Apa saja ciri-ciri orang yang Ikhlas?

ikhlas

Keikhlasan seseorang menentukan kualitas hidupnya, oleh karena itu memupuk keikhlasan merupakan hal yang seharusnya kita lakukan agar kita mencapai keikhlasan tertinggi, serta derajat teertinggi dihadapan Allah.

Apa saja ciri-ciri orang yang Ikhlas?

1 Like

Ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya suatu amalan, di samping amalan tersebut harus sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Tanpa ikhlas, amalan jadi sia-sia belaka. Ibnul Qayyim dalam Al Fawa-id memberikan nasehat yang sangat indah tentang ikhlas, “Amalan yang dilakukan tanpa disertai ikhlas dan tanpa mengikuti tuntunan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bagaikan seorang musafir yang membawa bekal berisi pasir. Bekal tersebut hanya memberatkan, namun tidak membawa manfaat apa-apa.”

Ciri-ciri orang yang ikhlas


  1. Terjaga dari segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik sedang bersama dengan manusia atau sendiri. Disebutkan dalam hadits,

    “ Aku beritahukan bahwa ada suatu kaum dari umatku datang di hari kiamat dengan kebaikan seperti Gunung Tihamah yang putih, tetapi Allah menjadikannya seperti debu-debu yang beterbangan. Mereka adalah saudara-saudara kamu, dan kulitnya sama dengan kamu, melakukan ibadah malam seperti kamu. Tetapi mereka adalah kaum yang jika sendiri melanggar yang diharamkan Allah.” (HR Ibnu Majah)

  2. Senantiasa beramal di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala baik dalam keadaan sendiri atau bersama orang orang lain, baik ada pujian ataupun celaan, sebagaimana Ali bin Abi Thalib berkata,

    “ Orang yang riya memiliki beberapa ciri; malas jika sendirian dan rajin jika di hadapan banyak orang. Semakin bergairah dalam beramal jika dipuji dan semakin berkurang jika dicela.”

  3. Selalu menerima apa adanya yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

  4. Mudah memaafkan kesalahan orang lain.

Mudah-mudahan kita semua termasuk hambaNya yang selalu berusaha ikhlas dalam setiap perbuatan, menjadi hamba dengan tingkatan ikhlas tertinggi, termasuk hambanya yang ikhlas dalam ibadah dan bekerja, khusyu’ dalam beribadah, sabar dan tabah dalam menghadapi ujian dan cobaan, qonaah dan bersyukur atas apa yang Allah berikan, dan berbuat sesuai dengan apa yang Nabi Muhammad ajarkan, amien ya Rabbal ‘aalamiin.

1 Like

Tanda-tanda ikhlas


Ikhlas memiliki tanda-tanda yang nampak pada kehidupan dan perilaku orang yang ikhlas. Hal itu bisa dilihat olehnya dan orang lain sebagaimana yang dijelaskan Faishal bin Ali Ba‟dani diantaranya yang paling jelas ialah :

  1. Mengharapkan wajah Allah
    Tanda terbesar orang-orang yang ikhlas ialah amal yang mereka kerjakan semata-mata mengharap wajah Allah. Mereka tidak bertujuan mencari rampasan perang, kehormatan, pujian,atau harta duniawi yang segera sirna. Firman Allah dalam surat Al-Kahf ayat 28:

    Artinya: “Dan bersabarlah kamu (Muhammad) bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap wajah-Nya” (Depag RI 2006).

  2. Senang beramal secara sembunyi-sembunyi
    Orang-orang yang ikhlas lebih serius di dalam merahasiakan amal shalih mereka dibandingkan selain mereka di dalam merahasiakan dosa. Mereka berharap akan memperoleh kebaikan tersebut di dalam hadist Sa‟ad R.a yang menyebutkan bahwa Allah mencintai seorang hamba yang bertakwa, kaya dan tersembunyi.

    Hal yang seperti itu ialah petunjuk dan teladan nyata dari para salaf. Almaqdisi menulis, “orang-orang yang banyak berbuat baik tidak mencari popularitas, tidak ingin dikenal, dan tidak melakukan hal-hal yang membuat mereka terkenal. Jika hal itu terjadi lantaran dibukakan oleh Allah, sebisa mungkin mereka lari darinya. Mereka lebih memilih tidak dikenali.

  3. Batin lebih baik daripada lahir
    Seorang ikhlas bukanlah menampakkan keshalihan dihadapan orang lain, lalu berbuat buruk saat ia hanya berdua dengan Allah. Seorang ikhlas ialah yang komitmen kepada dirinya sendiri. Ia selalu menginstropeksi diri seakan-akan selalu melihat Allah. Ia selalu merasa diawasi Allah saat sendirian maupun di tengah keramaian. Ia tidak pernah menolah-noleh dalam istiqomahnya. Inilah bentuk ibadah yang paling agung.

  4. Khawatir jika amalnya tertolak
    Sebanyak apa pun amalan yang yang telah dikerjakan orang yang ikhlas, ia masih saja diliputi kekhawatiran besar. Ia khawatir kalau amalnya ditolak dan tidak diterima. Sifat ini diterangkan Allah dalam surat Al- Mukminun ayat 60 :

    “Dan mereka yang memberikan apa yang telah mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut, (karena mereka tahu) bahwa Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka” (Depag RI 2006).

    Yakni karena tahu bahwa mereka akan kembali kepada Tuhan untuk dihisab, Maka mereka khawatir kalau pemberian (sedekah-sedekah) yang mereka berikan, dan amal ibadah yang mereka kerjakan itu tidak diterima Tuhan.

  5. Tidak menunggu-nunggu pujian orang lain
    Ketika orang-orang yang ikhlas berbuat baik kepada sesama, ketika mereka berupaya meringankan beban dan kesedihan orang lain, mereka tidak memandang orang itu telah berhutang budi kepadanya atau merasa lebih utama dari orang tersebut. Sebab, mereka mengerjakan hal itu semata-mata karena taat kepada Allah dan ingin mendapat ridha-Nya (Al-Ba‟dani, 2008).