Apa pentingnya komunikasi, konsultasi dan penetapan konteks dalam perencanaan manajemen risiko?

Dalam perencanaan manajemen risiko terdapat 2 cara untuk mengidentifikasi kebijakan, praktik, dan prosedur risiko. Dua hal tersebut yaitu:

  1. Komunikasi dan Konsultasi
  2. Penetapan Konteks

Lalu menurut Anda, apa sih pentingnya komunikasi dan konsultasi serta penetapan konteks dalam perencanaan manajemen risiko?

Menanggapi pertanyaan tersebut, sebelumnya saya akan menjelaskan apa itu komunikasi dan konsultasi serta penetapan konteks.

  • Komunikasi dan Konsultasi adalah proses dialog 2 arah diantara stakeholders yang dilakukan untuk merencanakan, mengkomunikasikan dan mengelola proses manajemen risiko yang sedang berjalan.
  • Penetapan Konteks adalah proses untuk mengidentifikasi parameter dasar dalam pengelolaan risiko dengan memberikan pemahaman mengenai lingkungan internal dan eksternal dalam penerapan manajemen risiko.

Lalu pentingnya komunikasi dan konsultasi serta penetapan konteks dalam perencanaan manajemen risiko yaitu:

Pentingnya Komunikasi dan Konsultasi

  • untuk transparansi dan inklusif dimana manajemen risiko harus dilakukan oleh seluruh bagian organisasi dan memperhitungkan kepentingan dari seluruh stakeholder organisasi.
  • diharapkan dapat menciptakan dukungan yang memadai pada kegiatan manajemen risiko dan membuat kegiatan ini menjadi tepat sasaran.
  • untuk meyakinkan bahwa penanggungjawab pengimplementasian manajemen risiko dan pihak lainnya yang berkepentingan memahami dasar pengambilan keputusan dan mengapa tindakan-tindakan tertentu diperlukan.

Pentingnya Penetapan Konteks

  • untuk memudahkan proses identifikasi dan proses-proses selanjutnya.
  • untuk mengidentifikasi parameter dasar tentang risiko yang harus dikelola.
  • untuk menyediakan pedoman bagi keputusan dalam kajian manajemen risiko yang lebih terinci.
  • untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan sasaran organisasi dan lingkungan mana yang hendak dicapai, stakeholder yang berkepentingan, dan keberagaman kriteria risiko, dimana hal-hal ini akan membantu mengungkapkan dan menilai sifat dan kompleksitas dari risiko.

Terdapat 4 konteks yang diperlukan dalam penetapan konteks, yaitu:

  1. Konteks Internal yang memperhatikan sisi internal dari organisasi yang meliputi struktur organisasi, kultur organisasi, dan hal-hal lainnya yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran organisasi,
  2. Konteks eksterrnal yang memperhatikan sisi eksternal organisasi yaitu pesaing, otoritas, perkembangan teknologi, dan hal-hal lainnya yang dapat mempengaruhi pencapain sasaran organisasi
  3. Konteks manajemen risiko memperhatikan bagaimana manajemen risiko diberlakukan dan bagaimana hal tersebut akan diterapkan di masa mendatang.
  4. Terakhir, dalam pembentukan manajemen risiko organisasi perlu mendefiniskan parameter yang disepakati bersama untuk digunakan sebagai kriteria risiko.

Penetapan konteks dapat mengacu pada:

  1. Visi dan Misi perusahaan.
  2. RJP (Rencana Jangka Panjang)
  3. RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan)
  4. KPI (Key Performance Indikator) direksi s/d KPI Departemen.

Referensi: