Apa itu Keramik Modern?

keramik-modern-di-rumah-hWJ-thumb
Istilah keramik modern mulai dikenal sejak tahun 1980an. Dengan berkembangnya keramik modern, diperlukan pendefinisian yang lebih modern pula. Definisi ini telah diberikan oleh Versailles Project on Advanced Materials and Standards (VAMAS), yang menggambarkan keramik modern sebagai “bahan anorganik, bukan logam (keramik), umumnya merupakan material kristalin hasil dari komposisi yang dikontrol secara ketat dan adanya proses regulasi terperinci pada manufaktur melalui bahan yang sangat halus atau bahan baku berkarakter tertentu yang memberikan atribut spesifik.”

Perbedaan utama antara keramik tradisional dengan keramik modern adalah bahwa keramik modern dapat melakukan kontrol ketat pada persiapan bahan baku dan proses produksi lanjutan. Hal ini memungkinkan untuk memproduksi keramik dengan sifat yang berbeda sesuai keperluan.

Sifat-sifat utama keramik modern: sifat panas, sifat kimia, sifat optis, sifat mekanis, sifat listrik

Bahan baku keramik modern contohnya Lead Ziconate Titanate (Pb(Zr,Ti)O 3 ), Forsterite (2MgO.SiO 2 ), Zircon (ZrO 2 .SiO 2 ), Mullite (3Al 2 O 3 .2SiO 2 ), Steatite (MgO.SiO 2 ), Aluminum Nitride (AlN)

Tahapan pembuatan keramik: preparation of starting materials -> shaping -> sintering -> finishing

Dalam aplikasinya biasa dibagi jadi keramik struktur, keramik elektronik, dan keramik lainnya yang dikelompokkan menjadi biokeramik dan keramik nuklir

Kelebihan:

  1. Beroperasi pada suhu tinggi - efisiensi tinggi
  2. Kerugian gesekan yang rendah
  3. Beroperasi tanpa sistem pendingin
  4. Bobot lebih rendah dari mesin saat ini

Kekurangan:

  1. Bahan keramik rapuh
  2. Sulit untuk menghilangkan rongga internal (yang melemahkan struktur)
  3. Bagian keramik sulit untuk forming dan machining

Untuk memahami prinsip kerja keramik modern kita bagi tiga dulu yaitu strukturan, fungsional, dan biokeramik.

  1. Pertama itu keramik struktural ( structural ceramic ) yang mana penggunaanya pada komonen karena prinisp kerjanya itu karena dia keras, kesetabilan panasnya bagus, akan tahan terhadap thermal shock, serta tribological . Contoh untuk aplikasi ini dengan alumina, zirkonia, dan mullite.
  2. Kedua itu ada secara fungsional ( Funcional Advanced Ceramic ) yang mana sifat-sifat yang dimiliki yaitu semikonduktor, piezoelektrik, piroelektrik, dan superkonduktor. Karena sifat-sifat tersebut maka benda kerja yang cocok pada hal ini akan memanfaatkan sifat kelistrikan yang ada pada keramik modern ini karena memanfaatkan efek mikrostruktural terlokalisasi dalam volume, batas butir atau permukaan keramik yang memiliki sifat konduktor atau non-konduktor.
  3. Terakhir itu ada bioceramics yang mana merupakan material padat, campuran inorganik yang terdiri dari eleme-elemen metalik dan nonmetalik yang mana benda kerja akan memanfaatkan sifat antitoxic dari keramik karena ketika bioceramic akan digunakan dan dimasukan kedalam tubuh mahkluk hidup tidak akan membahayakan. Sifat yang dimiliki seperti bioinert (non-interaktif), bioactive (ketahanan interaksi), dan biodegradable .