Apa hubungan investasi teknologi informasi dengan produktivitas dan performa perusahaan?

Menurut Fitzpatrick, Edmund (2005: 28), “investasi teknologi informasi terdiridari biaya total lifecycledari keseluruhan proyek atau potongan proyek yangmelibatkan teknologi informasi termasuk di dalamnya biaya operasi setelah proyekdari sistem yang telah diimplementasikan.

Sedangkan, menurut Schniederjans,Hamaker, Schniederjans (2004: 9), “investasi teknologi informasi adalah suatu keputusan investasi dalam mengalokasikan seluruh tipe dari manajemen sistem informasi termasuk di antaranya manusia dan uang.”

Yang saya tanyakan, Apa Apa hubungan antara investasi teknologi informasi dan produktivitas perusahaan atau perusahaan dan perfomance?

Seperti yang kita ketahui investasi merupakan salah satu faktor pendukung berkembangnya suatu perusahaan. Kemudian ada pula yang namanya investasi TI. Dimana investasi TI ini dapat membantu dan mempermudah meningkatkan produktivitas dan performa perusahaan, namun dapat pula menjadi boomerang bagi produktivitas dan performa perusahaan.

Erik Brynjolfsson, seorang professor dari MIT’s Sloan School of Management, mengatakan bahwa jika perusahaan belajar untuk membuat strategi berdasarkan analisis data-driven yang ketat, mereka tidak hanya bisa membuat keuntungan yang besar, namun juga produktivitas yang sangat baik.

Pada tahun 1973 hingga 1995 di Amerika, produktivitas dari pekerja perusahaan hanya naik sekitar 1.4% per tahunnya. Namun, ia langsung melunjak naik di tahun 1996 hingga 2003, dan analis ekonomi menemukan bahwa lunjakan tersebut karena adanya investasi di bidang TI.

image

Brynjolfsson memperhatikan suatu hal yang menakjubkan tentang keuntungan industri yang berinvestasi TI, termasuk perusahaan penyedia layanan internet firma konsumen elektronik. Jadi, pada sekitar tahun 2000-an, dimana produktivitas sedang membeludak, ia menemukan adanya jarak yang sangat lebar antara firma yang paling profitable (Leaders) dan yang paling unprofitable (Laggards).

image

Brynjolfsson menganalisa, hal ini terjadi karena perusahaan leaders telah belajar untuk menggunakan dan menginvestasikan TI lebih efektif daripada perusahaan laggards. Menurut Byrnjolfsson, investasi TI ini mempengaruhi dalam proses, pengembangan produk, insentif, dan hampir semua hal yang berada dalam perusahaan.

Berinvestasi teknologi informasi memiliki dua keuntungan, yaitu keuntungan intangible dan tangible. Keuntungan tangible adalah keuntungan yang dapat diperhitungkan perusahaan secara fisik serta memiliki data yang real, seperti penjualan, keuntungan perusahaan, dll. Keuntungan intangible adalah keuntungan yang tidak dapat dihitung secara pasti, contohnya adalah produktivitas karyawan meningkat, kepuasan pelanggan meningkat, dll.

Berinvestasi teknologi informasi bukan tidak ada resikonya, tetapi jika diimplementasikan dengan baik, ia akan berdampak baik pada produktivitas perusahaan. Hal-hal yang terkena dampak berhubungan dengan investasi TI dapat bermacam-macam, dilihat dari hal-hal umum di perusahaan:

  1. KEMAJUAN PROSES
    Sistem seperti pengiriman file digital, e-mail, dan internet, membuat data transfer dan komunikasi menjadi lebih cepat, sembari mengurangi biaya yang keluar dari perusahaan untuk membayar hal-hal berbau komunikasi. Contohnya, perusahaan dapat transfer data dan mengirim pesan dengan satu kali mengeklik tombol, daripada mengirim sesuatu seperti surat, atau harus bertemu face-to-face, yang memerlukan perjalanan lebih jauh, serta investasi yang besar.

  2. INOVASI PRODUK
    Dalam pasar yang dibentuk oleh teknologi, konsumen cenderung mencari informasi pada suatu produk dan bahkan membelinya melalui platform teknologi informasi, seperti situs online shop. Hal ini juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan. Misal, seorang konsumen ingin mencari kamera digital, bisa saja terpukau dengan fitur online photo sharing atau kapasitas penyimpanan yang ada dalam produk. Karena digital add-on seperti ini memerlukan biaya sedikit, daripada iklan fisik, tetapi masih bisa mempengaruhi perilaku konsumen. Investasi teknologi di bidang seperti ini dapat menguntungkan dengan jumlah yang tinggi.

  3. SKILL PEKERJA
    Teknologi informasi dapat menyederhanakan bagaimana konsumen berinteraksi dengan pihak perusahaan melalui customer service. Misalnya program help and support online melalui layanan chat, dapat mengurangi kemungkinan konsumen harus berbicara langsung ke kantor, atau melalui telepon, atau bahkan melalui perwakilan, untuk menyelesaikan masalah. Hal ini membuat pekerja berkomunikasi dengan konsumen dengan platform yang lebih efisien. Hal ini dapat mempengaruhi jam produktivitas pada pekerja, sembari menjaga kepuasan konsumen.

  4. POTENSIAL RESIKO
    Investasi TI dapat menjadi alat yang berguna untuk menambah produktivitas tempat kerja, namun jika tidak memiliki manajemen teknologi informasi yang baik atau training brainware yang baik, maka ia dapat juga mengurangi produktivitas, keuntungan, dan juga kepuasan pelanggan. Sistem teknologi informasi dapat dikatakan sebagai investasi bisnis, dimana ia dapat mengurangi keuntungan jika ia tidak ‘membayar’ dirinya sendiri seiring berjalannnya waktu. Balik modal dari investasi teknologi informasi akan bergantung pada apakah teknologi informasi yang diimplementasikan sudah tepat dengan visi-misi dari bisnis tersebut, dan bagaimana kesiapan brainware dari teknologi informasi itu.

Selain itu, penelitian dari Mingfang Li dan Richard Ye menyatakan bahwa investasi teknologi informasi berdampak positif pada sisi keuangan sebuah perusahaan ketika ada perubahan lingkungan yang besar, strategi perusahaan yang proaktif, dan juga hubungan CEO/CIO yang baik. Li dan Ye menyimpulkan bahwa investasi teknologi informasi, dapat menilai konteks lingkungan mereka, arah strategi mereka, dan bagaimana top management berinteraksi, untuk meningkatkan produktivitas dan performance dari perusahaan tersebut.

Investasi pada bidang teknologi informasi juga berdampak pada top management yang biasanya berperan sebagai pemangku keputusan dalam merencanakan strategi perusahaan mereka ke depannya. Misalnya, dengan menerapkan konsep data warehouse, perusahaan dapat mengumpulkan dan merangkum data-data historis yang mendukung decision-making para top management, agar produktivitas dan performa perusahaan meningkat. Lalu dengan menerapkan wireframe tata kelola teknologi informasi, agar perusahaan menginvestasikan teknologi informasi dengan terencana. Jika dikonklusikan, investasi teknologi yang benar dengan terencana, akan mendorong perusahaan untuk memiliki output berupa produktivitas dan juga performa yang baik.

Sources: