Apa hubungan antara Iman dan Amal Saleh ?

Iman dan Amal Sholeh

Seringsekali didalam ayat-ayat Al-Quran, kata iman sering digabungkan dengan kata amal shalih. Hal ini, menurut hemat saya, mempunyai kerkaitan yang kuat diantara keduanya.

Apa hubungan antara Iman dan Amal Saleh ?

Kata Iman asal katanya yakni kata 'amana. Dalam kamus Lisanu al-'arab kata 'amana berarti aman/percaya. Percaya dalam Bahasa Indonesia artinya meyakini atau yakin bahwa sesuatu, yang dipercaya, itu memang benar atau nyata adanya. Dan kata al-Īmānu berarti yang dapat dipercaya, lawan kata dari kafir, dan lawan kata dari pembohong. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Iman berarti kepercayaan yang berkenaan dengan agama, kepercayaan dan keyakinan kepada Allah, Nabi, kitab, dan sebagainya.

Menurut WJS. Poerwadarminta iman adalah kepercayaan, keyakinan, ketetapan hati atau keteguhan hati. Abū 'A’la al-Mahmudi menerjemahkan iman dalam bahasa Inggris, faith yaitu to know, to believe, to be convinced beyond the last shadow of doubt yang artinya mengetahui, mempercayai, meyakini yang di dalamnya tidak terdapat keraguan apapun. HAR Gibb dan JH Krammers memberikan pengertian iman ialah percaya kepada Allah, percaya kepada utusan-Nya, dan percaya kepada amanat atau apa yang dibawa/berita yang dibawa oleh utusan-Nya.

Menurut Abū bakar Jabir al-Jazairi, bahwa iman adalah membenarkan dan meyakini Allah sebagai Tuhan yang disembah. Iman sebenarnya merupakan jalan untuk memuliakan akal pikiran manusia, dengan cara menerima semua ketentuan Allah pada setiap sesuatu, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, yang di tetapkan maupun yang di naikkan. Iman juga menuntut aktif menggapai hidayah, mendekatkan diri kepada-Nya, dan beraktifitas selayaknya aktifitas para kekasih- Nya (hamba-Nya yang saleh).

Iman secara istilah dapat diartikan sebagai pembenaran terhadap ajaran Nabi Muhammad saw, yaitu beriman kepada Allah swt, para malaikat, para Nabi, para

Rasul, hari kiamat, qadha dan qadar. Makna iman ini sesuai pada yang disebutkan pada al-Qur’an dan hadis Rasulullah saw. Allah berfirman:

Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." Surah al-Baqarah/2:285

Nabi Muhammad saw bersabda:

Artinya: Iman itu adalah engkau percaya kepada Allah, Malaikat-malaikat- Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan-Nya, rasul-rasul-Nya, dan engkau percaya dengan hari kebangkitan. (HR. Bukhori)

Jalaluddin Rahmat menyebutkan bahwa seluruh perbuatan baik yang disebutkan dalam al-Qur‟an berujung pada pengertian amal saleh yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat eskatologis. Beberapa memang terkesan sebagai perbuatan baik yang murni berkaitan kehidupan dunia, akan tetapi akhirnya juga berhubungan dengan hal-hal yang eskatologis, seperti pahala, surga, dan pengetahuan Allah. Dari sinilah Islam kemudian membedakan antara perbuatan baik

Eskatologis ialah mengenai hal-hal terakhir seperti kematian, hari kiamat, dan kebangkitan. dalam term amal saleh dengan perbuatan baik yang biasa. Salah satu penegasannya yang paling nyata untuk menunjukkan keterkaitan antara amal saleh dengan hal-hal eskatologis dalam Islam adalah pada penyandingan kata amal saleh dengan “iman” dalam al-Qur‟an.

Dalam al-Qur‟an iman dan amal saleh disebutkan sebanyak 62 kali dalam 37 surat.72 Penempatan kata iman dan amal saleh mempunyai kedudukan penting dalam al-Qur‟an, karena kedua hal ini saling mengisi antara satu dengan yang lainnya. Iman merupakan konsep keyakinan terhadap Allah swt, sedangkan amal saleh merupakan perbuatan baik yang berlandaskan keimanan.

Kata amal saleh mempunyai pengertian luas baik yang berhubungan dengan Allah swt, sesama manusia, diri sendiri dan alam semesta, sehingga bentuk amal saleh dapat berupa pikiran, tenaga dan pemberian harta benda. Adapula yang berupa ucapan dan tingkah laku yang baik dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari, keluasan makna amal saleh merupakan pengokohan keimanan terhadap Allah swt, maka iman dan amal saleh tidak dapat dipisahkan.

.
Referensi :

  • Yusran, “Amal Saleh: Doktrin Teologi dan sikap sosial.” Jurnal al-Adyan* Vol.1, No.2 (Desember 2015).
  • Muhammad Fu’ād Abdul al-Bāqī, Mu‟jam al-Mufaḥras Li Al-fāẓ al-Qur’ān al-Karīm.
  • Dindin M Saepuddin, M. Solahuddin, dan Izzah Faizah Siti Rusydati Khairani, “Iman dan Amal Saleh Dalam Al-Qur‟an (Studi Kajian Semantik).” Al-Bayan: Jurnal Studi al-Qur‟an dan Tafsir Vol 1, No.2 (Juni 2017).
  • WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2000).
  • Abū 'A‟la al-Mahmudi, Toward Understanding (Riyadh: Islamic Dakwah, 1985).
  • HAR Gibb dan JH Krammers, Shorter Encyclopedia of Islam (Leiden: E.J Brill, 1974).
  • Abū bakar Jabir al-Jazairi, Aqidatu Mu‟min (Cairo: Maktabah kulliyah al-Azhariyah, 1978).
  • Tim Saluran Teologi Lirboyo, Akidah Kaum Sarungan (Kediri: Tamatan Aliyah Lirboyo angkatan 2005, 2005), h. 17.