Apa saja bahaya rokok?

rokok

Berbagai sumber menyatakan bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan tubuh, baik bagi perokok aktif maupun orang yang berada di sekitar perokok aktif tersebut
( passive smoker) . Setiap 6,5 detik, satu orang meninggal karena merokok (Depkes, 2009).

1 Like

Bahaya Rokok

Rokok bukan hanya menyebabkan kanker dan penyakit jantung namun rokok menyebabkan penyakit yang serius mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Adapun penyakit yang dapat diakibatkan oleh rokok adalah rambut rontok, katarak, kulit keriput, hilangnya pendengaran, kanker kulit, karies, emphysema , oeteoporosis, penyakit jantung, tukak lambung, disklorasi jari-jari, kanker uterus, kerusakan sperma, psoriasis, penyakit beurger, dan kanker. Secara ringkas beberapa penyakit serius yang disebabkan oleh rokok adalah sebagai berikut:

  • Kanker paru

Aditama (1997) berpendapat bahwa kanker paru merupakan kanker yang paling banyak ditemukan pada kaum laki-laki. Triswanto (2007) menyatakan bahwa kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok 10 sampai 30 kali lebih sering dibandingkan bukan perokok. Salah satu bahan rokok yang dapat menyebabkan terjadinya kanker paru adalah tar.

Aditama (1997) menjelaskan bahwa proses kanker paru dimulai dengan masa pra kanker. Perubahan pertama yang terjadi pada masa ini disebut sebagai metaplasia skuamosa yang ditandai dengan perubahan bentuk sel epitel pada permukaan saluran nafas. Bila paru terpapar asap rokok secara terus menerus maka metaplasia skuamosa dapat berubah menjadi displasia sehingga menjadi karsinoma insitu (kanker paru).

  • Bronkitis kronik dan Emfisema

Bronkitis kronik merupakan definisi klinis batuk-batuk hampir setiap hari disertai pengeluaran dahak, sekurang-kuranganya 3 bulan dalam satu tahun dan terjadi paling sedikit selama 2 tahun berturut-turut. Smeltzer & Bare (2001) menyatakan bahwa bronkitis kronik adalah kelainan pada bronkus yang sifatnya menahun dan disebabkan berbagai faktor baik yang berasal dari luar bronkus maupun dari bronkus itu sendiri. Sherwood (2001) menyatakan bahwa bronkitis kronik adalah peradangan kronik saluran pernapasan bagian bawah yang umunnya dicetuskan oleh pajanan asap rokok, udara berpolusi, atau alergen.

Rokok adalah salah satu penyebab terjadinya bronkitis kronik. Zat kimia pada rokok dapat menimbulkan kelumpuhan bulu getar selaput lendir bronchus sehingga drainase lendir terganggu. Kumpulan lendir tersebut merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri bronkitis timbul sebagai akibat dari adanya paparan terhadap agen infeksi maupun non-infeksi (terutama rokok tembakau). Iritan akan menyebabkan timbulnya respon inflamasi yang akan menyebabkan vasodilatasi, kongesti, edema mukosa, dan bronchospasme.

Klien dengan bronkitis kronis akan mengalami peningkatan ukuran dan jumlah kelenjar mukus pada bronchi besar, yang mana akan meningkatkan produksi mucus; mukus lebih kental; kerusakan fungsi siliari sehingga menurunkan mekanisme pembersihan mukus. Oleh karena itu, paru akan mengalami kerusakan dan meningkatkan kecenderungan untuk terserang infeksi.

Emfisema paru merupakan suatu definisi anatomik, yaitu suatu perubahan anatomik paru yang ditandai dengan melebarnya secara abnormal saluran udara bagian distal bronkus terminalis, yang disertai kerusakan dinding alveolus. Emfisema adalah gangguan pengembangan paru-paru yang ditandai dengan pelebaran ruang udara di dalam paru-paru dan disertai destruksi jaringan. Sherwood (2001) menyatakan bahwa emfisema ditandai oleh kolapsnya saluran pernapasan halus dan rusaknya dinding alveolus. Gejala utama ialah pembesaran dada, sesak napas, dan batuk menahun. Salah satu penyebab terjadinya emfisema adalah asap rokok.

  • Penyakit Kardiovaskuler

Kebiasaan merokok memang merupakan salah satu faktor resiko yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan/atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume diastolik secara abnormal (Mansjoer, 2001). Penyakit jantung koroner berhubungan erat dengan penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah koroner yang berfungsi member aliran darah bagi jaringan jantung. Penyakit jantung koroner ini dikenal sebagai penyebab serangan jantung yang mendadak (Aditama, 1997).

Asap rokok mengandung bahan kimia yang berkaitan erat dengan terjadinya penyakit jantung koroner. Bahan kimia asap rokok tersebut ialah nikotin dan gas karbonmonoksida (CO). Nikotin dapat merangsang terjadinya pelepasan adrenalin. Akibat pelepasan adrenalin maka frekuensi denyut jantung akan semakin cepat, tekanan darah meningkat, kebutuhan oksigen (O2) juga akan meningkat, dan irama jantung menjadi terganggu. Nikotin juga dapat mempengaruhi metabolisme lemak dan mempermudah terjadinya penyempitan pembuluh darah di otak (Aditama, 1997). Penyempitan pembuluh darah di otak akan meningkatkan risiko terserang stroke . Stroke dapat mengakibatkan kelumpuhan pada tubuh sesuai dengan bagian otak yang cedera.

  • Gangguan pada janin dalam kandungan

Ibu hamil maupun calon ibu yang memiliki kebiasaan merokok akan mempengaruhi kondisi janin dalam kandungannya. Aditama (1997) menyatakan bahwa nikotin merupakan zat vasokonstriktor yang mengganggu metabolisme protein dalam tubuh janin yang sedang berkembang.

Nikotin juga dapat menyebabkan jantung janin berdenyut lebih lambat dan menimbulkan gangguan pada sistem saraf janin (Aditama, 1997). Aditama juga menjelaskan bahwa bahan-bahan asap rokok lain seperti gas CO, sianida, tiosianat, nikotin, dan karbonikanhidrase dapat mengganggu kesehatan ibu hamil dan dapat menembus plasenta atau ari-ari janin. Kondisi ini akan mengganggu kesehatan janin selama di dalam kandungan.

Gangguan kesehatan janin dalam kandungan akan mengakibatkan kemungkinan terjadinya lahir prematur dan dapat menyebabkan lahir mati dua kali lipat dibandingkan ibu hamil yang tidak merokok (Triswanto, 2007). Aditama (1997) menjelaskan bahwa bayi yang kedua orangtuanya perokok maka bayi tersebut akan mengalami penurunan daya tahan tubuh pada tahun pertama. Bayi tersebut akan lebih mudah terserang radang paru dan bronkitis dua kali lipat dibandingkan bayi yang orangtuanya bukan perokok dan rentan terhadap infeksi meningkat 30%. Terbukti bahwa anak yang orangtuanya merokok, perkembangan mental anak tersebut terbelakang (Arief, 2007).

  • Gangguan pada seksualitas

Laki-laki perokok yang berusia 30 tahun ke atas berisiko mengalami disfungsi ereksi sekitar 50 persen lebih tinggi dibandingan yang bukan perokok ( Bararah, 2011). Bararah (2011) juga menyatakan bahwa merokok dapat merusak pembuluh darah dan nikotin yang terkandung dalam rokok akan mempersempit arteri sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis. Wirawan (2007) mengatakan bahwa merokok berdampak buruk terhadap sperma laki-laki. Jika seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa menjadi peringatan dini bahwa rokok sudah merusak daerah lain di tubuh perokok.

Penjelasan mengenai penyakit akibat rokok diatas membuktikan bahwa rokok sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Zat kimia yang terdapat dalam rokok akan mengganggu fungsi organ-organ vital tubuh seperti jantung, paru-paru, dan otak.

Para perokok harus dapat mengambil keputusan untuk tidak mengkonsumsi rokok setelah mengetahui bahaya akibat rokok. Akan tetapi, data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan Negara peringkat kelima tertinggi yang mengkonsumsi rokok.

2 Likes

Berikut kandungan dari rokok yang membahayakan kesehatan,

Karbon Monoksida

Hemoglobin dalam sel darah merah bertugas mengikat oksigen untuk menyalurkannya ke seluruh tubuh. Keberadaan karbon monoksida dapat menggantikan oksigen sehingga suplainya berkurang.

Hal tersebut memicu tubuh memproduksi lebih banyak sel darah merah sehingga darah menjadi kental. Kondisi ini juga merupakan penyebab mengapa perokok lebih mudah kehabisan napas dan merasa cepat lelah saat beraktivitas.

Dalam jangka panjang, banyaknya karbon monoksida dapat menyebabkan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dimana bernapas menjadi semakin sulit.

Oxidizing Chemicals

Oxidizing Chemicals adalah gas-gas kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen termasuk radikal bebas. Zat ini dapat merusak otot jantung dan pembuluh darah. Serta membuat darah lebih mudah menggumpal.

Kondisi tersebut memicu penumpukan lemak pada dinding arteri sehingga meningkatkan risiko sakit jantung dan stroke.

Hidrogen Sianida

Dalam paru-paru, terdapat rambut-rambut halus (cilia) yang berfungsi membersihkan paru dengan menyapu zat asing keluar. Hidrogen sianida dapat mengganggu kerja cilia sehingga pembersihan paru-paru tidak optimal.

Hal tersebut turut menyebabkan menumpuknya zat kimia beracun, termasuk dalam rokok, di paru-paru. Zat kimia lain yang merusak kerja paru-paru adalah hidrokarbon, oksida nitrat, asam organik, dan fenol.

Tar

Tar adalah kumpulan berbagai partikel yang mengendap dalam asap rokok. Endapan ini bertekstur lengket dan berwarna gelap cokelat. Itu mengapa paru-paru, kuku, dan gigi perokok berwarna kehitaman.

Tar bersama hidrogen sianida dan zat kimia lainnya akan mengendap di paru-paru, mengganggu kerja cilia dan menurunkan fungsi kerja paru. Tar juga mengandung beberapa zat penyebab kanker seperti benzo(a)pyrene.

Logam

Asap rokok mengandung beberapa logam berbahaya seperti arsenik dan timah. Keduanya dapat masuk dan mengalir dalam darah.

Kandungan arsenik dan timah yang tinggi dalam darah dapat memicu beragam kanker mulai dari kanker paru-paru, usus, ginjal, kandung kemih, hingga otak.

Senyawa Radioaktif

Banyak yang tidak tahu bahwa rokok juga mengandung zat radioaktif beracun yaitu polonium-210. Zat ini secara alami terdapat di tanah dan udara. Serta ditemukan pada pupuk tinggi fosfat yang biasa digunakan petani tembakau

Dalam asap rokok, Po-210 masuk ke paru-paru dan menyebabkan kerusakan langsung pada sel dan jaringan sehingga memicu kanker paru. Zat ini juga dapat menyebar lewat aliran darah dan mengendap dalam ginjal, limpa dan hati.

Nikotin

Tepat setelah dihirup, nikotin mengubah keseimbangan dua zat kimia otak yaitu dopamin dan noradrenalin. Perubahan ini memengaruhi tingkat konsentrasi dan suasana hati dimana banyak perokok menganggapnya menyenangkan.

Beberapa perokok juga merasa stres dan gelisah dapat menghilang setelah menghirup nikotin. Namun saat otak terbiasa dengan keberadaan nikotin, untuk mendapat efek yang sama, suplai nikotin lebih banyak diperlukan. Itulah mengapa rokok dapat menyebabkan kecanduan.

Sumber : https://www.dokterbabe.com/artikel/zat-yang-terkandung-dalam-rokok/

1 Like