Apa Saja Dampak Psikologis Anak di Luar Nikah?

Dampak Psikologis Anak di Luar Nikah

Anak di luar nikah masih dianggap “rendah” oleh masyarakat, padahal anak tidak melakukan kesalahan apapun, tetapi mereka juga ikut menanggung kesalahan orangtuanya. Dampak psikologis apa yang biasanya terjadi pada anak di luar nikah?

Efek Pada Anak di Luar Nikah
Tidak hanya wanita yang hamil diluar nikah yang beresiko mendapatkan sanksi sosial, namun juga anak yang akan lahir. Anak yang dilahirkan di luar nikah mempunyai lebih banyak resiko secara psikologis dibandingkan dengan anak yang lahir dalam ikatan pernikahan yang sah. Budaya dan agama yang mengharamkan perbuatan seks bebas sebelum menikah akan turut menyumbangkan tekanan masyarakat kepada anak – anak yang dilahirkan diluar ikatan pernikahan.

  1. Mengalami kekurangan gizi
    Kehamilan yang terjadi di luar nikah tentu biasanya akan disembunyikan dengan rapat oleh wanita yang mengalaminya. Mereka akan berusaha menutupi kehamilan dari semua orang dan bahkan tidak melakukan apapun untuk mengurus kandungannya tersebut, misalnya dengan memeriksakan diri secara rutin ke dokter atau bahkan mengonsumsi makanan bergizi untuk memelihara kesehatan janinnya. Terkadang bahkan wanita yang hamil diluar nikah tidak menyadari kalau dirinya hamil sampai usia kandungannya sudah membesar, begitu pula kurangnya pengetahuan mengenai kebutuhan gizi bayi dalam kandungan dan ibu hamil. Hal ini akan membuat bayi di kandungan mengalami kekurangan gizi.

  2. Mengalami gangguan persalinan
    Beban psikologis hamil diluar nikah bisa menyebabkan masa kehamilan yang dijalani menjadi lebih berat daripada wanita lain pada umumnya. Tidak adanya bantuan untuk menangani kehamilan juga bisa menjadikan wanita hamil semakin stres dan mengalami gejala – gejala kehamilan yang lebih parah, sehingga mempengaruhi proses kelahiran dan juga kesehatan anak yang dikandung.

  3. Kelainan pada bayi
    Tidak adanya pemeriksaan kehamilan yang rutin, asupan gizi yang baik dan kondisi stres selama kehamilan beresiko membuat bayi yang kelak dilahirkan mengalami kelainan, atau juga sulit untuk mengetahui kelainan apapun yang mungkin sudah ada sejak awal kehamilan dan gangguan pada perkembangan janin.

  4. Mempengaruhi kepribadian anak
    Kepribadian bayi akan dipengaruhi oleh rangsangan yang diberikan oleh orang tua terutama ibu sejak bayi berada dalam kandungan. Apabila sejak awal kehamilan ibu memberikan perhatian penuh kepada janin seperti mengajak bicara, mendengarkan musik, membaca ayat al Quran dan lainnya, semua itu akan merangsang pembentukan kepribadian yang positif untuk bayi. Hamil diluar nikah membuat wanita cenderung tidak memedulikan janin dalam kandungannya dan tidak melakukan rangsangan apapun karena ingin menganggap bayinya tidak ada.

  5. Masalah pada tumbuh kembang anak
    Kekurangan gizi sejak dalam kandungan, kurangnya stimulasi dari ibu, serta mungkin juga kekurangan pemberian ASI dan perhatian yang seharusnya didapatkan anak ketika lahir akan mengganggu proses tumbuh kembang anak selanjutnya. Bisa jadi kecerdasan anak akan terhambat, mengalami masalah pada pertumbuhannya, dan lain sebagainya.

  6. Anak menjadi minder
    Reaksi lingkungan terhadap anak yang lahir diluar nikah masih sangat kejam. Orang – orang akan bergunjing dan bahkan terang – terangan membully anak dengan sebutan ‘anak haram’. Anak – anak lain pun akan mengikuti sikap orang tua mereka dengan turut menghina anak di luar nikah, dan hal itu akan sangat mempengaruhi kepercayaan diri sang anak.

  7. Anak salah pergaulan
    Anak yang lahir di luar nikah pada umumnya tidak mendapatkan pendampingan dan pengasuhan yang baik karena keluarganya merasa malu pada keberadaan sang anak. Tanpa bimbingan yang tepat, anak tidak akan memiliki pegangan mengenai apa yang baik dan apa yang buruk sehingga bisa terjebak di lingkungan yang salah.

  8. Menjadi pelaku kriminal
    Masalah yang dialami anak diluar nikah berarti ia adalah anak yang lahir tanpa ayah dan dibesarkan tanpa ayah pula. Artinya anak kehilangan sosok ayah yang seharusnya menjadi panutan, dan ia bisa mencarinya di tempat dan orang yang salah. Anak dapat mencari pengakuan diri dengan jalan yang salah, seperti melakukan perbuatan melanggar hukum untuk membuktikan kehebatan dirinya, dan terkena pengaruh bullying pada psikologi anak.

  9. Mengalami masalah akademis
    Masalah pada akademis anak bisa terjadi karena psikologi anak yang tertekan akibat statusnya sebagai anak diluar nikah, dan juga bisa terjadi karena anak tidak mendapatkan gizi dan stimulasi yang cukup selama dalam kandungan yang mengakibatkan perkembangan otaknya tidak optimal.

  10. Anak sulit menyesuaikan diri
    Lahir sebagai anak diluar nikah akan membawa berbagai kesulitan bagi seorang anak, yang sebagian besar ditimbulkan oleh lingkungannya. Karena tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari lingkungannya, anak akan menjadi seorang yang kaku secara sosial dan sulit menyesuaikan diri di lingkungan tempatnya hidup. Macam kekerasan pada anak bahkan dapat dialaminya. Semua perasaan negatif yang dipendam anak akan membuatnya menarik diri dari lingkungan atau justru menunjukkannya dengan sikap keras dan kasar.