Apa akibat konsumsi alkohol pada kondisi kesehatan remaja?

image

Pola makan remaja yang terkadang “sudah beuruk” terkadang masih juga diperburuk dengan konsumsi alkohol.
Apa akibat konsumsi alkohol pada kondisi kesehatan remaja?

Pengertian Alkohol


Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinyamenyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu. (Zulvikar, 2008) Dalam ilmu kimia, alkohol adalah istilah yang umum bagi senyawa organik apapun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atau atom karbon lain. Dilihat dari gugus fungsinya, alkohol memiliki banyak golongan. Golongan yang paling sederhana adalah metanol dan etanol.
Sementara John Wiley dan Soon dalam bukunya Introduction to Organic Chemistry menjelaskan bahwa: “Alkohol adalah senyawa organic yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atau atom karbon lain. Dengan mensubstitusikan – OH ke H dari CH4, maka didapat CH3OH yang dikenal methanol. Rumus fungsional dari alkohol adalah OH dengan formula umum untuk alkohol ROH, dimana R adalah alkil atau substitusi kelompok alkil” (John and Soon, 2011)

Penggunaan


Alkohol yang sering digunakan sebagai pelarut adalah jenis metanol, etanol dan isopropanol. Metanol digunakan sebagai pelarut dalam cat, bahan anti beku dan senyawa kimia lainnya.Sedangkan etanol banyak digunakan sebagai pelarut, antiseptic, campuran obat batuk, anggur obat, bahan minuman keras dan minuman lain yang mengandung alkohol. (Koes, 2013)

Pengaturan dan Kandungan Minuman Keras


Pengaturan minuman beralkohol atau minuman keras telah diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan Nomor 86/Men/Kes/Per/IV/77. Dalam peraturan tersebut, minuman keras digolongkan sebagai berikut:
• Golongan A: Kadar Etanol 1-5%
• Golongan B: Kadar Etanol 5-20%
• Golongan C: Kadar Etanol 20-55% (Sasangka,2003)
Di bawah ini contoh-contoh minuman keras dengan kadar kandungannya:
• Anggur: mengandung alkohol sebesar 10-15%
• Bir: mengandung alkohol sebesar 2-6%
• Brandi (Bredewijn): mengandung alkohol sebesar 45%
• Rum: mengandung alkohol sebesar 50-60%
• Likeur: mengandung alkohol sebesar 35-40%
• Sherry/Port: mengandung alkohol sebesar 15-20%
• Wine (anggur): mengandung alkohol sebesar 10-15%
• Wisky (Jenewer): mengandung alkohol sebesar 35-40% (Sasangka,2003)

Bahaya Alkohol


Selama ini, stigma yang berkembang di masyarakat adalah alkohol dapat merusak tubuh. Agaknya, pandangan seperti ini perlu diluruskan. Pasalnya, pada dosis yang rendah (tidak memabukkan), alkohol justru menguntungkan bagi tubuh. Beberapa hasil studi melaporkan studi menyatakan bahwa konsumsi alkohol mampu menurunkan serangan jantung, stroke, dan mencegah kemungkinan munculnya serangan Alzheimer. (Muchlis and Dito, 2018)

Kendati alkohol dalam dosis yang rendah bermanfaat bagi tubuh, namun alkohol juga bersifat racun. Ada dua jenis alkohol yang bersifat racun yaitu etil alkohol atau etanol dan metil alkohol atau metanol. Etil alkohol terdapat dalam minuman alkohol dan obat yang diolah (larutan alkohol), keracunan ini ditandai dengan mabuk, perubahan emosi yang mendadak, mual, muntah, tidak sadarkan diri bahkan meninggal akibat lumpuhnya alat pernapasan. Metil alkohol biasanya digunakan sebagai campuran cat, bahan pengencer, penghancur, dan pemberi panas pada makanan yang di kalengkan. Gejala yang ditimbulkan pada keracunan alkohol metil hampir sama dengan keracunan etil alkohol.
Hanya saja penderita biasanya mengalami kebutaan akibat adanya pengrusakan saraf mata. Seseorang pecandu minuman keras dimulai dengan meminum-minuman lebih banyak dari yang lain, yang akhirnya menyebabkan hang over (perasaan sakit esok harinya setelah minum terlalu banyak). Hal tersebut bisa disembuhkan dengan minum lagi sehingga tidak bisa pisah dari minuman keras.
Pada umumnya, konsumsi alkohol merusak semua organ tubuh secara berangsur-angsur akibat penggunaannya, dapat menyebabkan peradangan hati (liver chirrhosis), menyebabkan pendarahan dalam perut (mag), penyakit jantung (cardiomyopathy), hormon seks, dan sistem kekebalan tubuh. Pengaruhnya terhadap otak dapat secara akut (intoksisasi, delirium) atau kronis (ataxia, pelupa, koordinasi motorik). (Aliah, 2008)

Faktor yang Mempengaruhi


Puspitawati (2004) menyebutkan beberapa remaja terjerumus dalam masalah minuman keras karena dipengaruhi lingkungan pergaulan antara lain sebagai berikut:
• Remaja yang selalu minum-minuman keras selalu mempunyai “kelompok pemakai”. Awalnya remaja hanya mencoba-coba karena keluarga atau teman-teman yang menggunakannya. Namun ada yang kemudian menjadi kebiasaan
• Pada remaja yang “kevewa”dengan kondisi diri dan keluarganya, sering menjadi lebih suka untuk mengorbankan apa saja demi hubungan baik dengan teman-teman sebayanya.
• Adanya “ajakan” atau “tawaran” dari teman serta banyaknya film dan sarana hiburan yang memberikan contoh “model pergaulan modern” biasanya mendorong remaja minum-minuman keras secara berkelompok
• Apabila remaja telah menjadi terbiasa minum minumn keras dan karena mudah mendapatkannya, maka remaja akan memakainya sendiri sehingga tanpa disadari lama-kelamaan akan ketagihan

Dampak Penggunaan Alkohol


  1. Gangguan Kesehatan Fisik
    Djajosman (1999:9) menyatakan, meminum Minuman keras dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang lama Menimbulkan kerusakan dalam hati, jantung pankreas, lambung dan otot. Pada pemakaian kronis minuman keras dapat terjadi pergeseran hati, peradangan pangkreas dan peradangan lambung. Lemak di Liver dimana tugas hati atau liver adalah memetabolisme nutrisi dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Terlalu banyak minum alcohol membebani hati. “Kelebihan lemak disimpan dalam sel-sel hati. Mereka terakumulasi untuk membentuk hati yang berlemak,” kata Robert Duhaney, MD, seorang internis di Amerika Serikat.Semua lemak berlebih ini, meningkatkan risiko terkena hepatitis alkohol. Selain itu, bisa menyebabkan sirosis dan membuat hati tidak bisa melakukan fungsinya. Stroke dimana sekalipun hati Anda sehat, konsumsi alcohol berlebih tetap bisa menyebabkan stroke. Sebuah studi menemukan,pria yang mengonsumsi lebih dari 6 kali dalam sehari, atau wanita yang minum lebih dari 4 kali, memiliki risiko stroke hampir 40 persen lebih tinggi, dibanding mereka yang tidak Pernah minum alkohol. Hal ini juga terkait tekanan darah tinggi yang merupakan faktor risiko stroke.

  2. Gangguan Kesehatan Jiwa
    Meminum minuman Keras secara kronis dalam jumlah berlebihan Dapat menimbulkan kerusakan Jaringan otak sehingga menimbulkan Gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian, kemapuan belajar, dan Gangguan jiwa tertentu. Akibat minuman keras, Alam perasan seseorang menjadi berubah, orang menjadi mudah tersinggung dan perhatian terhadap lingkungan terganggu yang pada giliranya tersingkirkan dari lingkungan sosialnya dan atau dikeluarkan dari pekerjaannya.
    Menenggak minuman beralkohol hanya akan membuat perasaan lebih baik di awal saja. Namun, tubuh akan memecah zat kimia yang ada dalam alkohol. Hal ini membuat kestabilan neurontransmiter dalam otak terganggu. Menurut National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism (NIAAA), dalam jangka pendek alkohol memberikan penurunan suasana hati. Seiring waktu, hal itu menyebabkan sel-sel otak menyusut dan memicu masalah seperti depresi. Kacaunya otak juga bisa membuat Anda kehilangan ingatan jangka pendek, serta masalah kognitif jangka panjang, termasuk demensia. Sebuah penelitian di Perancis menemukan, dari 1 juta lebih orang dewasa yang mengalami kasus demensia, 57 ribunya terkait dengan konsumsi alkohol yang berlebihan.