Apa benar doa kebaikan dari seorang teman itu diijabah?

Apa benar doa kebaikan dari seorang teman itu diijabah?

Doa seseorang di samping untuk dirinya atau pun untuk teman-temannya akan diijabah Allah Swt. Namun pada kebanyakan hal, doa seseorang untuk orang lain kadar ketulusan dan keikhlasannya lebih banyak ketimbang doa yang dimohonkan untuk orang itu sendiri. Atas dasar itu, kemungkinan untuk dijabahnya lebih besar.

Boleh jadi riwayat berikut ini tengah berbicara tentang persoalan yang kita bahas:
Allah Swt mengilhamkan kepada Nabi Musa As bahwa serulah Aku dengan lisan yang dengannya engkau tidak melakukan dosa! Musa As berkata, “Darimanakah gerangan saya memperoleh lisan seperti ini?”

Allah Swt berfirman,

“Serulah Aku dengan lisan orang lain.”

Dengan kata lain, Aku apabila berdoa untukku, media doaku adalah media yang dengannya aku melakukan dosa-dosa. Namun apabila melalui lisan orang lain aku jadikan sebagai perantara untuk doaku, dengan lisan Aku memohon di hadapan Allah Swt dimana lisan itu bukan perantara aku melakukan dosa (meski boleh jadi pemilik lisan itu boleh jadi melakukan dosa-dosa dengan lisannya).

Di antara orang-orang yang berbahagia dengan shalawat para Malaikat adalah orang yang dido’akan oleh saudaranya dari kejauhan, begitupula orang yang mendo’akannya. Di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah apa yang diriwayatkan oleh al-Imam Muslim dari Shafwan, ia adalah Ibnu ‘Abdillah bin Shafwan, dan umur ad-Darda’ di bawahnya, beliau berkata: “Aku pergi ke Syam dan mendatangi Abud Darda’ Radhiyallahu anhu di rumahnya, tetapi beliau tidak ada di rumah, yang ada hanyalah Ummud Darda’ , ia berkata: ‘Apakah tahun ini engkau akan pergi haji?’ ‘Ya,’ jawabku. Dia berkata: ‘Do’akan kami dengan kebaikan, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

‘Do’a seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang dido’akannya adalah do’a yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada Malaikat yang menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdo’a untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata: ‘Aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.’”

‘Abdullah berkata: “Lalu aku pergi ke pasar dan bertemu dengan Abud Darda’ Radhiyallahu anhu, lalu beliau mengucapkan kata-kata seperti itu yang diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Dari hadits yang mulia ini kita bisa mengetahui bahwa ada dua golongan manusia yang mendapatkan do’a dari para Malaikat, mereka itu adalah orang yang dido’akan oleh saudaranya sesama muslim sedangkan dia tidak mengetahuinya, karena Malaikat yang ditugaskan kepada orang yang sedang menguapkan: “Aamiin,” maknanya adalah: “Ya Allah, kabulkanlah do’anya bagi saudaranya.”