Amankah data yang tersimpan pada cloud storage?

Pada saat ini teknologi informasi berkembang sangat pesat mengikuti kebutuhan manusia. Atas dasar itu berkembang pula bisnis-bisnis berbasis teknologi yang salah satunya pada bidang cloud storage. Cloud storage adalah sistem penyimpanan pada sebuah akun, untuk mengaksesnya pengguna memerlukan internet. Artinya data yang dimiliki tersimpan pada sebuah server milik pihak kedua. Lalu amankah sistem cloud storage itu?

KEAMANAN DATA DALAM CLOUD STORAGE

13986622203_1feae75b41_o
Sumber Gambar : www.sosialbox.com

Media penyimpanan online atau yang lebih dikenal dengan Cloud Storage menjadi tren yang populer pada saat ini. Pada mulanya, banyak yang menganggap Cloud Storage sebagai sesuatu yang berhubungan dengan cuaca karena adanya kata “Cloud” didalam kalimat Cloud Storage. Namun sebenarnya, Cloud Storage adalah media penyimpanan data yang menggunakan server virtual sebagai tempat penyimpanan datanya. Dengan adanya Cloud Storage, kita tidak harus selalu menyimpan data kedalam CD, Flashdisk, dan Harddisk yang dapat dikatakan harganya cukup mahal, namun kita dapat menyimpan data didalam suatu Cloud Storage yang dapat diakses melalui penyedia Cloud Storage seperti Google Drive, Dropbox, One Drive, iCloud yang memberikan penyimpanan gratis dengan kapasitas terbatas dan memberikan penyimpanan berbayar yang kapasitasnya lebih besar dengan harga yang tidak begitu mahal.

Banyak keuntungan yang dapat kita ambil dari penggunaan Cloud Storage dibandingkan dengan penyimpanan biasa, beberapa diantaranya :

  1. Kita dapat mengakses file didalam Cloud Storage kita dimanapun, kapanpun dan dengan perangkat apapun selama perangkat tersebut terhubung dengan internet.
  2. Kita tidak perlu repot-repot lagi membawa Flashdisk, Harddisk Eksternal maupun CD pada saat berpergian. Cukup dengan mengakses Cloud Storage kita, kita dapat mengakses file yang kita inginkan.
  3. Kemungkinan terjadinya kerusakan dan kehilangan file sangatlah kecil serta kita dapat membagi file file kita kepada orang lain secara mudah.

Namun dibalik beberapa keuntungan tersebut, terdapat beberapa kelemahan yang mungkin sangat berpontensi membahayakan file didalam Cloud Storage kita, salah satu ancaman yang paling utama adalah tingkat keamanan. Masalah pertama, setiap pengguna layanan Cloud Storage pasti membutuhkan akun untuk dapat mengakses file-file didalamnya. Setiap akun pasti membutuhkan password untuk login. Namun jika kita tidak berhati-hati dengan password kita, mungkin saja orang lain mengetahui password kita dan besar kemungkinan akun kita dapat dibuka oleh orang lain. Masalah kedua, meski sistem keamanan saat ini dapat dikatakan cukup ketat, namun bisa saja peretas membobol sistem keamanan tersebut, tidak ada yang namanya privasi jika terkait internet. Hal ini sangat mungkin terjadi karena kemajuan kebaikan teknologi juga diiringi dengan kemajuan keburukan teknologi sehingga banyak cara yang dilakukan peretas untuk meretas Cloud Storage.

Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan file di dalam Cloud Storage agar tetap terlindungi, diantaranya :

  1. Memback-up data ke Cloud Storage lain.
    Kita bisa melakukan langkah ini dengan memback-up seluruh data kita kedalam Cloud Storage lain yang berbeda agar jika terjadi masalah pada Cloud Storage satu, Cloud Storage yang lain masih bisa diakses.
  2. Hindari menyimpan informasi sensitif, atau sangat privasi.
    Kita dapat menghindari untuk menyimpan berbagai data pribadi yang mungkin bisa menarik terjadinya kejahatan seperti menyimpan pin bank, menyimpan password-password yang sangat penting dan lain sebagainya.
  3. Gunakan layanan cloud yang mengenkripsi data Anda.
    Kita dapat menggunakan layanan cloud yang memiliki langkah keamanan yang baik. Hal ini menjadikan data kita lebih aman dan mengurangi resiko terjadinya peretasan.
  4. Pastikan password Anda cukup kuat.
    Menggunakan password yang cukup rumit agar orang lain susah untuk mengetahui password kita. Hindari menggunakan kata atau kalimat yang sudah umum dalam pembuatan password.

Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan file dalam Cloud Storage kita, karena penyimpanan cloud terbilang lebih rentan dibandingkan sistem harddisk. Tetapi di zaman mobile ini Cloud Storage memberikan kemudahan dari sisi portabilitas.

Referensi :

http://www.vibicloud.com/page/article_detail/tips-menjaga-keamanan-data-di-cloud-server-storage

Cloud storage merupakan teknologi di mana seseorang dapat menyimpan data-data mereka pada server virtual. Artinya tidak memerlukan lagi perangkat-perangkat keras seperti hard disk, flash disk atau hardware lain yang berfungsi sebagai penyimpanan. Syarat mengakses cloud storage sendiri hanya membutuhkan sebuah perangkat atau gadget dan internet saja yang menghubungkan perangkat dengan server virtual tersebut.

Lalu dimanakah server yang menampung data-data tersebut?
Data-data yang tersimpan pada cloud storage tersimpan di data centre perusahaan. Namun kebanyakan perusahaan menggunakan lebih dari satu data center dengan negara yang berbeda untuk meningkatkan keamanan data. AWS misalnya, yang mencakup 12 negara dan menyalin data-data serta menyimpannya pada server-server tersebut. Sehingga jika terjadi bencana alam pada sebuah negara, data-data tersebut masih aman.

Kelebihan yang dimiliki dari menyimpan di cloud storage di antaranya :

  1. Mudah diakses
    Seperti yang dijelaskan sebelumnya. Mengakses file di cloud storage dapat dilakukan melalui gadget yang dilengkapi dengan internet. Mengakses file dalam artian pengguna dapat mengunduh, mengedit, atau hanya melihat file tersebut kapan saja dan di mana saja.

  2. Kapasitas penyimpanan
    Ada banyak sekali layanan cloud storage saat ini. Yang menawarkan berbagai macam layanan seperti kapasitas penyimpanan. Sebut saja Google Drive yang menawarkan 15 GB untuk versi free dan pengguna dapat menambah kapasitas tersebut secara berbayar bahkan hingga 100 GB.

  3. Hemat
    Pada era saat ini, data adalah segalanya. Sehingga tak jarang perusahaan menggelontorkan dana yang cukup besar untuk membangun sebuah data centre. Belum lagi dengan maintenance perangkatnya yang juga membutuhkan biaya. Untuk itu dengan adanya sistem cloud storage, para pengusaha cukup terbantu dalam menyediakan sebuah data centre. Karena dengan cloud storage tersebut, biaya pengadaan perangkat keras dapat dialihkan untuk maintenance cloud storage sehingga dapat memangkas biaya awal (penyimpanan dengan perangkat keras).

Namun seberapa amankah cloud storage itu? Bukankah file yang disimpan pada cloud storage berada di tangan ketiga? Lalu dapatkah manusia tetap menggunakan penyimpanan tradisional sedangkan kebutuhan saat ini mengharuskan manusia untuk dapat melakukan segala hal melalui satu layar saja.

Sumber : ichef-1.bbci.co.uk

Sebenarnya, apapun yang berkaitan dengan internet tidak ada yang aman. Sekalipun penyedia telah menggembar-gemborkan layanan enkripsi data pada aplikasinya. Karena pada kenyataannya data-data tersebut terus dipantau dan diawasi oleh pemerintah atau bahkan pihak-pihak lain. Bahkan pada tahun 2012 Google menerima 21 ribu lebih permintaan pemerintah berkaitan dengan informasi 33 ribu lebih akun. Dan setidaknya 66% pada saat itu Google menyediakan beberapa data sebagai tanggapan.

Dilansir dari laman computerworld.com seorang pakar Bruce Schneier menyatakan bahwa tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan file kita yang tersimpan pada cloud storage. Meskipun perusahaan-perusahaan yang menyediakan layanan cloud storage dengan data terenkripsi namun itu tidak sepenuhnya benar. Di balik layar, mereka mendapat tekanan yang luar biasa dari pemerintah. Yang artinya ada pihak lain yang berkepentingan mengenai seluruh data yang tersimpan pada cloud storage.

Meski begitu, Mark Crosbie – International Head of Trust and Security dari Dropbox – mengatakan bahwa setiap file yang disimpan pada Dropbox mengalami proses sharding, membagi file dalam beberapa potongan kecil yang kemudian tiap potongan akan dienkripsi dan disimpan di tempat-tempat yang berbeda. Jika seseorang berhasil menembus pertahanan pertama, maka dia hanya akan menemui blok-blok acak dari file sehingga Mark memastikan bahwa sistem enkripsi semacam itu terjamin aman. Selain itu Dropbox juga menerapkan penggunaan keamanan ganda yakni dengan kata sandi dan dilengkapi dengan kode sekali pakai yang dihasilkan dari perangkat-perangkat berbeda. Sehingga lebih aman.

Meski begitu masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keamanan akun cloud storage Anda. Dan berikut tips-tips yang dapat dilakukan :

  1. Manfaatkan dua faktor autentifikasi dan selalu cek kata sandi (ubah secara berkala jika perlu)
  2. Periksa aplikasi, layanan, atau akun lain yang berhubungan dengan akun cloud storage
  3. Enkripsi data-data penting
  4. Menyebarkan data-data penting ke berbagai cloud storage service yang sudah ada saat ini
  5. Tidak menyimpan data-data penting dan sensitif di akun_cloud storage_

Referensi :
http://cloudhostingindonesia.com/perbandingan-cloud-storage-dropbox-google-drive-microsoft-onedrive/
https://www.maxmanroe.com/cloud-storage-teknologi-penyimpanan-digital.html
Can we trust cloud providers to keep our data safe? - BBC News
No, your data isn't secure in the cloud | Computerworld
The Start-to-Finish Guide to Securing Your Cloud Storage | Lifehacker

cloud storage

Berkaitan dengan IoT (Internet of Things) yang saat ini sudah menjamur, dan berkembang pesat dimana mana, siapapun dia, berapapun umurnya, menggunakan terknologi internet. Yang beberepa tahun belakangan booming ialah cloud storage. Sebagai perbandingan, jika kita di dunia nyata pasti kita membutuhkan sebuah wadah untuk menyimpan data baik itu dengan media DVD, CD, Flashdrive, Harddisk, SSD, dan lainnya. Dalam dunia maya terdapat sebuah wadah yang sama dengan fungsi yang sama juga untuk menyimpan data kita. Lalu apa perbedaanya? Bukankan fungsinya sama?. Perbedaan mendasar diantara keduanya ialah sebagai berikut :

1. Fleksibilitas

Cloud Storage jauh lebih fleksibel dibanding storage offline (HDD, SSD dll), mengapa demikian? Ketika wadah untuk menyimpan data sudah penuh dan kita perlu melakukan perluasan penyimpanan, yang dilakukan cloud storage hanyalah membayar sekian rupiah untuk memperluas penyimpanan dari storage itu sendiri tanpa perlu membuat akun lagi dan memindah data lagi. Sedangkan offline storage, tentu kita membeli hardware baru dengan kapasitas yang lebih besar agar cukup menampung data kita yang sedemikian banyak, lalu kita juga harus memindahkan data kita ke hardware yang baru jika ingin hanya membawa satu hardware kemana-mana. Itulah mengapa cloud storage pantas dikatakan memiliki fleksibilitas yang lebih dibanding offline storage

2. Mobilitas

Dari argumen diatas tentu sudah tau manakah storage yang mempunyai mobilitas yang tinggi dibanding offline storage, why?. Karena, seperti namanya “cloud” yaitu berbasis internet, cloud storage dapat diakses dimanapun, kapanpun, dan oleh siapapun (memiliki hak akses).

3. Keamanan data

Keamanan data kita bisa dibilang cukup aman akan kebocoran informasinya, karena apabila kita sudah mengatur hak akses data di dalam cloud storage maka yang dapat mengakses data hanyalah orang-orang yang diberi hak ases tersebut. Dari segi keamanan lainnya, ketika membuat sebuah account cloud storage, user akan diminta memasukkan email, username, password, dan lain sebagainya. Dengan sistem seperti ini, cloud storage dapat dikatakan AMAN apabila yang tahu data account hanya pemilik account sendiri, dan dikatakan TIDAK AMAN apabila data account telah bocor informasinya karena saat ini marak beredar isu cybercrime yang mencuri data netizen untuk keuntungan pribadinya. Dari sisi lainnya, cloud storage jauh lebih aman apabila dibandingkan dengan offline storage, karena data kita yang ada di cloud storage dipastika 100% tidak mungkin terkena virus maupun corrupt. But, “No System Safe”.

Cloud storage akan sangat bermanfaat apabila digunakan oleh orang yang baik, dan akan sangat berbahaya apabila sudah jatuh di tangan orang jahat.

Refrensi :

https://cloud.google.com/security/data-safety/

https://www.correlate.com/blog/is-cloud-storage-safe/

Cloud Stroge merupakan media penyimpanan yang dalam pengaksesannya memerlukan Jaringan Internet. Namun Tentu saja filenya berada di komputer dimana kita harus membuat akun cloud storage terlebih dahulu. Contoh kecilnya jika kita seorang web designer maka kita memerlukan file-file yang berupa gambar, font, flash, file tutorial dan untuk memudahkan dalam pengerjaannya maka sebaiknya kita menggunakan media penyimpanan cloud storage. Karena cloud storage ini dapat mengefesiensikan waktu dan tempat di bandingkan menggunakan media penyimpanan seperti flashdisk maupun CD.

Teknologi yang kita gunakan sekarang ini memang sedang beralih menuju cloud era. Bahkan Microsoft yang semula konsentrasi di OS Windows, sekarang beralih ke Azure, cloud computing platform yang mereka kembangkan. Internet akan semakin cepat, dan layanan cloud, baik computing maupun storage, akan menjadi layanan yang semakin nyaman. Negara China tentu saja menyadari hal ini, merekapun harus mendorong masyarakatnya menggunakan layanan cloud. Salah satu cara agar orang mau beralih ke layanan cloud adalah memberikan layanan ini secara gratis, untuk mengundang sebanyak mungkin orang mencobanya. Tidak tanggung-tanggung, untuk menarik pengguna, mereka menawarkan free storage yang luar biasa besar sampai hitungan puluhan Terabyte. Saat layanan ini diperkenalkan di China, mulai muncul juga masalah, karena besarnya storage, gratis, akhirnya banyak yang menggunakan untuk menyimpan dan men-share konten bajakan, seperti film, lagu, software, dll, termasuk konten yang dilarang pemerintah, seperti konten pornografi. Pada tahun 2016, layanan storage yang besar-besar ini, yang juga membutuhkan biaya besar untuk maintenance-nya akhirnya mulai dibatasi penyedia, dan sebagian bahkan tutup, karena revenue yang tidak sebanding. Layanan gratis ini juga tentu menarik untuk penduduk belahan dunia lain, karena memang terbuka juga bagi mereka. Tetapi ada beberapa kekurangan atau concern terhadap layanan cloud storage di negeri China ini, diantaranya:

  1. Kecepatan download dan uploadnya tidak merata, kecepatannya cukup baik jika kita memang tinggal di China, tetapi menjadi berkali-kali lebih lambat jika diakses dari luar China. Jika upload beberapa ratus mega saja membutuhkan waktu yang lama, apakah masih ada gunanya storage yang sangat besar? Harap diingat, China ini cukup unik menetapkan teknologi internet dibanding dunia barat, mereka sama-sama hebat dalam teknologi, tetapi sensornya sangat ketat, entah apakah data yang kita letakkan di storage tersebut akan selamanya aman.

  2. Tidak semua layanan memiliki bahasa lain selain bahasa China. Sehingga buat yang tidak mengerti cukup membingungkan, dan ketika terjadi masalah, komunikasi dengan penyedianya menjadi sulit.

  3. Sensor dari pemerintah China yang ketat. Kita tidak pernah tahu apakah data yang kita letakkan di cloud tersebut, memiliki pintu belakang untuk diakses pemerintah atau pihak-pihak yang berkepentingan. Karena kontrol pemerintah sangat kuat, kemungkinan data kita akan bisa diintip.

  4. Udang dibalik bakwan, tidak semua yang disebut free sekian storage itu tanpa tanda kutip. Contohnya seperti batasan-batasan yang diberikan bagi pengguna free, ternyata ada batasan berapa besar kuota upload dan download per bulan. Untuk menggunakannya tanpa batasan, kita tetap harus membayarnya.

Apakah layanan cloud aman? Tidak ada layanan cloud yang sepenuhnya aman, karena apapun yang berhubungan dengan internet memiliki celah untuk diretas. Jadi penyedia layanan juga berlomba-lomba untuk senantiasa memperkuat platform mereka. Karena masalah keamanan ini, sebaiknya jika data yang kita letakkan di cloud storage sensitif atau rahasia untuk kita, sebaiknya memilih layanan yang memang secara track record baik dari sisi keamanan. Masalah keamanan juga bergantung dari diri kita sendiri, seperti pemilihan cara otentifikasi, password yang baik, dan tidak mudah tergoda phising, karena seringkali peretasan juga bermula dari kelemahan kita sendiri. Walau ada resikonya, bagaimanapun layanan cloud ini akan semakin umum dan nyaman. Karena cloud storage bukan sekedar menawarkan “hard disk di cloud” tetapi lebih dari itu, misalnya akses yang mudah dari berbagai device, kemudahan untuk sharing file, kolaborasi dengan rekan-rekan, memilah mana informasi yang bisa di share secara umum, mana yang privat, backup yang otomatis dan terlindung, dll.