Apa itu Cowongan?

Sebuah tradisi unik yang dilakukan warga Banjarnegara, saat kemarau panjang. Tradisi tersebut adalah cowongan , yang dimaksudkan untuk memanggil hujan. Dalam tradisi ini, ada dua perempuan yang bertugas membawa gayung dari batok kelapa berkeliling desa. Batok kelapa tersebut dibalut rapat dengan bunga kemboja.

Keliling desa ini maksudnya untuk mencari sumber air. Karena tradisi ini memang untuk memanggil hujan. Gayung dengan batok kelapa ini baru berhenti saat menemukan air yang telah disediakan sebelumnya. Uniknya, saat ritual, warga justru lari menghindari cowongan tersebut. Jadi nantinya cowongan ini berhenti di tempat khusus yang sudah diberi air. Memang ada mitos kalau terkena cowongan tersebut akan kurang baik. Tapi itu hanya mitos.

Cowong adalah boneka canthuk yang dirias cantik menurut asumsi dan standar perempuan Jawa umumnya. Sehingga ia dilukis dengan cat putih, beberapa garis berwarna hitam dibuat untuk menegaskan wajah cantiknya dan warna merah buat bibirnya. Boneka ini didandani dengan pakaian dan aksesori perempuan, bahkan juga berbedak. Sedang untuk rambut yang digerai dibuat dari serpihan daun pisang raja hijau.

Ada dua cowongan yang dibawa keliling desa untuk mencari sumber air. Hanya, hal ini dilakukan bergantian. Sedangkan satu cowongan dibawa perempuan berusia lanjut.

Tradisi ini dilakukan tujuh malam berturut-turut. Biasanya dilakukan saat sudah memasuki musim tanam, namun hujan belum juga turun. Harapannya, dengan tradisi ini, bisa segera turun hujan.

1 Like