Bung Karno pernah mengatakan “Kalau jadi Hindu jangan jadi orang India, kalau jadi orang Islam jangan jadi orang Arab, kalau Kristen jangan jadi orang yahudi, tetaplah jadi orang nusantara dengan adat-budaya nusantara yang kaya raya ini”. Kalimat tersebut memang mengundang banyak pro-kontra karena memang berpotensi menimbulkan multi-tafsir. Namun sebenarnya inti dari kalimat tersebut ada di bagian akhir, yaitu “tetaplah jadi orang nusantara dengan adat-budaya nusantara yang kaya raya ini”.
Setiap agama memiliki negara asal terciptanya, seperti Islam dari Arab, Kristen dari wilayah Levant yang sekarang berada di Palestina, Hindu dan Buddha dari India, dan Konghucu dari Tiongkok. Dari situ entah kita sadari atau tidak, setiap negara asal agama-agama tersebut tentunya memiliki budaya tersendiri yang telah ada jauh sebelum agama itu tercipta. Aku ambil contoh Islam dari Arab dan budaya dandanan serta pakaian Arab. Sejak sebelum lahirnya agama Islam, orang Arab telah memakai sorban dan gamis yang fungsinya untuk melindungi tubuh mereka dari terpaan pasir gurun. Dengan demikian, sorban dan gamis bukanlah ciri agama Islam namun merupakan budaya bangsa Arab.
Dari pernyataan Bung Karno tersebut dapat kita pahami bahwa kita memang diwajibkan untuk meyakini dan mengamalkan agama yang kita percayai. Namun, kita harusnya bisa membedakan mana ajaran agama dan mana budaya negara asal agama tersebut. Inilah yang seringkali menimbulkan kesalahpahaman. Pernyataan Bung Karno tersebut memiliki makna yang sangat bagus, yaitu mengingatkan kita untuk selalu melestarikan adat dan budaya nusantara.
Jadi kesimpulannya, sebagai umat yang taat kepada agamanya dan cinta kepada negaranya, baiknya kita bisa menyeimbangkan kewajiban kita dalam beribadah dengan tetap melestarikan budaya kita. Karena sejak zaman dahulu, agama kita tidak dapat terlepas dari akulturasi budaya lokal seperti Wali Songo yang menyebarkan Islam dengan menggunakan budaya Jawa, adanya Gereja Kristen Jawa (GKJ), dan agama Hindu-Buddha di Indonesia yang ternyata berbeda dengan yang ada di India.
Sumber
Ngasiran, N. (2018, 23 Januari). Hindu Buddha di Nusantara Beda dengan Versi India. Diakses pada 29 Juli 2021, dari Hindu Buddha di Nusantara Beda dengan Versi India.
Siregar, F. G. B. (2017, 29 Januari). Mengulik Ucapan Bung Karno “Kalau Jadi Orang Islam Jangan Jadi Orang Arab…”. Diakses pada 29 Juli 2021, dari Mengulik Ucapan Bung Karno "Kalau Jadi Orang Islam Jangan Jadi Orang Arab..." Halaman all - Kompasiana.com.
Sucahyo, N. (2018, 3 November). Mencari Titik Temu Agama dan Budaya. Diakses pada 29 Juli 2021, dari Mencari Titik Temu Agama dan Budaya.