Apa dampak gigi susu yang dibiarkan rusak?

Gigi susu pada anak usia 6-30 bulan memang sifatnya tidak tetap atau tidak selamanya. Hal ini dikarenakan gigi susu pada anak suatu waktu akan tanggal dan digantikan oleh gigi permanen. Karena hal inilah kemudian banyak orang tua yang merasa bahwa gigi susu tidak membutuhkan perawatan. Tapi apakah hal ini benar? lalu apa dampaknya jika gigi susu dibiarkan rusak?

Meskipun masih berupa gigi susu tapi perawatan tetap harus dilakukan. Hal ini dikarenakan bila gigi susu tidak dilakukan perawatan maka gigi susu bisa rusak dan berlubang. Bila hal ini terjadi maka keadaan ini akan bisa mempengaruhi kesehatan gigi dan psikologis anak ketika dewasa.

Gigi susu yang rusak atau berlubang karena tidak dirawat memang akan membuat gigi pengganti muncul dengan berantakan atau tidak rata. Keadaan ini terjadi karena saat gigi susu rusak maka akan mudah lepas sebelum waktunya. Nah dari sinilah munculnya gigi permanen yang berantakan atau tidak rata terjadi dan akan mempengaruhi psikologi anak ketika mereka dewasa. Tidak hanya itu ketika gigi susu ini rusak dan tanggal sebelum waktunya maka hal tersebut juga bisa membuat anak kesulitan mengunyah makanan dan muncul rasa ngilu.

Menurut drg. Udijanto Tedjosasongko, SpKGA selaku Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) Pusat menyatakan bahwa anggapan tidak pentingnya perawatan gigi susu di masyarakat ini adalah sebuah kekeliruan. Menurutnya kondisi ini tidak bisa dibiarkan karena bisa membuat pengalaman anak pada gigi susu yang berlubang yang tidak terawat terbawa sampai dewasa. Nah jika hal ini terjadi maka akan memunculkan trauma saat mereka dewasa ketika akan melakukan perawatan gigi ke dokter gigi. Anak kecil yang sudah harus melakukan cabut gigi ke dokter gigi memang memiliki kemungkinan besar mengalami ketakutan atau trauma yang bisa dibawa samai dewasa.

Sementara itu drg. Sindy C Nelwan, SpKG (K) yang juga Ketua IDGAI Jawa Timur menyatakan bahwa gigi susu yang sudah berlubang dan dicabut akan membuat anak jadi ompong. Nah dari sini anak bisa menjadi bahan olok-olokan teman-temannya. Ketika anak diolok-olok karena ompong maka psikologi anak pasti terganggu. Selain gangguan psikologis, menurut drg. Sindy gigi susu yang sudah rusak dan tanggal sebelum waktunya akan membuat akan kesulitan mencerna makanan.

Dari beberapa penjelasan di atas, pastinya perawatan gigi susu juga sangat perlu untuk dilakukan. Para orang tua juga sudah seharusnya tidak lagi menganggap perawatan gigi susu ini tidak penting. Jadi rawatlah gigi susu anak-anak Anda agar mereka tidak merasakan hal-hal negatif seperti yang telah disebutkan.