Apa Penyebab Seseorang Melakukan Penyimpangan Seksual?

penyimpangan seksual

Ini terjadi apabila cara seseorang untuk memuaskan dorongan seksualnya masih termasuk normal, akan tetapi obyek yang digunakan tidak wajar atau lain dari biasanya. beberapa contoh penyimpangan seksual adalah LGBT.

1 Like

1. lingkungan keluarga
Pada saat ini di kota-kota besar terkadang dapat dikatakan bahwa keluarga kitapada umumnya bahwa keluarga kita pada umumnya tidak sempat lagi memperhatikankebutuhan remaja akan penerapan moral dan pendidikan agama pada putra-putrinya,selain itu diakibatkan tidak harmonisnya hubungan antara remaja dengan orang tua.Misalnya akibat broken home atau orang tua tinggalnya berjauhan padahal pada saattertentu remaja sangat membutuhkan orang tua tetapi mereka tidak disisinya.

2. lingkungan sosial
Terjadi perubahan sosial dapat menyebabkan pergeseran nilai-nilai pada remaja.Perkenalan remaja dengan seks sesungguhnya bukan sepenuhnya kesalahan mereka.Perkenalan tersebut akibat dari lingkungan yang mendorong mereka tidak hanyamengenal seks tetapi sekaligus mempraktekkan hubungan seks diluar nikah. Pararemaja mungkin bisa memalingkan muka atau mematikan tv, vcd yang menayangkanfilm dengan adegan kissing atau berkumpul di tepi pantai. Adegan-adegan itu merekasaksikan hampir setipa hari pada saatnya mereka seharusnya belajar dan beribadah.-

3. lingkungan sekolah
Masalah seksual pada remaja mungkin terjadi karena kegagalannya sekolah formaluntuk mensosialisasikan nilai-nilai moral dan nilai-nilai agama yang akan membentuk disiplin para remaja. Pada saat ini lembaga-lembaga pendidikan agaknya lebih banyak memusatkan muatan pengajaran pada masalah iptek dan kurang memaksimalkanmasalah-masalah moralitas

1. Faktor Keluarga

Anak belajar dari pengalaman yang ia alami masa kanak- kanak, seperti dipukul atau dikasari oleh orangtua hingga anak beranggapan semua pria/wanita bersikap kasar, yang memungkinkan anak merasa benci pada orang itu. Predominan dalam pemilihan identitas yaitu melalui hubungan kekeluargaan yang renggang. Bagi seorang lesbian misalnya, pengalaman atau trauma yang dirasakan oleh para wanita dari saat anak-anak akibat kekerasan yang dilakukan oleh orangtua, kakaknya maupun saudara laki-lakinya.

Kekerasan yang dialami dari segi fisik, mental dan seksual itu membuat seorang wanita itu bersikap benci terhadap semua pria. Selain itu, bagi golongan transgender faktor lain yang menyebabkan seseorang berlaku kekeliruan gender adalah sikap orangtua yang di idamkan anak laki-laki atau perempuan juga mengakibatkan seorang anak itu cenderung kepada apa yang diidamkan.

2. Faktor Pergaulan dan Lingkungan

Kebiasaan pergaulan dan lingkungan menjadi faktor yang menyumbang kepada kekacauan seksual. Orang tua atau anggota keluarga tidak menunjukkan kasih sayang kepada anak mereka dan sikpa orang tua yang mengatakan bahwa pembicaraan tentang seks adalah suatu yang tabu, mengakibatkan pandangan anak tentang seksual menjadi salah.

Selain itu, pergaulan dan lingkungan anak ketika berada di sekolah berasrama yang berpisah antara laki-laki dan perempuan turut mengundang terjadinya hubungan lesbian dan gay. Kehidupan yang relatif lama dengan sesama jenis seperti di penjara, di asrama, di kapal juga berpotensi untuk memicu perilaku homoseksual.

3. Faktor Biologis

Berbagai penelitiab membutikkan bahwa LGBT berkaitan dengan genetika, ras, ataupun hormon. Seseorang homoseksual memiliki kecenderungan untuk melakukan homoseksual karena mendapat dorongan dari dalam tubuh yang sifatnya menurun atau genetik. Penyimpangan faktor genetika dapat diterapi secara moral dan secara religius. Bagi golongan transgender misalnya, karakter laki-laki dari segi suara, fisik, gerak gerik dan kecenderungan terhadap wanita banyak dipengaruhi oleh hormon testoren.

Jika hormon testeron seorang itu rendah, ia bisa mempengaruhi perilaku laki-laki tersebut mirip kepada perempuan atau feminim. Secara medis, kromosom laki- laki normal adalah XY, sedangkan perempuan normal adalah XX. Bagi beberapa laki-laki itu genetik XXY. Dalam kondisi ini, laki-laki itu kromosom X sebagai tambahan. Oleh karena itu, perilaku agak mirip dengan seorang perempuan.

4. Faktor Moral dan Akhlak

Golongan homoseksual ini terjadi karena adanya pergeseran norma-norma susila yang dianut oleh masyarakat, serta semakin menipisnya kontrol sosial yang ada dalam masyarakat tersebut. Hal ini disebabkan karena lemahnya iman dan pengendalian hawa nafsu serta karena banyaknya rangsangan seksual.

Kerapuhan iman seseorang juga dapat menyebabkan segala kejahatan terjadi karena iman sajalah yang mampu menjadi benteng paling efektif dalam mengekang penyimpangan seksual. (e-journal Sosiatri-Sosiologi 2015).

5. Faktor Pengetahuan Agama yang Lemah

Orang yang kurang pengetahuan dan pemahaman agama merupakan faktor internal yang mempengaruhi terjadinyna homoseksual. Pengetahuan agama memainkan peran yang penting sebagai benteng pertahanan yang paling ideal dalam mendidik diri sendiri untuk membedakan yang mana baik dan yang mana yang tidak baik, haram dan halal. Serta mana yang boleh (normal) dan mana yang tidak boleh (abnormal).