Apa itu Penyakit New Castle Disease (N.D Atau N.C.D) Pada Ternak Ayam?

New Castle Disease (ND) merupakan suatu penyakit pernafasan dan sistemik yang bersifat akut dan mudah sekali menular yang disebabkan oleh suatu virus dan menyerang berbagai jenis unggas, terutama ayam (Akoso, 1998)

New Castle Disease (ND) merupakan suatu penyakit pernafasan dan sistemik yang bersifat akut dan mudah sekali menular yang disebabkan oleh suatu virus dan menyerang berbagai jenis unggas, terutama ayam (Akoso, 1998)
Penyakit ini dikenal juga dengan berbagai nama yaitu pseudofowl pest, pseudovogel pest, atypishe geflugelpest, pseudopoultry plaque, avian pest, avian distemper, Ranikhet disease, tetelo disease, Korean fowlplaque dan avian pneumoencephalitis. berdasarkan atas gejala klinik yang timbul pada ayam, maka ND dapat dibagi atas 5 bentuk yaitu Doyle, Beach, Beaudette, Hitchner dan Enteric asimtomatik (Tabbu, 2000)
Berdasarkan keganasannya virus ND dibagi menjadi empat tipe yang masing-masing menunjukkan gejala-gejala tertentu :

  1. Tipe Velogenik Viscerotropik (VVND/exotik ND)
    Ini merupakan bentuk virus ND yang paling ganas (virulen), angka kematiannya sangat tinggi (80%-100%). Menyerang alat-alat visceral. Tanda gangguan pernapasan dan saraf kadang-kadang tampak berupa sesak napas, paralisis (lumpuh).
  2. Tipe Velogenik Neurotropik atau Pneumotropik (tipe lapangan)
    Ini merupakan bentuk virus ND ganas. Penyakit ini datang tiba-tiba. Angka kematian (60%-80%). Disebut pneumo-encephalitis karena gejala pneumonia (dalam paru-paru).
  3. Tipe Mesogenik
    Ini merupakan bentuk virus ND kurang ganas. Menyebabkan penyakit akut pada ayam muda. Timbul gangguan pernapasan dan gejala saraf pada ayammuda. Angka kematian dapat mencapai 10%.
  4. Tipe Lentogenik
    Ini merupakan bentuk virus ND yang lemah atau kurang ganas (avirulen). Infeksi yang terjadi pada ayam tidak memperlihatkan gejala yang nyata dan tidak menimbulkan kematian (Nugroho, 1981).
    Penyakit ini disebabkan oleh virus ND yang tergolong genus avian paramyxovirus dan family paramyxoviridae yang merupakan virus RNA yang mempunyai genom single stranded (SS) dengan polaritas negatif. Paramyxovirus berbentuk sangat pleomorfik, biasanya berbentuk bulat dengan diameter 100-500 nm, tetapi ada juga yang berbentuk filamen. Virus tersebut berada didalam otak, limpa, paru-paru dan darah, bila penyakit ini menjadi sub akut atau menahun maka lebih sulitlah virus diasingkan (Nugroho, 1981)
    Penyebaran penyakit ND praktis ditemukan diseluruh dunia. Penyakit ini banyak berjangkit di Amerika, Kanada, Eropa, Afrika Selatan, China, Jepang, Philipina, Australia, dan Indonesia
    Di Indonesia penyakit ini sering merajalela dalam musim hujan atau dalam musim peralihan. Akan tetapi yang disangka lebih penting lagi daripada pengaruh iklim adalah kepekaan unggas dan kesempatan menyebarkan virus. Kedua hal inilah yang menentukan jalan penyakit disuatu daerah. Penyebaran virus ND di Indonesia terjadi melalui exudat ayam sakit, makanan ayam, hama dan air diselokan, juga tikus besar dan burung liar demikian pula keong dan manusia dapat menyebarkan virus ND (Ressang, 1984)

Gejala Penyakit
Secara umum berbagai isolate virus ND dapat dikelompokan menurut tipe patologik berdasarkan gejala klinik yang timbul yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu galur virus ND, species unggas, umur, status kekebalan, adanya infeksi campuran dengan mikroorganisme lain, stress lingkungan, stress sosial, rute infeksi dan dosis virus. Infeksi dengan virus ND yang sangat virulen akan menyebabkan timbulnya penyakit secara mendadak yang disertai oleh mortalitas yang tinggi tanpa adanya gejala klinik lainnya (Nugroho, 1981). Gejala klinik secara umum tersebut dapat berupa kelesuan, peningkatan frekuensi pernafasan, diare berwarna hijau, tremor, tortikolis, penurunan produksi telur, jengger dan pial kebiruan (cyanosis), batuk dan opisthotonus (Barnes, 1984).

Gejala Patologi
Perubahan makroskopis yang ditemukan biasanya erat hubunganya dengan galur dan tipe patologik dari virus ND, jenis unggas, faktor lingkungan dan infeksi campuran dengan mikroorganisme lainnya. Salah satu bentuk perubahan itu dapat berupa adanya nekrosis dan hemoragik pada saluran pencernaan, meliputi proventikulus, ventrikulus dan berbagai bagian usus (pathognomonik untuk ND), radang kantung hawa (air sacculitis), folikel ovarium kerapkali terlihat hemoragik, membubur dan degeneratif, organ-organ reproduksi lainnya dapat mengalami hemoragik dan perubahan warna menjadi lebih pucat (Nugroho, 1981)
Perubahan histopologik yang ditimbulkan oleh ND juga berhubungan erat dengan galur virus, rute infeksi, faktor lingkungan ataupun infeksi campuran dengan mikrooraganisme lainnya. Perubahan mikroskopik pada pembuluh darah meliputi hiperemia, edema dan hemoragik pada berbagai organ. Perubahan lain yang dapat ditemukan meliputi trombosis dan nekrosis endotel pembuluh darah. Perubahan pada system limpoid, meliputi hilangnya jaringan limpoid; pada infeksi sub akut akan dijumpai adanya hiperplasia sel-sel retikulohistiositik pada berbagai organ, terutama hati. Terlihat juga nekrosis pada limpa; vakuolisasi dan nekrosis limposit mungkin ditemukan pada daerah korteks dan germinal center dari limpa dan timus (Tabbu, 2000)
Bursa fabricious dapat menunjukan adanya degenerasi limposit pada bagian medula. Perubahan pada usus meliputi nekrotis hemoragika yang diperkirakan meluas dari kumpulan limpoid pada usus. Lesi mikroskopik dapat ditemukan sepanjang trakea meliputi hilangnya silia, kongesti, edema dan infiltrasi limposit dan makropag. Perubahan mikroskopik pada ovarium meliputi atresia folikel, infiltrasi limposit dan pembentukan noduli limpoid. Pada otak ditemukan adanya perivascular cuffing sel limposit dan nekrosis dari neuron (Whiteman dan Bickford, 1989)

Kontrol dan Pencegahan
Tindakan pencegahan yang paling praktis melawan ND adalah mencegah burung/unggas yang mudah kena paparan terbuka terhadap virus. Tindakan kedua adalah vaksinasi yang akan memberikan bentuk perlindungan melawan penyakit yang mungkin terkena akibat paparan luar (Barnes, 1984)
Kombinasi antara manajemen sanitasi lingkungan dan program vaksinasi dengan memantau serologi diperlukan untuk memberantas penyakit menular yang berbahaya seperti ND saat kondisinya telah menyebar didalam komunitas, daerah atau negara (Barnes, 1984)
Tujuan dari pengendalian ND adalah mencegah ayam yang peka agar tidak terinfeksi oleh virus tersebut atau mengurangi jumlah ayam yang peka dengan cara vaksinasi. Untuk mencegah masuknya dan menyebarnya virus ND kedalam suatu peternakan, maka diperlukan pengamaan biologis yang ketat dan pelaksanaan aspek manajemen lainnya secara optimal untuk menghilangkan faktor pendukung sumber infeksi virus tersebut. Pengobatan untuk ND tidak sesuai, Pemberian antibiotika hanya untuk bertujuan mengobati infeksi sekunder oleh kuman bakteri (Nugroho, 1981)

Referensi:
http://cybex.pertanian.go.id/materilokalita/cetak/14710