Alat kontrasepsi apa yang paling aman digunakan?

image

Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan.

Apa alat kontrasepsi yang paling paling aman digunakan?

American College of Obstetricians and Gynecologist menyatakan kontrasepsi jangka panjang, terutama intra uterine device dan implan, sebagai alat kontrasepsi yang paling aman dan efektif untuk perempuan usia produktif.

Intra uterine device (IUD) atau awam menyebutnya spiral adalah alat plastik kecil yang terbungkus dengan kabel tembaga. Alat berbentuk “T” ini menghambat kehamilan dengan mencegah bertemunya sel sperma dan sel telur dengan cara menghentikan jalan sperma ke tuba falopi atau dengan mengganti jalan uterus sehingga telur yang matang tidak dapat dibuahi.

Sesuai tipenya, IUD dapat digunakan secara efektif dalam jangka waktu 5-10 tahun tanpa harus diganti. Bentuknya cukup kecil sehingga ginekolog dapat memasukkan alat ini ke dalam uterus dengan prosedur yang mudah.

Sementara itu, implan berbentuk kecil seperti batang korek api yang dimasukkan ke bawah kulit di bagian lengan. Implan akan mengeluarkan sejumlah hormon penekan ovulasi hingga tiga tahun. Akseptor KB juga bisa dengan mudah hamil kembali setelah alat implan ini dicabut.

Selain efektif, para dokter ginekolog juga menyatakan risiko efek samping dari kedua alat kontrasepsi ini terbilang kecil. Risiko kehamilan dari penggunaan implan hanya sekitar 0,05 persen.

Rekomendasi baru yang dikeluarkan American College of Obstetricians and Gynecologist ini menggantikan pedoman lama yang dikeluarkan Januari 2005. Pada saat itu dinyatakan hanya wanita yang sudah melahirkan dan memiliki risiko penularan penyakit seksual saja yang disarankan untuk memakai IUD. Kendati demikian, banyak akseptor yang tidak termasuk dalam kriteria tersebut tetap memilih IUD dan implan.

Setiap metode kontrasepsi memiliki efek samping, termasuk dengan IUD.

Menurut para ahli dari Mayo Clinic, IUD bisa menimbulkan efek samping sakit kepala, berat badan bertambah, perubahan mood, serta rasa nyeri dan jumlah darah haid lebih banyak. Perdarahan yang terlalu lama juga bisa menyebabkan anemia.

Efek samping lain yang dicatat antara lain nyeri saat berhubungan seks dan inflamasi di bagian vagina. Efek samping tersebut akan berkurang atau menghilang seiring dengan lamanya alat KB ini digunakan.

Kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan sel telur dan sel sperma. Metode kontrasepsi dapat digunakan oleh pasangan usia subur secara rasional berdasarkan fase kebutuhan. Fase kebutuhan kehamilan dapat dibedakan menjadi tiga fase, yaitu :

  1. Masa menunda kehamilan
    Sebaiknya dilakukan oleh pasangan yang istrinya belum mencapai usia 20 tahun. Kriteria kontrasepsi yang diperlukan adalah kontrasepsi yang pulihnya kesuburan tinggi dan terjamin 100% serta mempunyai efektifitas tinggi.

  2. Masa mengatur/menjarangkan kelahiran
    Kriteria kontrasepsi yang diperlukan yaitu yang mempunyai efektifitas tinggi, reversibilitas tinggi, dapat dipakai 3-4 tahun sesuai jarak kelahiran yang direncanakan serta tidak menghambat air susu ibu (ASI). Keluarga perlu mengadakan konsultasi ke tenaga kesehatan dalam memilih metoda kontrasepsi yang paling sesuai dengan kondisi pasangan.

  3. Masa mengakhiri kesuburan/tidak hamil lagi
    Kontrasepsi yang digunakan adalah yang efektifitas tinggi.

Setiap fase tersebut mempunyai jenis alat kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan alat kontrasepsi berdasarkan kebutuhan dapat dilihat pada tabel berikut ini,

Tabel Pemilihan Metoda Kontrasepsi Rasional

Usia Jenis alkon Keterangan
Masa Menunda kesuburan/kehamilan < 20 tahun Pil KB, Alat kontrasespi dalam rahim (AKDR), Kondom, vaginal jelly Masa mencegah kehamilan
Masa mengatur menjarangkan kelahiran 20 – 35 tahun Alat kontrasespi dalam rahim (AKDR), suntik KB, Pil mini, Pil KB, implant Masa terbaik untuk melahirkan dengan jarak kehamilan antara 2 – 4 tahun
Masa mengakhiri kehamilan >35 tahun Kontap, Alat kontrasespi dalam rahim (AKDR), Implant, Suntik KB, Pil KB Masa tidak hamil