Apa dampak bagi Indonesia terhadap pencurian ikan di laut Indonesia oleh kapal-kapal asing ?

Ilegal fishing sudah berlangsung cukup lama dan perlu penanganan yang serius dan menyeluruh agar tidak menambahkan dampak buruk bagi Indonesia. Apa dampak bagi Indonesia terhadap pencurian ikan di laut Indonesia oleh kapal-kapal asing?

Dengan adanya pencurian ikan oleh kapal asing, Indonesia mengakibatkan kerugian sebesar Rp 260 Triliun betapa besarnya kerugian bagi Indonesia, sangat di sayangkan jika kapal-kapal asing ini tidak di berantas atau ditenggelamkan dilaut.

Menurut Bapak Presiden Joko Widodo, menyatakan praktik penangkapan ikan ilegal atau illegal fishing selama ini sangat merugikan Indonesia. Nilai kerugian yang ditimbulkan akibat pencurian ikan ini mencapai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 260 triliun.

“Illegal fishing telah mengakibatkan kerugian ekonomi Indonesia sebesar 20 miliar dolar Amerika per tahun. Termasuk mengancam 65 persen terumbu karang kita,” kata bapak Jokowi.

Pemerintah terus berupaya memberantas pencurian ikan di laut Indonesia. Bahkan menunjukkan tindakan tegas, salah satunya dengan melakukan penangkapan kapal-kapal asing di perairan Indonesia. Hingga saat ini, sebanyak 236 kapal asing pencuri ikan telah ditenggelamkan di perairan Indonesia.

Menurut pak Jokowi, dengan upaya ini hasilnya sudah mulai terlihat.

“Tingkat eksploitasi ikan di Indonesia mengalami penurunan antara 30 sampai 35 persen sehingga memungkinkan kita meningkatkan stok nasional ikan dari 7,3 juta ton di tahun 2013 menjadi 9,9 juta ton di tahun 2015," ujarnya.

Usaha nyata pemerintah Indonesia tersebut tidak hanya mampu menurunkan tingkat eksploitasi dan pencurian ikan di perairan Indonesia. Tindakan tegas terhadap praktik illegal fishing juga dibarengi dengan peningkatan kinerja perdagangan dari hasil laut. Sepanjang paruh pertama tahun ini ekspor produk perikanan dalam negeri meningkat 7,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

enurutnya pencurian di lautan suatu negara merupakan kejahatan trans-nasional yang memiliki dampak luar biasa besar. Dampak ini terjadi tidak hanya pada industri perikanan saja, tapi juga mencakup permasalahan lingkungan.

Dalam praktiknya kegiatan pencurian ikan juga dapat terkait dengan kejahatan lain seperti penyelundupan barang dan manusia, peredaran narkoba, dan pelanggaran terhadap peraturan perlindungan alam. Dia juga menyebutkan bahwa kejatan tersebut kini telah berkembang menjadi kejahatan trans-nasional yang serius dan terorganisir.

Jokowi mengatakan laut adalah sumber pendapatan bagi 520 juta penduduk dunia dan sumber pangan bagi 2,6 miliar orang. Praktik illegal fishing yang terjadi hingga saat ini telah mengurangi stok ikan dunia sebesar 90,1 persen.

“Karena itu sangatlah penting bagi kita untuk memerangi kejahatan trans-nasional yang terorganisasi tersebut dengan kolaborasi global,” ujarnya.

Sumber :