Apa Makna Dunia Adalah Permainan dan Sendau Gurau?

Dunia Adalah Permainan dan Sendau Gurau

Kehidupan dunia adalah seperti permainan dan sendau gurau. Apa makna perumpamaan tersebut ?

Banyak sekali ayat-ayat al-Qur’an yang menyatakan dan menegaskan bahwa kehidupan dunia ini, hanyalah sebuah permainan dan senda gurau. Firman Allah swt berikut memberikan perumpamaan bahwa kehidupan dunia seperti permainan,

Artinya: “ Dan kehidupan dunia ini tidak lain kecuali permainan dan kelengahan, sedang negeri akhirat lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Apakah kamu tidak berakal ?” (Al-An’am: 32).

M. Quraish Shihab, dalam tafsirnya Al-Mishbah , memahami ayat ini sebagai menguraikan makna kehidupan dunia bagi orang-orang kafir. Mereka meyakini bahwa hidup duniawi adalah hidup satu-satunya, sehingga bagi mereka (karena merasa tidak ada siksa dan ganjaran di akhirat ) hidup di diunia tidak lain kecuali permainan dan kesenangan semata.

Tentu saja kehidupan dunia tidak demikian bagi mereka yang percaya adanya hidup sesudah kehidupan dunia ini. Buat mereka kehidupan dunia adalah perjuangan untuk meraih kesejahteraan lahir dan batin, dunia dan akhirat. Karena hidup bukan hanya berlanjut selama puluhan tahun semasa keberadaan di dunia, akan tetapi ia berkesinambungan sampai akhirat. Dunia adalah arena untuk melakukan amal sholih yang sangat berperan dalam kebahagiaan dunia dan akhirat. Karena itu ayat ini bukannya berbicara tentang kehidupan dunia bagi semua manusia, tetapi ia menggambarkan bagaimana kehidupan dunia dalam pandangan, sikap dan perilaku orang-orang kafir.

Sayyid Qutb, memahami ayat ini sebagai gambaran dari perbandingan antara hakekat kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Nilai ibadah satu jam dalam dunia ini, hanyalah seperti permainan dan senda guru jika dibandingkan dengan keseriusan yang amat sangat di alam akhir yang begitu agung. Akan tetapi, dalam tasawwur islami, hal tersebut tidak boleh membuat pemeluk Islam menyia-nyiakan kehidupan dunia, bersifat pasif dan mengisolasi diri, seperti zuhud yang berlebihan, swebab hal tersebut sama sekali tidak mempunyai landasan dalam Islam. Bahkan menurut beliau, hal tersebut merupakan pengaruh dari konsep kerahiban gereja, pemikir Persia, dan beberapa konsep Iluminasi Yunani yang ditransfer ke dalam Islam.

Dalam surat Al-Hadid ayat 20 lebih gamblang dijelaskan:

Artinya: “Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyak anak dan harta. Seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan
di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaannya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (Q.S. Al-Hadid: 20).

Kata la’ib yang biasa diterjemahkan dengan permainan digunakan oleh al-Qur’an dalam arti suatu perbuatan yang dilakukan oleh pelakunya bukan untuk suatu tujuan yang wajar dalam arti membawa manfaat atau mencegah madlarat. Ia dilakukan tanpa tunuan, bahkan kalau ada hanya untuk menghabiskan waktu. Sedang lahwu adalah suatu perbuatan yang mengakibatkan kelengahan pelakunya daripada yang sedang dilakukan itu.

Susunan kegiatan pada ayat di atas, menurut Rasyid Ridha, merupakan gambaran dari awal perkembangan manusia hingga mencapai kedewasaan dan kematangan serta ketuaannya. Al-La’ib permainan merupakan gambaran keadaan bayi yang merasakan lezatnya permainan walau ia sendiri melakukannya tanpa tujuan apa-apa kecuali bermain. Al-Lahwu , karena ini tidak dapat dilakukan kecuali bagi mereka yang telah memiliki pikiran.

Al-Zinah yakni perhiasan, karena berhias adalah adat kebiasaan remaja. Lalu di susul dengan tafakhur berbangga-bangga, karena ini adalah sifat remaja. Dan diakhiri dengan takatsur fi al-amwali wa al-awlad memperbanyak harta dan anak-anak karena itu adalah sifat orang tua/dewasa.

Referensi :

  • M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah
  • Sayyid Quthb, Tafsir Fi Dzilalil Qur’an