Apa saja dampak pada kesehatan gigi apabila mempunyai kebiasaan Grinding dan Clenching?

Grinding dan Clenching

Orang yang mengalami kebiasaan grinding (menggesek-gesekan gigi-gigi antara rahang atas dan bawah dan clenching (mengatupkan gigi-gigi pada rahang atas dan bawah dengan tekanan yang berlebihan), sebagian besar tidak menyadarinya karena terjadi saat tidur.

Pada penderita grinding dan clenching mengalami kekuatan kunyahnya 10-20 kali lipat dibanding orang normal. Pada orang normal biasanya gigi hanya berkontak 20-30 menit per hari, sedangkan pada penderita grinding dan clenching, gigi bisa berkontak lebih dari 1 jam per hari.

Kebiasaan ini bisa mengakibatkan beberapa kondisi antara lain :

  • Otot pengunyahan menjadi lelah dan tegang sehingga sering menyebabkan sakit kepala di pagi hari.
  • Kerusakan pada sendi rahang (TMJ), ditandai dengan bunyi “klik” saat membuka dan menutup mulut.
  • Kerusakan otot yang berlanjut sehingga otot pipi yang terkena dapat membesar, sehingga membuat wajah tampak asimetris.
  • Kontak terus-menerus antara gigi atas dan bawah dapat menyebabkan permukaan email gigi menjadi atrisi atau terkikis, yang menyebabkan mahkota gigi menjadi lebih pendek.
  • Kerusakan gusi dan jaringan periodontal dapat menyebabkan gigi goyang dan gigi patah.
  • Patahnya tambalan gigi atau mahkota tiruan seperti mahkota tiruan porselen maupun gigi palsu lainnya.

Penanganannya harus dilakukan dari berbagai sisi, seperti pemberian obat muscle relaxantatau obat penenang, night guard, penyesuaian gigitan pada gigi yang bersangkutan, fisioterapi, bedah sendi TMJ dan perawatan dari sisi psikologis.