Apa busana yang dikenakan dalam Tari Gandrung?

busana yang dikenakan dalam Tari Gandrung
Setiap dalam menari, sudah pasti memakai pakaian atau busana yang sesuai dengan tarian tersebut. Lalu, busana apa yang digkenakan dalam menarikan Tari Gandrung ini ?

Untuk busana yang dikenakan sangat kental akan perpaduan gaya Jawa dan Bali. Pada bagian tubuh atas, penari menggunakan baju yang berbentuk seperti kemben berwarna hitam yang terbuat dari beludru dan kain diikat di leher menutupi dada yang dihiasi ornament berwarna emas. Lalu pada bagian bawah penari menggunakan kain batik khas Banyuwangi panjang sampai bagian atas mata kaki. Dan pada bagian kepala penari menggunakan mahkota dengan berbagai ornament berwarna merah dan emas yang disebut omprok. Selain itu juga berbagai asesoris seperti kelat pada tangan, selendang yang dikenakan dibahu dan pada bagian pinggang diberi ikat pinggang dan sembong yang dihiasi warna emas. Tidak lupa tata rias khusus yang membuat penari terlihat cantik dan sesuai dengan busana yang dikenakan.

Tata busana penari Gandrung Banyuwangi sangat khas dan berbeda dengan tarian di Jawa lainnya, dikarenakan ada pengaruh dari Bali dan Kerajaaan Blambangan yang tampak pada busananya, berikut ini adalah bentuk serta urutan busananya antara lain berupa :

  • Bagian kepala, yaitu terdiri dari :

    Omprog yaitu hiasan kepala yang seperti mahkota dan terbuat dari kulit lembu dengan berbagai ragam pahatan, serta diberi rumbai pada bagian belakang sebelah bawah yang dihiasi dengan warna kuning emas. Pada bagian atas dihiasi cundhuk mentul atau kembang goyang yaitu bentuk untaian bunga yang terbuat dari kulit atau logam dan dilekatkan dengan per besi dengan warna silver sehingga saat gandrung menari dapat bergoyang.

    Pada bagian omprog terdapat juga ornamen tokoh antasena, putra bima yang berkepala manusia raksasa namun berbadan ular yang menutupi seluruh rambut penari gandrung. Selanjutnya pada mahkota terdapat juga ornamen berbentuk oval berwarna perak yang mempunyai fungsi membuat wajah penari gandrung seakan- akan bulat telur.

    image

  • Bagian tubuh, yaitu terdiri dari :

    • Otok atau kemben yang terbuat dari kain beludru warna hitam yang biasanya dibagian belakang otok terdapat tulisan nama penarinya yang bertujuan untuk lebih memudahkan kepemilikan otok atau kemben, serta terdapat hiasan monte-monte kuning emas.
      image

    • Kelat bahu, terbuat dari kulit lembu berpahatkan bentuk ragam naga karangrang, dengan sunggingan dan warna dasar kuning emas.
      image

    • Ilat-ilat, yang terbuat dari kain beludru warna hitam yang di hiasi dengan halon warna kuning emas.
      image

    • Pending, yaitu ikat pinggang dari logam selebar lebih kurang 4 cm biasanya berwarna hitam dan kuning emas.
      image

    • Sembong, yaitu hiasan yang terbuat dari kain beludru yang di pergunakan sebagai hiasan penutup bagian depan pinggulnya dan di hiasi dengan warna kuning emas.
      image

    • Oncer, yaitu potongan kain kecil-kecil pendek berwarna putih dan merah yang di tempatkan di sekeliling pinggangnya sebagai pengisi pada bagian- bagian pinggang yang tidak tertutup oleh sembong dan biasa di sebut sembongan.
      image

    • Sampur, yaitu sehelai selendang merah yang ujungnya diberikan rumbai- rumbai warna kuning emas dikalungkan di leher dan berjuntai kebawah, yang berfungsi sebagai penghias gerak-gerak tarinya.
      image

  • Bagian bawah yaitu, terdiri dari :

    • Sewek atau sarung, dengan pemakaian yang agak tinggi di atas mata kaki dan di bawah lutut biasanya dipergunakan kain panjang batik motif Gajah Oling dengan warna dasar yang biasanya dipakai yakni putih, merah dan hijau. Adapun corak batik yang lain dipakai penari gandrung yaitu, corak paras gempal dan kangkung setingkes.
      image

    • Kipas merupakan properti yang digunakan pada busana penari gandrung Banyuwangi, menurut catatan sejarah pada masa lampau penari gandrung Banyuwangi biasanya membawa dua buah kipas pada waktu pertunjukannya, akan tetapi kini penari gandrung Banyuwangi hanya membawa satu buah kipas pada waktu pertujukannya.
      image

    • Kaos kaki warna putih merupakan salah satu properti pada busana tari gandrung Banyuwangi, menurut catatan sejarah sebelum tahun 1930-an, penari gandrung tidak memakai kaos kaki, akan tetapi semenjak dekade tersebut penari gandrung Banyuwangi selalu memakai kaos kaki putih pada waktu pertunjukannya.
      image

    • Kemudian untuk unsur tata riasnya, digunakan borehan badan berwarna kuning emas, yang berfungsi sebagai lulur dan sebagai unsur mempercantik warna kulit penarinya, sebagaimana penggunaan warna kuning emas untuk melambangkan keagungan. Sehingga unsur pakaian tersebut mirip dengan pakaian seorang penari istana. Unsur busana dan tata rias merupakan unsur kebudayaan yang timbul dari unsur-unsur kekeratonan hingga sampai sekarang.