Apa peran musik dalam kesenian randai?

Apa peran musik dalam kesenian randai?

Peranan alat musik dalam kesenian Randai pada hakikatnya adalah sebuah komposisi bunyi yang cukup sederhana dengan strukturnya, dan tidak semua alat musik dapat sesuai dan dipakai sebagai musik pengiring Randai. Kalau diamati hubungan gerak dan musik pada kesenian Randai, maka musik berperan sebagai berikut: 1) sebagai partner galombang randai (tari), yaitu memberikan pola-pola ritme dan melodi yang sesuai dengan tuntutan irama gerak galombang; 2) sebagai latar belakang gerak tokoh lakon cerita Randai; 3) memberikan ilustrasi suasana adegan sesuai dengan aspek-aspek dramatis yang terdapat dalam cerita Randai.

Musik seringkali diciptakan untuk memenuhi kebutuhan dramatis panggung, artinya sebagai pelengkap emosional untuk saat-saat penting dalam sebuah karakter lakon cerita Randai. Jika ada musik yang mengiringi dialog, maka terlebih dahulu pemain musik harus mengetahui kecepatan pengucapan dialog naskah Randai, keheningan gerakan-gerakan yang akan dipakai, sehingga musik dapat sesuai sampai ke hal-hal yang detail dengan pementasan tersebut. Apabila musik tidak sesuai dengan detail adegan cerita Randai, maka efek musiknya mungkin akan bertentangan atau
ditempatkan pada posisi yang salah.

Secara musikal penggarapan alat-alat musik dalam Randai, terdapat tiga cara yaitu:
(1) Menghitung jumlah ketukan pada setiap pengulangan, perubahan gerak galombang, atau dapat juga dengan mengambil musik yang telah ada kemudian mencocokkan dengan jumlah ketukan gerak galombang tersebut; (2) Gerak galombang yang tidak mempunyai ritme (ritme bebas) yang tidak dapat ditentukan ketukannya, dapat diiringi dengan dendang yang tidak mempunyai ritme pula, seperti pada dendang Banda Sapuluah/Palayaran (dendang yang bersifat ratok/ratap); (3) Apabila terjadi perubahan baik pada gerak galombang maupun gerak musik, harus dengan memberi kode-kode tertentu. Kadang-kadang antara musik dan gerak bersifat kontras, maksudnya gerak yang mempunyai ketukan teratur/terikat diiringi dengan musik yang ketukannya bebas atau sebaliknya.

Berdasarkan teori fungsi menurut Merriam (1964) membagi fungsi musik dalam berbagai peranan musik dapat diterapkan pada kehidupan masyarakat, dan mempunyai nilai fungsi yang dibuat dapat berlaku secara universal. Dirumuskan sepuluh macam fungsi musik dalam masyarakat yaitu sebagai:

  1. Ekspresi emosional,

  2. Kenikmatan estetik,

  3. Hiburan,

  4. Komunikasi,

  5. Representasi simbolis,

  6. Reaksi jasmani,

  7. Memperkuat penyesuaian dengan norma-
    norma sosial,

  8. Pengesahan institusi sosial dan ritual agama,

  9. Sumbangan pada pelestarian dan
    stabilitas kebudayaan, dan

  10. Sumbangan bagi
    integritas sosial.

Oleh karena berbagai kepentingan dan tuntutan yang terjadi dalam masyarakat terhadap penggunaan musik, maka berdampak pula kepada fungsinya, sehingga fungsi musik pun menjadi bertambah. Berdasarkan perumusan fungsi tersebut dan dikaitkan dengan kesenian Randai, fungsinya dapat dilihat berdasarkan pemahaman yang terkonsepsi dalam masyarakat Minangkabau, baik melalui pemusiknya maupun masyarakat sebagai penyelenggara, atau melalui sebuah pengamatan. Musik tradisional sangat lazim digunakan sebagai suatu bentuk ekspresi masyarakat. Musik ini banyak digunakan dalam kegiatan rakyat biasa sehingga bersifat lebih sederhana dan santai.

Referensi

Rustiyanti, Sri. 2014. Musik Internal da Eksternal dalam Kesenian Randai. Jurnal Resital. Vol. 15 (2) : 152-162