Apa fungsi dari Tari Barong?

Tari Barong, selain sifatnya yang sakral juga bisa menjadi hiburan bagi masyarakat. Untuk Tari Barong yang ditampilkan sebagai bagian dari upacara di Pura, biasanya dilakukan dengan serius. Karena berhubungan dengan makna spiritual yang ada sehingga dilakukan secara sakral. Sedangkan Tari Barong yang ditampilkan untuk hiburan, biasanya diselingi dengan adegan-adegan yang lucu. Selain itu ada juga penampilan atraktif dari penari seperti pertunjukan ilmu kekebalan yang membuat decak kagum para penonton.

Apa fungsi dari Tari Barong ?

Tari Barong terutama Barong Ket adalah salah satu kesenian yang sangat populer di kalangan masyarakat Bali. Kata barong diduga berasal dari kata bahrwang yang berarti beruang. Walaupun beruang tidak dijumpai di Bali, tetapi beruang merupakan binatang mitologi yang mempunyai kekuatan gaib, dan yang dianggap sebagai pelindung masyarakat. Terlepas dari perwujudannya, antara binatang berkaki empat atau sosok manusia mitologis berkaki dua, secara fisik, ada dua bagian yang membangun barong, yaitu tapel (topeng) dan badan (raga). Fungsi utama dari tari barong adalah digunakan untuk kegiatan upacara sakralisasi Barong Ket di Singapadu terdiri atas tiga, yaitu ngetus, ngatep, dan nyambleh.

  1. Ngetus
    Ngetus adalah suatu upacara untuk memisahkan topeng (punggalan) dengan badan (raga) barong, setelah kekuatan spiritualnya ‘dipindahkan’ untuk sementara ke suatu tempat berupa sesaji yang biasanya disebut tapakan.

  2. Ngatep
    Ngatep adalah upacara menggabungkan atau menyatukan kembali topeng dan badan barong. Tahap ini biasanya terjadi setelah semua proses ngodakin dianggap selesai. Pada tahap ini, Barong Ket yang sudah menjadi utuh disucikan sebelum ‘dimasukkannya’ kembali kekuatan spiritualnya melalui upacara nyambleh.

  3. Nyambleh
    Nyambleh adalah tahapan terakhir dalam penyucian barong, yang biasanya dilakukan di kuburan setempat, dengan tujuan mendatangkan kembali kekuatan spiritualnya, dengan puncak acara pemotongan (nyambleh) anak babi jantan.

Tahapan-tahapan upacara ini yang menjadi rangsangan untuk mewujudkan sebuah koreografi kelompok dengan dasar gagasan tahap penyucian Barong Ket. Dua posisi pada Barong Ket yaitu nyungar dan nyimbar serta satu dasar gerak tari Barong Ket yaitu ngopak, menjadi dasar pijakan gerak untuk dikembangkan menjadi sebuah gerak yang variatif dikombinasikan dengan musikalitas dari bunyi-bunyian internal seperti hentakan gongseng di kaki, tepukan tangan dan desahan nafas.