Apa saja dampak melakukan Veneer gigi pada kesehatan gigi?

Siapa yang tidak ingin tampil cantik dan memukau? Termasuk ketika tersenyum dan tertawa dengan gigi yang bagus. Sekarang jika anda ingin memiliki tampilan gigi yang bagus cukup dengan melakukan Veneer. Apa saja dampak dari Veneer itu sendiri?

Veneer gigi adalah lapisan buatan yang dipakai untuk melapisi bagian depan gigi manusia. Tujuan memasang veneer ini biasanya untuk membuat warna gigi menjadi lebih putih, selain itu bisa juga digunakan untuk meratakan permukaan gigi yang tidak rata, serta menutup kerenggangan serta keretakan gigi.

Awalnya, lapisan veneer akan dicetak dulu di laboratorium sebelum dipasang. Bahan pembuatannya juga digunakan bermacam-macam, termasuk porselen, keramik dan komposit. Biaya pemasangannya pun bervariasi tergantung dari jenis bahan yang dipakai serta jumlah gigi yang akan dipasang veneer.

Berikut beberapa bahaya melakukan veneer gigi :

1. Warna gigi jadi tidak sama

Menurut The Journal of American Dental Association, warna veneer gigi tergantung dari berbagai faktor. Salah satu faktornya adalah warna dasar gigi asli yang akan menentukan warna dan jenis zat veneer apa yang akan dipasang.

Cleveland Clinic juga mengatakan, bahwa pemasangan veneer pada gigi dapat mengalami perubahan warna atau adanya noda di tepian gigi. Biasanya itu disebabkan karena adanya masalah kelembaban saat dokter memasang veneer. Meski demikian, dokter tidak dapat mengubah atau memperbaiki warna veneer setelah Anda memasangnya. Namun, warna asli veneer gigi biasanya bisa bertahan dalam jangka waktu 5-10 tahun setelah pemasangan.

2. Masalah pada pemasangan veneer

Kecelakaan minor saat memasang veneer juga belum tentu bisa dihindari semua dokter, salah satu contohnya adalah posisi veneer yang tidak benar. Jika hal ini terjadi, maka gigi Anda dapat mengalami kerusakan dan pembusukan pada bagian luar tepi veneer. Selain itu, adanya masalah terkait penempatan meliputi pelapis yang berlendir atau kasar, sehingga dapat menyebabkan benang gigi masuk ke tepi veneer. Pemasangan veneer juga dapat membuat Anda sulit membersihkan gigi, dan bahkan gusi Anda bisa iritasi.

3. Gigi jadi makin sensitif

Memasang veneer gigi berarti mengharuskan dokter untuk menghapus enamel gigi dari permukaan gigi. Tidak bisa dipungkiri juga kalau gigi bisa menjadi sensitif setelahnya. Hal ini sering menyebabkan ketidaknyamanan saat Anda makan atau minum minuman dingin dan panas. Terlebih jika saat pemasangan, dokter Anda menghapus terlalu banyak enamel gigi, hal ini akan mematikan jaringan gigi Anda.

4. Bahaya lainnya

Selain 3 dampak umum pemasangan veneer gigi seperti yang telah dijelaskan di atas, Cleveland Clinic mencatat bahwa veneer gigi yang terbuat dari porselen, dapat atau mudah retak. Gigi yang dipasang veneer juga bisa mengalami kerusakan ketika menggigit atau mengunyah benda keras seperti es, pensil atau bahkan kuku jari Anda. Hal semacam itu bisa memberi tekanan terlalu banyak pada veneer gigi, yang akan menyebabkannya kelonggoran atau rontok pada veneer yang terpasang.

Meski membuat gigi terlihat putih, bersih, dan rapi, veneer gigi juga memiliki kekurangan seperti:

  • Harga yang mahal.
  • Tidak bisa diperbaiki apabila rusak.
  • Gigi mungkin menjadi lebih sensitif terhadap makanan dan minuman panas atau dingin, hal ini disebabkan karena enamel gigi telah dikikis.
  • Warna gigi yang ditempel veneer tidak sama dengan warna gigi lain.
  • Veneer gigi bisa copot apabila Anda memiliki kebiasaan suka menggigit kuku atau mengunyah pensil, es, atau benda keras lainnya.
  • Veneer gigi tidak cocok bagi Anda yang giginya tidak sehat (gigi rusak, gusi sakit, gigi membusuk, ada fraktur gigi, atau ada tambalan gigi besar), jumlah enamel pada permukan gigi tidak cukup memadai, atau suka mengertakkan gigi.
  • Dianjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat menyebabkan noda gigi seperti kopi, teh, atau anggur merah.
  • Gigi ber-veneer masih dapat mengalami pembusukan.

Veneer gigi yang semakin terkenal membuat banyak masyarakat Indonesia yang ingin memercantik senyumnya dengan deretan gigi putih porselen. Namun seperti yang disebutkan di atas, biaya yang harus dikeluarkan untuk mengaplikasikan veneer tergolong mahal. Salah satu klinik gigi spesialis di Jakarta memasang tarif sekitar Rp 5 juta per gigi untuk veneer porselen.

Meski harganya mahal dan biasanya tidak ditanggung oleh asuransi, gigi ber-veneer dapat bertahan 5-10 tahun dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Cukup disikat dua hari sekali atau dibersihkan dengan benang gigi seperti biasa. Jika Anda berniat untuk melakukan veneer gigi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter gigi guna membahas pilihan veneer terbaik untuk Anda.

Beberapa efek samping veneer gigi yang bisa Anda perhatikan betul.

  1. Gigi Berlubang
    Melakukan veneer gigi tentu tak sembarangan, Anda perlu datang ke ahlinya dan memastikan pula bahwa pihak yang hendak mengatasi gigi Anda dengan prosedur ini merupakan seorang profesional yang terpercaya. Efek samping seperti gigi yang berlubang bisa menjadi hal yang berbahaya bila gigi ditangani oleh yang bukan seorang ahli. Prosedur veneer gigi adalah pemasangan lapisan tipis porselen yang bertujuan utama sebagai penutup permukaan gigi bagian depan. Ketika pemasangan kurang tepat, nantinya terbentuk celah antara gigi asli dan veneer yang bila dibiarkan dalam waktu lama justru mampu memicu gigi berlubang karena selipan-selipan sisa-sisa makanan pada bagian tersebut. Gigi berlubang bukan hanya menjadi salah satu jenis-jenis penyakit gigi dan mulut, melainkan juga efek dari suatu tindakan medis.

  2. Karies Gigi
    Pada dasarnya, karies gigi dapat menjadi efek dari veneer gigi yang terjadi tepat sebelum gigi berlubang atau intinya veneer gigi bisa menjadi penyebab karang gigi. Dari terbentuknya karies gigi inilah yang jika dibiarkan terlalu lama mampu memicu pada berlubangnya gigi. Karies gigi sendiri adalah hasil dari penumpukan sisa-sisa makanan yang ada pada celah antara gigi asli dan veneer.

  3. Tidak Samanya Warna Gigi
    Pemasangan jenis zat dan warna veneer diketahui ditentukan oleh warna dasar dari gigi asli menurut The Journal of American Dental Association. Ada pula potensi warna yang berubah pada pemasangan veneer di gigi pasien. Tak hanya itu, risiko munculnya noda pada bagian tepi gigi pun cukup tinggi yang dipicu oleh tingkat kelembaban tinggi sewaktu veneer dipasang. Sayangnya, setelah dipasang veneer tak lagi bisa diperbaiki atau diubah warnanya. Hanya saja, perlu diketahui bahwa 5-10 tahun adalah jangka waktu bertahannya warna asli veneer dari usainya pemasangan pada gigi pasien.

  4. Berisiko Retak
    Seperti yang sempat disebutkan sebelumnya, veneer gigi merupakan sebuah prosedur pemasangan lapisan tipis porselen yang fungsi utamanya adalah membuat permukaan bagian gigi depan dapat tertutup. Karena porselen tersebut tergolong tipis, maka juga bila tak dirawat dengan benar akan menimbulkan efek mudah retak.

  5. Berisiko Rusak
    Ketika Anda memutuskan untuk memilih menggunakan veneer gigi yang terbuat dari porselen, tak hanya berpotensi besar gampang retak, ada pula risiko kerusakan pada veneer. Tingginya risiko kerusakan akan dipicu sewaktu Anda mengunyah makanan-makanan yang keras atau bahkan sekadar menggigit benda keras. Tekanan besar sebaiknya tidak Anda berikan pada veneer gigi karena mampu menjadi rontok nantinya dan bahkan menjadi penyebab gigi rusak.

Sumber: