Anak-anak Indonesia Rawan Terkena Pelecehan Daring, Bagaimana pendapatmu?

Pada kondisi pandemi ini, semua komponen masyarakat mau tidak mau harus akrab terlibat dengan internet. Mulai dari yang masih kanak-kanak hingga yang para emak bapak banyak yang sudah familiar dengan sosmed. Sayangnya, internet yang memberi banyak kemudahan untuk kebaikan juga memberi kemudahan dalam melakukan kejahatan, termasuk eksploitasi seksual. Berdasarkan laporan National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC) pada April 2020, jumlah eksploitasi seksual anak mencapai 4,2 juta.

** “Grooming merupakan salah satu bentuk eksploitasi seksual anak online. Grooming berawal saat oknum mencari anak yang rentan, mengumpulkan informasi, dan membangun komunikasi. Saat anak sudah nyaman, mereka melakukan perjanjian sehingga anak menjadi tertutup dengan lingkungan sekitarnya, dan hanya berkomunikasi dengan oknum . Lalu, secara bertahap oknum meningkatkan komunikasinya ke arah seksual,” ujar Rio Hendra, Koordinator Advokasi dan Layanan Hukum ECPAT.

DQ institute menempatkan Indonesia di urutan 27 dari 31 negara dengan peluang lebih besar mengalami risky contact. Untuk anak usia 8-12, risky contact didasarkan pada kontak daring dengan orang asing atau kontak seksual daring. Untuk anak usia 13-18, risky contact didasarkan pada kontak seksual daring yang tidak diinginkan
image

Setujukah youdics bahwa pandemi ini dapat meningkatkan kasus pelecehan daring? Bagaimana yah kira-kira solusi agar adik-adik penerus bangsa ini dapat aman dari grooming :thinking:. Yuk bagikan pendapat kalian :hugs:

Referensi : https://www.dqinstitute.org/impact-measure/
https://kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2754/

Jujur aku baru tau kalo anak-anak juga berpeluang mendapatkan pelecehan secara daring. mungkin ini karena penggunaan gadget yang berlebihan pada anak. selama proses pembelajaran daring, banyak orang tua yang ingin mengambil jalan pintas dengan memberikan gadget kepada anak SD agar memudahkan orangtua dan juga anak sehingga anak bisa melakukan apa saja secara bebas disaat tidak ada orang tua dirumah dan tanpa pengawasan. melakukan hal yang belum pernah dicoba serta rasa penasaran yang tinggi menjadi salah satu alasan anak mendapatkan pelecehan daring.
aku setuju bahwa selama pandemi ni kasus pelecehan daring meningkat. karena semua aktivitas dipaksa dilakukan dirumah, kegabutan yang membuat orang-orang melakukan hal yang belum pernah dicoba salah satunya ome.tv. walaupun fiki naki terkenal karna konten ome tv, tak jarang orang-orang yang di ome tv melakukan tindak asusila. juga aplikasi dating yang tidak familiar menjadi familiar dan kebanyakan melakukan tindak asusila, mengirim gambar yang tidak pantas dan juga meminta melakukan hal yang tidak pantas.
tidak hanya itu, konten-konten yang ada di beberapa media sosial juga mengandung hal-hal yang tabu yang memamerkan hal yang seharusnya disembunyikan. ini juga menambah ketertarikan lawan jenis untuk melakuakn tindak asusila atau pelecehan yang bahkan bisa dibilang tidak disadari.

1 Like

Betul banget, kak. Dalam masa pandemi ini, banyak anak-anak polos yang terlalu bosan. Lantas terjebak dalam tren yang mereka anggap akan membuatnya jadi keren.

Dari berbagai hal yang viral, kemudian semuanya akan dianggap wajar dan sebatas candaan. Padahal konten tersebut dapat memicu pikiran dan tindakan tak senonoh :cry: