Apa latar belakang munculnya studi ekonomi regional?

Apa latar belakang munculnya studi ekonomi regional ?

Ekonomi regional adalah sub-disiplin ilmu ekonomi dan sering dianggap sebagai salah satu bidang ilmu sosial. Apa latar belakang munculnya studi ekonomi regional ?

1 Like

Ilmu ekonomi regional merupakan cabang ilmu ekonomi yang relatif baru berkembang (Isard, 1956, Vinod, 1964, dan Sjafrizal,1983). Namun demikian, perkembangannya ternyata cukup pesat. Ilmu ini ternyata telah mendapatkan tempat dalam kurikulum ilmu ekonomi dan diajarkan pada hampir semua fakultas ekonomi di Indonesia. Semula ilmu ini hanya diajarkan pada fakultas geografi sebagai kerangka teori untuk menjelaskan struktur geografis ekonomi. Kemudian ilmu ini juga berkembang sebagai teori dasar pada program studi perencanaan wilayah dan kota. Bahkan di beberapa universitas telah terbentuk pula konsentrasi ilmu ekonomi pembangunan. Disamping itu, beberapa jurnal ilmiah yang beredar secara internasional telah banyak pula yang memfokuskan diri pada analisis ekonomi regional.

Latar belakang munculnya ilmu ekonomi regional ini adalah karena kelemahan dari ilmu ekonomi tradisional yang pada umumnya mengabaikan dimensi ruang dalam analisisnya. Akibatnya analisis ilmu ekonomi menjadi kurang realistis karena bagaimanapun adanya unsur ruang adalah jelas dan nyata dan memengaruhi kegiatan sosial ekonomi. Mungkin kelemahan ini muncul karena pendiri ilmu ekonomi banyak yang berasal dari Inggris, seperti Adam Smith dan J.M Keyness yang sudut pandangnya sangat dipengaruhi oleh kejayaan bangsanya di masa lalu. Sejarah menunjukkan bahwa bangsa Inggris di masa lalu mampu menguasai sebagian besar dunia sejak dari benua Afrika, Asia, Australia, dan Amerika sehingga mereka dengan bangga berkata bahwa “matahari tidak pernah terbenam di Inggris Raya”. Kejayaan tersebut menyebabkan orang Inggris kurang memperhatikan pentingnya aspek ruang dan jarak antar tempat dalam analisis ekonominya.

Mengingat kelemahan tersebut dan dalam rangka untuk dapat memberikan analisis ekonomi yang lebih realistis dan operasional, sejak lama sudah banyak upaya para ahli untuk memasukkan aspek ruang ke dalam analisis ekonomi tradisional. Langkah pertama, kebanyakan dilakukan oleh para ahli bangsa Jerman, seperti Johann Heinrich Von Thunen (1851), Alfres Weber (1929), dan August Losch (1954) yang memasukkan aspek ruang ke dalam analisis ekonomi mikro. Perhatian disini terutama diarahkan pada penentuan dan analisis lokasi dari kegiatan produksi dan penguasaan areal pasar. Upaya ini kemudian menimbulkan ilmu baru yang disebut dengan teori lokasi yang dewasa ini juga banyak diajarkan di perguruan tinggi khususnya pada fakultas-fakultas geografi, perencanaan wilayah, dan ekonomi. Karena itu, dewasa ini teori lokasi ini merupakan bagian penting yang tak terpisahkan dari ilmu ekonomi regional.

Walaupun teori lokasi ternyata telah berkembang baik dan beberapa buku telah diterbitkan dalam bidang ini, namun demikian, ilmu ini belum dapat secara utuh digunakan untuk memasukkan unsur tata-ruang ke dalam analisis ekonomi. Alasannya adalah bahwa analisis teori lokasi hanya kegiatan ekonomi, khususnya industri dan pertanian. Sedangkan ilmu ekonomi juga mencakup teori ekonomi makro dengan analisis yang bersfat menyeluruh meliput wilayah tertentu maupun perekonomian secara nasional.

Upaya untuk memasukkan dimensi ruang ke dalam analisis ekonomi secara lebih komprehensif mula-mula dilakukan oleh Walter Isard (1956) dalam disertasinya yang terkenal dengan judul Location and Space-Economy. Isard mencoba memasukkan unsur ruang tersebut ke dalam analisis yang bersifat partial maupun dalam kerangka analisis keseimbangan umum (general equilibrium framework). Mulai saat itu, analisis ekonomi regional muncul sebagai suatu cabang ilmu sendiri yang menekankan pembahasannya pada pengaruh aspek ruang dalam analisis dan pengambilan keputusan ekonomi. Untuk menyebarluaskan ilmu ini, Walter Isard mempelopori pembukaan jurusan khusus di University of Pennsylvania pada tahun 1956 dengan nama Regional Science Department. Kemudian departemen yang sama juga dibuka pada Cornell University yang ternyata juga berkembang baik. Karena itu, tidaklah salah kiranya bila Walter Isard oleh banyak kalangan dianggap sebagai bapak ilmu ekonomi regional.

Referensi

Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Surabaya : Niaga Swadaya.