Apa itu penyakit Cysticercosis?

image

Cysticercosis merupakan salah satu penyakit zoonosis dimana manusia sebagai inang (host) yang menularkan ke sapi melalui telur dalam segmen yang keluar bersama feses. Sapi dan babi akan terinfeksi apabila menelan telur dalam segmen tersebut (proglotida) melalui rumput yang terkontaminasi. Adanya cysticercus di dalam jaringan akan menyebabkan degenarasi sel di sekitarnya. Apabila jumlah kista cukup banyak, maka sebagian atau seluruh karkas terpaksa harus dimusnahkan karena dapat membahayakan kesehatan manusia. Disamping mempunyai dampak kesehatan, kerugian ekonomis yang ditimbulkan akibat penyakit ini juga terbilang besar.

PENGENALAN PENYAKIT

1. Gejala Klinis

Pada umumnya hewan yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala yang nyata. Infi ltrasi cisticerkus di otot dan subkutan berupa kekejangan otot, benjolan, dan kelemahan otot, juga dapat mengganggu penglihatan jika infi ltrasi terjadi di mata. Pada infi ltrasi di otak dapat menyebabkan sakit kepala yang hebat, paralisis, dan epilepsi. Jika cisiticerkus mati, maka menyebabkan terjadinya kalsifi kasi atau pengapuran yang akan berefek buruk jika mencapai 5-10 tahun kemudian. Infi ltrasi Cysticercus cellulosae pada babi ditemukan di otot lurik yang aktif bergerak. Tempat predileksi dari infi ltrasi cysticercosis berada di lidah, musculus masseter (otot pipi), leher, jantung, musculus intercostae (otot antar tulang rusuk), dan musculus brachiocephalicus (otot bahu).

2. Patologi

Banyak kasus yang terjadi tanpa disertai dengan gejala klinis.

Gambaran patologi terlihat karena adanya reaksi infl amasi akibat adanya induksi dari cysticerci yang mati. Lokalisasi cysticerci dalam susunan syaraf pusat dan jantung menyebabkan penyakit yang fatal meskipun jarang terjadi.

Kelainan post mortem tidak banyak menunjukkan adanya kerusakan jaringan, kecuali pada infeksi berat, ditemukan adanya edema yang merata di seluruh karkas yang berubah menjadi pucat.

3. Diagnosa

Diagnosa cysticercosis pada ternak yang terbaik adalah dengan menemukan cysticercus. C.bovis pada sapi berukuran 5 mm dan terdapat dalam otot lurik. Kista berisi 1 scolex atau bentuk kepala dari cacing pita.

Bergantung pada lama infeksi dan reaksi inang, kista bervariasi dari stadium degenerasi, kaseasi dan terakhir pengapuran (kalsifi kasi). Cysticercus berbentuk gelembung dengan 1 scolex ini dapat ditemukan dalam berbagai otot atau organ terutama pada otot yang banyak memperoleh vaskularisasi.

Sedangkan C.cellulose dari T.solium bentuknya mirip dengan C.bovis.

Diagnosa cysticercosis pada sapi dan babi dapat dilakukan pada saat pemeriksaan post mortem di Rumah Potong Hewan. Pada babi yang terinfeksi berat, cysticercosis dapat didiagnosa secara ante mortem dengan pemeriksaan lidahnya. Pada kejadian cysticercosis yang ringan sulit diidentifi kasi.

4. Diagnosa Banding

C.cellulose dan C.bovis, dapat dikelirukan dengan cysticercus dari cacing pita lain. Untuk membedakan Cysticercus, Coenerus dan Hydatida dapat dilihat dari bentuk dan struktumya. Coenurus biasanya besar dengan banyak scolex pada dinding, sedangkan Echinococcus scolexnya tidak langsung terbentuk pada dinding gelembung, tetapi membentuk anak gelembung terlebih dahulu dan kemudian terbentuk scolex. Sehingga dari 1 gelembung cysticercus hanya akan menjadi 1 cacing dewasa dalam usus inang defi nitif, sedangkan dari 1 Coenurus akan menjadi banyak cacing, dan dari 1 Hydatida menjadi lebih banyak lagi cacing dewasa, tergantung jumlah scolex dalam tiap gelembung.

5. Pengambilan dan Pengiriman Spesimen

a. Pengambilan Spesimen

Bahan pemeriksaan Cysticercus (C.cellulose dan C.bovis) diambil dari bagian jaringan otot masseter, diafragma, otot jantung, dada dan daerah perut, yang dicurigai adanya kista dari T.solium atau T.saginata pada ternak yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) pada saat pemeriksaan karkas.

b. Pengiriman Spesimen

Sampel daging segar dimasukkan ke dalam botol berformalin dan ditutup, kemudian dikirim ke laboratorium (BBVet/BPPV/lab. Keswan Tipe B/C) terdekat untuk dimintakan pemeriksaan dan identifi kasi jenis parasit.

Referensi