah pihak yang terlibat. Solusi yang memuaskan akan menghilangkan perbedaan mengenai objek konflik. Hilangnya perbedaan membawa keduanya kembali dalam interaksi sosial yang harmonis.

  • Konflik menciptakan revitalisasi norma : norma yang berlaku dan mengatur kehidupan masyarakat berkembang lebih lambat daripada perkembangan anggota masyarakat. Perubahan norma sering dimulai dengan terjadinya perbedaan pendapat mengenai norma yang berlaku antara pihak yang ingin mempertahankannya dan mengubahnya. Perbedaan tersebut berkembang menjadi suatu konflik dekstruktif, apabila konflik tersebut dimanajemeni dengan baik, maka norma baru yang merupakan revitalisasi norma yang akan berkembang.