Apa perbedaan wali songo dengan wali allah swt ?

Sebagian ulama lain berpendapat bahwa seluruh orang yang beriman lagi bertaqwa adalah disebut wali Allah, dan wali Allah yang paling utama adalah para nabi, yang paling utama di antara para nabi adalah para rasul, yang paling utama di antara para rasul adalah Ulul 'azmi

Apa perbedaan wali songo dengan wali Allah swt ?

Semua orang yang beriman dan bertakwa adalah Wali Allah (Waliyullah). Secara etimologi, kata wali artinya sahabat, teman, penolong, dekat; lawan dari kata ‘aduwwu (musuh).

Wali Allah adalah orang yang mendekat dan menolong (agama) Allah atau orang yang didekati dan ditolong Allah:

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang beriman dan selalu bertaqwa.” (QS. Yunus: 62-64).

Menurut Ibnu Katsir: Allah Ta’ala menginformasikan bahwa para wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Siapa saja yang bertaqwa maka dia adalah wali Allah (Tafsir Ibnu Katsir).

Syaikh Ibnu Utsaimin juga menjelaskan, wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa, merealisasikan amal sholih… (Syarah Riyadhus Shalihin).

Ibnu Taimiyah: “Wali Allah hanyalah orang yang beriman kepada Rasulullah Saw, beriman dengan apa yang dibawanya, dan mengikuti secara lahir dan batin….” (Al-Furqon).

Tingkat “kewalian” dalam diri seseorang mukmin sesuai dengan tingkat keimanannya. Para wali Allah yang paling tinggi tingkat kewaliannya adalah para nabi dan rasul.

Menurut Imam Asy-Syafi’i: "Jika kalian melihat seseorang yang mampu berjalan di atas air dan terbang di angkasa, maka janganlah kalian tertipu olehnya, sehingga kalian serahkan urusannya kepada Al-Qur’an dan As-Sunah. (Syarah Al Aqidah Ath Thahawiyah).

Maksudnya, jika tingkah laku sehari- hari orang tersebut sesuai dengan dengan Al Qur’an dan As Sunah, maka ia adalah seorang wali Allah, tetapi jika tidak sesuai, maka ia adalah seorang wali setan.

Wali yang kita kenal antara lain Wali Songo (Wali Sembilan), yaitu para ulama, da’i, atau penyebar Islam di tanah Jawa. Mereka menolong agama Allah dengan menyebarkan risalah Islam. Mereka juga ditolong Allah sehingga menjadi manusia mulia dalam pandangan manusia (umat Islam) dan pandangan Allah SWT.