Amalan apa saja yang tidak putus-putus walaupun seseorang sudah meninggal ?

Amal jariyah

Amal berarti mengamalkan, berbuat, bekerja. Kata ini sering dipertukarkan dengan sedekah. Apa saja amalan yang tidak putus-putus walaupun seseorang sudah meninggal ?

Sebenarnya bukan dua, melainkan ada tiga amalan yang tidak akan putus pahalanya kepada sesorang meskipun telah wafat. Berikut penjelasannya:

1. Sedekah Jariah

Sedekah jariah adalah sedekah yang diberikan dalam bentuk apapun namun memberi manfaat yang panjang tiada putus bagi orang lain. Dari peringatan diatasa jelas bahwa sedekah jariyah merupakan sedekah memberikan manfaat banyak bagi orang lain. Sehingga pahalanya pun akan terus mengalir kepada orang yang melakukan sedekah ini meski orang tersebut telah meninggal dunia. Namun perlu diketahui bahwa inti dari sekedah ini adalah niat yang tulus serta ikhlas. Bukan karena mengharap pujian dan kebanggaan dari mata manusia lainnya.

2. Anak yang shaleh

Amalan selanjutnya yang memberikan pahala tiada henti bagi yang melakukannya adalah anak yang shaleh. Anak yang shaleh adalah anak yang dididik dengan sangat baik oleh orang tuanya sehingga anak tersebut menjadi anak yang taat kepada Allah Swt.

3. Ilmu yang bermanfaat.

Amalan terakhir yang akan diberi pahala tiada putus oleh Allah SWT adalah ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat ini adalah ilmu yang berguna bagi orang lain dalam hal kebaikan. Selama ilmu yang diajarkan tersebut masih digunakan dan dimanfaatkan oleh orang lain maka selama itu pula pahala yang tiada henti akan mengalir terus kepada orang yang memberikan ilmu yang bermanfaat tersebut. Sekalipun orang yang memebrikan ilmu tersebut talah meninggal dunia.

Ketiga penjelasan tersebut diatas tentunya sejalan dengan hadits Rasulullah SAW berikut ini:

“Jika seseorang anak adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh.” (HR. Muslim).

Amal Jariyah adalah sebutan bagi amalan yang terus mengalir pahalanya, walaupun orang yang melakukan amalan tersebut sudah wafat. Amalan tersebut terus
memproduksi pahala yang terus mengalir kepadanya.

Hadis tentang amal jariyah yang populer dari Abu Hurairah menerangkan bahwa
Rasulullah SAW bersabda,

"Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah
semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya" (HR. Muslim).

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya diantara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang melakukannya wafat ialah ilmu yang disebarluaskannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang dibangunnya untuk penginapan orang yang sedang dalam
perjalanan. sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya” (HR. Ibnu Majah).

Di dalam hadis ini disebut tujuh macam amal yang tergolong amal jariah sebagai berikut.

1. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang bermanfaat, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal, seperti diskusi, ceramah, dakwah, dan sebagainya. Termasuk dalam kategori ini adalah menulis buku yang berguna dan mempublikasikannya.

2. Mendidik anak menjadi anak yang saleh. Anak yang saleh akan selalu berbuat kebaikan di dunia. Menurut keterangan hadis ini, kebaikan yang diperbuat oleh anak saleh pahalanya sampai kepada orang tua yang mendidiknya yang telah wafat tanpa
mengurangi nilai/pahala yang diterima oleh anak tadi.

3. Mewariskan mushaf (buku agama) kepada orang-orang yang dapat memanfaatkannya untuk kebaikan diri dan masyarakatnya.

4. Membangun masjid. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi SAW,

”Barangsiapa yang membangun sebuah masjid karena Allah walau sekecil apa pun, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Orang yang membangun masjid tersebut akan menerima pahala seperti pahala orang yang beribadah di masjid itu.

5. Membangun rumah atau pondokan bagi orang-orang yang bepergian untuk kebaikan. Setiap orang yang memanfaatkannya, baik untuk istirahat sebentar maupun untuk bermalam dan kegunaan lain yang bukan untuk maksiat, akan mengalirkan pahala kepada orang yang membangunnya.

6. Mengalirkan air secara baik dan bersih ke tempat-tempat orang yang membutuhkannya atau menggali sumur di tempat yang sering dilalui atau didiami orang banyak. Setelah orang yang mengalirkan air itu wafat dan air itu tetap mengalir serta terpelihara dari kecemaran dan dimanfaatkan orang yang hidup maka ia mendapat pahala yang terus mengalir.

Semakin banyak orang yang memanfaatkannya semakin banyak ia menerima pahala di akhirat. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa membangun sebuah sumur lalu diminum oleh jin atau burung yang kehausan, maka Allah akan memberinya pahala kelak di hari kiamat.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Majah).

7. Menyedekahkan sebagian harta. Sedekah yang diberikan secara ikhlas akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda.