Apa Saja Asas dan Tipe Konseling Pranikah?

konseling pranikah

Konseling pranikah bertujuan sebagai fasilitas bagi pasangan untuk mempersiapakan mental dan menolong pasangan untuk menyesuaikan diri menuju pernikahan. Apa Saja Asas dan Tipe Konseling Pranikah ?

Asas-asas Konseling Pranikah:

  • Asas Kebaagiaan Dunia dan Akhirat
    Perkawinan bukan hanya sebuah sistem hidup yang diatur oleh negara tetapi juga sebagai sistem kehidupan dengan tuntutan agama. Oleh sebab itu setiap kali muncul permasalahan dalam perkawinan maka pasangan suami istri harus segera menyelesaikan masalah tersebut sehingga mendapatkan kebaikan dari sisi tuntutan agama.

  • Asas Sakinah Mawaddah Warohmah
    Keluarga bahagia dan kekal merupakan tujuan dari pernikahan. Untuk mancapai semua itu landasan cinta dan kasih sayang dari orang-orang yang membentuk di dalamnya menjadi sangat penting. Karenanya proses bimbingan konseling pranikah juga harus tetap berpegang teguh pada asas ini.

  • Asas Komunikasi dan Musyawarah
    Komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan keluarga. Banyak masalah yang seringkali muncul karena komunikasi yang terjalin antara anggota keluarga tidak harmonis. Maka dari itu antar keluarga (pihak istri dan pihak suami) dapat melakukan komunikasi dan musyawarah masalah yang dihadapi dapat teratasi.

  • Asas Sabar dan Tawakal
    Segala permasalahan dalam rumah tangga pada dasarnya dicari penyelesaiannya dengan baik. Kuncinya adalah usaha dari pasangan suami istri untuk mencari jalan keluar dan berpasrah diri kepada Allah. Konselor dapat membantu pasangan untuk tetap tegar dan berusaha mencari solusi terbaik dari setiap masalah yang ada.

Tipe-tipe Konseling Pranikah:

  • Wawancara dan Dialog Khusus
    Jika yang dinasehati atau klien yang meminta untuk dinasehati seorang diri atau satu pasang calon pengantin maka bentuk penasehatan yang baik adalah dengan wawancara dan dialog secara tatap muka. Dalam hal ini wawancara dilakukan di tempat tertutup atau tempat khsusus untuk konseling pranikah. Bobot wawancara tergantung pada masalah yang diajukan, ada masalah yang rumit ada pula yang sederhana akan tetapi klien sulit untuk mengungkapkannya bahkan klien terkadang menyembunyikan hal-hal tertentu. Oleh sebab itu penasehat harus berusaha menggali hal-hal yang disembunyikan oleh klien dengan cara wawancara yang baik.

    Fungsi penasehat seperti ini sudah berkembang menjadi pusat informasi dan klien yang datang pun berbagai macam. Ada klien yang datang hanya untuk mendapatkan informasi atau tambahan pengetahuan tentang pernikahan, klien yang seperti ini biasanya tidak membawa problem yang harus dipecahkan akan tetapi ia hanya membutuhkan materi-materi tentang pernikahan. Terdapat pula klien yang mempunyai permasalahan khusus yang perlu mendapat pengamatan lebih lanjut dari konselor, mereka itu lah yang membutuhkan bantuan dari konselor untuk menyelesaikan masalahnya.

  • Wawancara atau Dialog Umum
    Dalam konseling pranikah ini klien atau calon pasangan datang tidak ada kaitannya dengan masalah khusus. Tetapi klien meminta nasehat untuk menambah pengetahuan mereka tentang pernikahan dan apa saja yang harus di persiapkan sebelum menikah. Pemberian nasehat dalam hal ini dapat di lakukan secara bersama-sama di tempat tertentu dengan metode ceramah dan tanya jawab serta jika perlu dengan latihan misalnya upacara ijab kabul pernikahan.

  • Kunjungan Rumah (Home Visit)
    Pada bentuk wawancara khusus sering terdapat kasus klien yang memerlukan bantuan konselor lebih lanjut. Oleh sebab itu kadang kala seorang konselor harus datang ke rumah klien yang bersangkutan. Dalam kunjungan rumah itu juga karena penasehat berpendapat bahwa suatu penasehatan harus di berikan kepada keluarganya. Penasehatan atau bimbingan demikian melahirkan bentuk kunjungan rumah (home visit).

    Sekarang ini kunjungan rumah menjadi suatu metode efektif dalam penyelesaian masalah. Dengan kunjungan rumah maka banyak pesan yang disampaikan oleh konselor untuk memotivasi tujuan rumah tangga bahagia sejahtera. Terkadang dalam bentuk kunjungan dapat dilakukan social worker maka banyak pesan-pesan yang dapat disampaikan kepada keluarga dan masyarakat. Metode yang dipakai adalah kunjungan silaturahmi dengan dialog secara santai dan diiringi pemberian bingkisan seperti buku atau bentuk lainnya.

Sumber

http://digilib.uinsby.ac.id/24501/2/Hafisa%20Idayu_B53214017.pdf