Apa makna yang terkandung dalam Surah al-Ahqaf ayat 13 ?

Surah al-Ahqaf

Innallażīna qālụ rabbunallāhu ṡummastaqāmụ fa lā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụn

Apa makna yang terkandung dalam Surah al-Ahqaf ayat 13 ?

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka (pula) bersedih hati.”

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat ini telah di jelaskan pada surat Hamim (as-Sajadah). Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada kekhawatiran mereka pada apa yang mereka hadapi, mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan, maksudnya, amal-amal itu menyebabkan di perolehnya rahmat dan tercurahnya pada mereka.

Imam al-Maraghi berpendapat mengenai makna ayat diatas teguh dengan tidak syirik dan tidak melanggar perintah maupun larangan Allah, maka tidak ada rasa takut berupa kengerian pada hari kiamat dengan segala peristiwanya yang mengerikan, dan tidak pula bersedih hati sesudah kematian.

Sayyid Quthub memberikan pendapat mengenai kalimat“ Rabbuna Allah merupakan sistem yang menyeluruh bagi kehidupan, mencakup semua kegiatan dan arah, semua gerak dan detak detik hati serta pikiran, dan juga system yang sempurna bukan sekedar kalimat yang diucapkan di bibir, tetapi dibuktikan secara konkret dalam amal perbuatan.

Kemudian Wahbah az-Zuhaili menambahkan pendapatnya yaitu sesungguhnya antara tauhid dan istiqomah (berpegang teguh) itu terkumpul dalam satu syari’at. Janganlah kalian merasa takut dengan tipu daya yang telah lalu, dan jangan pula kalian merasa sedih dengan kecintaanyang telah lalu. Dan semua itu ada balasannya.

Referensi :

  • Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi
  • Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar
  • Imam Abi Fida’ al-Hafidz Ibn Katsir al-Damasyqiy, Tafsir Al-Qur’an Al-‘Adzim