Apa itu Mandelic Acid? Dan apakah efektif untuk mengatasi jerawat?

Untuk yang fasih dan peduli dengan dunia kecantikan dan kulitnya, mungkin sudah tidak asing dengan istilah AHA (Alpha Hydroxy Acid), BHA (Beta Hydroxy Acid), atau Hyaluronic Acid dan bahan asam lainnya yang bermanfaat untuk kesehatan kulit. Satu yang kepopulerannya masih kurang adalah Mandelic Acid.

Beda dengan jenis-jenis AHA yang lain seperti glycolic acid, lactic acid dan bahkan citric acid, mandelic acid adalah salah satu kandungan skincare yang masih jarang dibahas. Padahal, acid yang satu ini memiliki sejarah yang panjang dalam mengobati infeksi dan sebagai antibiotik.

Penggunaan mandelic acid untuk perawatan kulit pertama kali dipelopori oleh Dr. James Fulton, peneliti yang juga menemukan Tretinoin. Mandelic acid adalah sejenis AHA yang diambil dari ekstrak almond pahit. Karena mempunyai partikel yang besar dan lebih susah menembus ke dalam kulit, mandelic acid dianggap sebagai mild exfoliator, jadi kulit lebih nggak rentan iritasi.

Contohnya nih, salah satu masalah yang sering dialami kulit yang lebih gelap saat menggunakan AHA adalah iritasi yang dapat merangsang sel penghasil pigmen untuk menghasilkan melasma pada kulit. Tapi, efek samping ini nggak ditemukan pada pengguna mandelic acid.

Walaupun lebih gentle di kulit, mandelic acid tetap dapat memberikan manfaat yang sama dengan produk AHA pada umumnya, yaitu mengangkat sel kulit mati, mendorong pertumbuhan sel kulit baru dan meningkatkan produksi kolagen.

Satu hal lain yang menarik tentang mandelic acid adalah: it is oil-soluble (dapat larut dalam minyak). Karakteristik ini biasanya hanya terdapat dalam produk-produk BHA seperti salicylic acid. Karena itu, ditambah lagi fungsi anti-bacterial nya yang dapat membantu mengatasi jerawat, mandelic acid sangat cocok untuk kulit berminyak dan acne-prone.

Sumber: