Apa penyebab terbentuknya lubang pada lapisan Ozon?

OZON

Ozon berfungsi melindungi bumi dari serangan cahaya ultraviolet atau radiasi yang dipancarkan matahari. Namun, keadaan ozon kini sudah mulai memburuk sebagai akibat pemanasan global. Apa sebabnya?

Secara keseluruhan tercatat penurunan volume ozon sebesar 4 persen setiap dekade dari total volume ozon yang menyelimuti bumi. Penurunan terbesar terjadi pada lapisan stratosfer di kutub karena adanya kondisi yang unik. Semua bermula saat angin kuat yang berhembus di sekitar Antartika membentuk pusaran kutub yang menahan angin-angin dari seluruh bumi untuk berada di atas Antartika. Kejadian inilah yang membentuk awan atmosfer polutan yang berada diketinggian 80000 kaki.

Sedangkan dibagian dunia lain, biasanya saat musim semi datang setelah musim dingin yang tak disinari matahari, ozon mengalami penipisan sehingga menyebabkan lubang di ozon. Catatan lubang ozon terbesar terjadi pada tahun 2006 dengan luas 20.6 juta mil persegi. Sedangkan saat ini tercatat luas lubang ozon antara 21 hingga 24 juta kilometer persegi.

Sumber:
sains.me

Ozon adalah suatu molekul yang terdiri atas tiga atom oksigen (O3). O3 juga sebagai oksigen yang tidak stabil dibandingkan dengan O2. Ozon, unsur kimia yang pertama diusulkan sebagai suatu senyawa kimia oleh Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1840, nama ozon menurut bahasa Yunani berasal dari kata ozein berarti bau busuk, bau yang khas dari proses penyinaran oksigen oleh ultra violet (Rubin, 2001). Ozon membentuk cairan berwarna violet pada suhu < -1120C, dan berbentuk padat berwarna violet gelap pada suhu <-1930C. Selain itu mempunyai bau yang keras, menusuk hidung serta terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus elektrik seperti kilat, dan oleh energi tinggi seperti radiasi matahari secara elektromagnetik.

Ozon adalah suatu molekul polar dengan pergerakan dua kutub 0.533D. Ikatannya adalah ikatan tunggal pada satu sisi dan ikatan ganda pada sisi yang lain serta ikatan-ikatan tersebut berpadu dikenal sebagai struktur resonanse. Urutan ikatan adalah 1.5 untuk setiap sisi. Ozon dapat bersifat diamagnetic, artinya ozon dapat menolak pembentukan suatu medan magnit dan dapat menurunkan cadangan energi pada waktu medan magnit dibentuk. Dalam reaksi kimia, ozon dapat berperan sebagai agen oksidasi, dapat bereaksi dengan logam maupun non logam, juga dapat berperan dalam reaksi-reaksi pembakaran (Hoffmann, 2004).

Ozon adalah salah satu dari gas penyusun atmosfer. Ozon terdiri atas dua jenis yaitu ozon dekat permukaan bumi dan ozon yang berada di stratosfer. Ozon dekat permukaan bumi berada di biosfer berperan sebagai polutan udara dan mempunyai pengaruh yang berbahaya pada sistem pernapasan manusia, hewan dan metabolisme tanaman. Ozon di stratosfer, pada lapisan ini ozon berperan sebagai filter photon yang keluar dengan gelombang pendek (< 320 nm) sinar ultraviolet dari radiasi matahari yang berbahaya pada semua bentuk kehidupan. Ozon di stratosfer sebagian besar dihasilkan dari sinar ultraviolet yang bereaksi dengan oksigen (Anonymous, 1998).

Penipisan lapisan ozon di stratosfer akibat kerusakan ozon oleh :

  • Unsur chlorin (Cl)
  • Senyawa nitrogen oksida
  • Methyl bromida
  • Carbon tetrachlorida
  • Methyl chloroform

Menimbulkan dampak negatif bagi kelangsungan hidup organisme di bumi. Pengaruh penipisan ozon menimbulkan intensitas sinar ultraviolet dari radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi menjadi lebih besar. Bila intensitas sinar ultraviolet di permukaan bumi menjadi lebih besar dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan serta mengganggu metabolime tumbuhan. Kerusakan tanaman, terutama daun menyebabkan terhambatnya proses fotosintesis yang berdampak pada pertumbuhan dan hasil tanaman (Iglesias, et al., 2006).

Zat utama yang dapat merusak lapisan ozon adalah unsur chlorin (Cl) yang dikenal sebagai zat CFC (Chlorofluorocarbon). Selain CFC, zat perusak ozon (Ozon Depleting Substance = ODS) antara lain nitrogen oksida (N2O), methyl bromida, carbon tetrachlorida, dan methyl chloroform. Senyawa N2O ini adalah hasil sampingan dari proses pembakaran (Anonymous, 2006a).

Kemampuan ODS merusak lapisan ozon secara umum disebut Ozone Depleting Potential (ODP). Nilai ODP dari beberapa bahan ODS biasanya dibandingkan relatif terhadap dampak kerusakan yang ditimbulkan CFC. Semakin besar nilai ODP bahan tersebut semakin berpotensi untuk merusak lapisan ozon. Di udara, zat ODS tersebut terdegradasi dengan sangat lambat. Bentuk utuh mereka dapat bertahan sampai bertahun-tahun dan mereka bergerak melampaui troposfer (ketinggian 10-16 km) dan mencapai stratosfer. Di stratosfer, akibat intensitas sinar ultraviolet matahari, mereka pecah, dan melepaskan molekul chlorine dan bromine, yang dapat merusak lapisan ozon (Anonymuos, 2006).