Apa saja dampak dari Work Engagement terhadap bisnis?

Work Engagement

Apa Dampak dari Work Engagement terhadap bisnis?

Dampak Work Engagement


Harter, Schmidt, Hayes (2002) mengemukakan bahwa engagement dapat memberikan dampak pada hasil bisnis. Hal Ini disebabkan karena adanya kepuasan kerja dari karyawan yang enjoy pada pekerjaannya sehingga dapat meningkatkan performanya yang akhirnya, juga berdampak pada hasil bisnis.

Robinson, dkk. (2004) juga menyatakan bahwa dampak engagement juga dapat meningkatkan kesadaran karyawan terhadap tanggung jawab dan bekerja dengan koleganya untuk meningkatkan. Gallup juga menemukan bahwa work engagement mempengaruhi performa yakni, rendahnya tingkat absensi, rendahnya turnover , rendahnya insiden keselamatan, meningkatnya produktivitas dan keuntungan (Xanthopoulou, Bakker, Demerouti, & Schaufeli, 2009) juga telah membuktikan bahwa work engagement dapat berdampak pada performa dalam bentuk pemasukan finansial bagi perusahaan. Robinson dkk. (2004) menjelaskan bahwa karyawan yang engaged menampilkan perilaku diantaranya:

  1. Percaya kepada organisasi

  2. Tertarik bekerja lebih baik

  3. Memahami konteks bisnis dan “ bigger picture ” organisasi

  4. Kerelaan untuk bertindak “lebih”

  5. Selalu mengikuti perkembangan yang ada di lapangan

Saks (2006) mengemukakan manfaat menganai work engagement , diantaranya:

  1. Kepuasan Kerja

    Pengujian membuktikan bahwa work engagement berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Karyawan yang engaged sudah pasti memiliki rasa cinta kepada perusahaan mereka. Kepuasan kerja merupakan cerminan perasaan pekerja terhadap pekerjaannya. Karyawan yang engaged memiliki rasa cinta kepada perusahaan dan sudah pasti puas atas segala sesuatu yang melekat pada pekerjaannya.

  2. Komitmen Organisasi

    Pengujian membuktikan bahwa work engagement berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Karyawan yang sudah engaged dengan perusahaan tentu akan memiliki komitmen dengan perusahaannya karena elemen-elemen komitmen juga terkandung dalam work engagement .

  3. Intention to quit

    Pengujian membuktikan bahwa work engagement berpengaruh negatif terhadap intention to quit . Keinginan keluar dari organisasi disebabkan adanya rasa tidak nyaman lagi dalam organisasi. Karyawan yang sudah engagedakan memiliki kecenderungan bertahan karena mereka sudah merasa menjadi bagian organisasi yang tidak terpisahkan.

Bakker & Demerouti (2008) mengemukakan bahwa engagement berhubungan dengan performa yang lebih baik. Hal ini dikarenakan:

  1. Karyawan sering mengalami emosi yang positif termasuk kebahagiaan, kesenangan, dan antusiasme.

  2. Karyawan mengalami kesehatan psikologis dan fisik.

  3. Karyawan membuat job resources dan personal resources mereka sendiri yaitu, kendali mereka sendiri dalam bekerja.

  4. Menularkan engagement mereka kepada orang lain.