Apa Saja Alasan Munculnya Kelompok Sosial?

image

Munculnya suatu hal pastinya akan didasari oleh beberapa alasa. Begitu pula dengan munculnya kelompok sosial.

Apa saja alasan munculnya kelompok sosial?

Kita bisa mencari tahu alasan mengapa manusia suka hidup berkelompok. Alasan yang paling mendasar adalah dorongan alamiah yang menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk hidup, dan sebagai bagian dari alam, harus memenuhi kebutuhankebutuhannya, seperti makan-minum, seks, tempat tinggal, selain juga kebutuhan eksistensial yang butuh diakui oleh orang lain. Selain itu, juga adanya hukum alam yang melingkupi kehidupan makhluk hidup (manusia), yaitu adanya kontradiksi yang harus dihadapi dan insting kerja sama lahir dari situasi itu. Kenyataan-kenyataan penting yang dapat kita lihat dalam sejarah masyarakat adalah:

  • Kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan hidup telah menyatukan manusia untuk bekerja sama mencari makanan secara berkelompok. Hal ini terjadi sejak manusia ada (zaman kuno) hingga zaman sekarang. Ketika mereka berburu, mereka membutuhkan kerja sama dan pembagian tugas, hasilnya dipakai bersama-sama;

  • Kerja sama dan dibutuhkannya ikatan kelompok juga disebabkan adanya ancaman dari luar manusia (kontradiksi) yang dihadapi. Saat mencari makanan masuk ke hutan, mereka akan menghadapi kontradiksi alam (seperti medan yang sulit, gangguan alam, seperti angin topan, tanah longsor, binatang buas, dan lain-lain). Saat mereka ingin berburu binatang sebagai makanan, juga belum tentu binatang itu mampu dihadapi seorang diri. Masalah-masalah alamiah semacam itulah yang membuat manusia berkelompok, untuk memudahkan dalam menghadapi kontradiksi dan dialektika alam;

  • Kebutuhan yang didorong oleh kebutuhan seksual, naluri yang inheren, dan menjadi bagian dari kehidupan, dilakukan dengan menjalin ikatan dengan lawan jenis, untuk mendapatkan kenikmatan dan meninggalkan penjara nafsu, serta untuk mencari keturunan. Dari situ muncul keluarga sebagai unit kelompok manusia. Keluarga ini akan saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidup dan memelihara anak menuju kedewasaannya. Kegiatan-kegiatan keluarga ini membutuhkan kerja sama dan pembagian peran, dan yang paling penting adalah adanya hunian bersama;

  • Kemudian, juga ada nilai-nilai yang lahir dari interaksi antara orang-orang yang menjalin ikatan kelompok. Karena sering bersama, masing-masing individu awalnya saling mempertukarkan nilai-nilai yang menyangkut pemahaman akan kontradiksi alam maupun pandangan etis terhadap kehidupan. Proses pertukaran makna ini akan menghasilkan diterimanya nilai yang dianggap paling mampu menjelaskan kebutuhan bersama. Nilai-nilai ini juga yang akan mengikat dan mengatur bagaimana mereka menjalankan ikatan;

  • Ada pula kekuatan pengikat selain nilai, yaitu otoritas yang lahir dari nilai dan kesepakatan bersama. Otoritas ini diwakilkan oleh seorang tokoh yang dianggap paham dan bisa dijadikan sumber bagi nilai-nilai yang ada pada masyarakat. Sejak zaman kuno, manusia yang dianggap paling menonjol dan mampu memberikan penjelasan kognitif dan psikologis bagi para anggotanya, selalu akan dianggap sebagai tokoh, biasanya kepala suku. Kemampuannya meramalkan apa yang akan terjadi, musim, cuaca, dan tindakan kelompok yang harus dilakukan, akan dipercaya sebagai kepala suku atau pimpinan komunitas. Pimpinan kelompok inilah yang akan menjadi pengikat para anggotanya dan menyatukan orang-orang yang ada dalam kelompok tersebut.