Apa itu keramik?

Kata keramik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ keramikos ” yang artinya “bahan yang terbakar”, yang menggambarkan bahwa sifat yang diinginkan dari material ini dapat diperoleh dengan cara pembakaran. Hingga 50 tahun yang lalu, material penting dalam kategori keramik adalah keramik tradisional, yang terbuat dari tanah liat. Saat ini, pemahaman mengenai struktur keramik telah berkembang sehingga material keramik memasuki dimensi yang baru, sebagai material elektronik, komputer, komunikasi, angkasa luar, dan lain-lain. Bagi ahli teknik, keramik mencakup berbagai jenis bahan seperti gelas, bata, batuan, beton, amplas, enamel porselen, isolator dielektrik, batu tahan api, dan lain-lainnya.



Keramik biasanya merupakan isolator, tidak dapat diubah bentuknya dan sangat stabil dalam lingkungan yang cukup ekstrem. Sebagian besar keramik berstruktur kristalin dan merupakan senyawa antara unsur logam dan nonlogam, di mana ikatan atomnya dapat merupakan ikatan ionik seluruhnya, ikatan kovalen seluruhnya, atau campuran keduanya. Berbeda dengan logam, elektron bebas dakan struktur keramik sangat sedikit. Elektron-elektron tersebut dibagi dengan atom-atom yang berdekatan dalam ikatan kovalen atau berpindah dari atom satu ke yang lainnya membentuk ikatan ion, sehingga atom menjadi terionisasi dan bermuatan.