Apa kriteria dapat dillakukan uji biokimiawi pada penilaian status gizi masyarakat?

Kriteriat apa yang harus dipenuhi untuk uji biokimiawi pada penilaian status gizi masyarakat?

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja, dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.

Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.

Keunggulan Pemeriksaan Biokimia

Keunggulan pemeriksaan biokimia bila dibandingkan dengan pemeriksaan lain dalam penentuan status gizi memiliki keunggulan-keunggulan antara lain :

  1. Dapat mendeteksi defesiensi zat gizi lebih dini
  2. Hasil dari pemeriksaan biokimia lebih objektif, hal ini karena menggunakan peralatan yang ditera dan pada pelaksanaannya dilakukan oleh tenaga ahli.
  3. Dapat menunjang hasil pemeriksaan metode lain dalam penilaian status gizi.

Kelemahan Pemeriksaan Biokimia

Selain memiliki beberpa keunggulan, pemeriksaan biokimia memiliki beberapa kelemahan antara lain :

  1. Pemeriksaan biokimia hanya bisa dilakukan setelah timbulnya ganggua metabolisme.
  2. Membutuhkan biaya yang cukup mahal
  3. Dalam melakukan pemeriksaan diperlukan tenaga ahli.
  4. Kurang praktis dilakukan di lapangan, hal ini karena pada umumnya pemerikssaan laboratorium memerlukan peralatan yang tidak mudah dibawa kemana-mana.
  5. Pada pemeriksaan tertentu spesimen sulit untuk diperoleh, misalnya penderita tidak bersedia diambil darahnya.
  6. Membutuhkan peralatan dan bahan yang lebih banyak dibandingkan dengan pemeriksaan.
  7. Belum ada keseragaman dalam memilih reference (nilai normal). Pada beberapa reference nilai moral tidak selalu dikelompokkan menurut kelompok umur yang lebih rinci.
  8. Dalam beberapa penentuan pemeriksaan laboratorium memerlukan peralatan laboratorium yang hanya terdapat di laboratorium pusat, sehingga di daerah tidak dapat dilakukan (Hermawan, 1991).