Alasan apa saja yang membuat orang melakukan smiling depression?

Smiling depression adalah istilah untuk seseorang yang hidup dengan depresi di dalam, sementara memiliki tampilan yang tampak sangat bahagia di luar, bahkan mungkin sebagian orang menyebutnya normal atau sempurna, demikian dilansir dari laman Healthline.

Smiling depression memang tidak diakui sebagai suatu kondisi dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), tetapi kemungkinan akan didiagnosis sebagai gangguan depresi mayor dengan fitur atipikal. Pernahkah kamu menyembunyikan bahwa kamu sedang depresi? Kenapa alasannya? Dan apa manfaatnya kamu melakukan itu? Padahal It’s Okay to Not Be Okay ya! Yuk sharing disini kenapa smiling depression masih dilakukan!

Dari sumber yang saya baca, ada beberapa hal yang dapat memicu seseorang mengidap smiling depression, yaitu:

  1. Perubahan Besar dalam Hidup
    Seperti halnya jenis depresi lain, depresi tersenyum dapat dipicu oleh suatu situasi, seperti hubungan yang gagal atau kehilangan pekerjaan. Itu juga bisa dialami sebagai keadaan konstan.
  2. Pergolakan Batin
    Secara budaya, orang mungkin menghadapi dan mengalami depresi secara berbeda, termasuk merasakan lebih banyak gejala somatik (fisik) daripada yang emosional. Dalam beberapa budaya atau keluarga, tingkat stigma yang lebih tinggi juga dapat berdampak. Misalnya, mengekspresikan emosi dapat dilihat sebagai “meminta perhatian” atau menunjukkan kelemahan atau kemalasan. Seseorang yang merasa mereka akan diadili karena gejala depresi mereka akan lebih mungkin untuk mengenakan topeng, dan menyimpan kesedihannya untuk diri mereka sendiri. Kondisi ini juga dapat lebih rentan terjadi pada pria yang terkungkung pada prinsip maskulinitas, bahwa pria selayaknya harus kuat, bahkan tidak boleh menangis.
  3. Media Sosial
    Di era digital, penggunaan media sosial menjadi hal yang umum. Alih-alih hanya sebagai sarana komunikasi, banyak orang yang menggunakannya untuk memamerkan kehidupan mereka yang baik-baik saja. Sementara hal buruk, disimpan sendiri dan tidak ditunjukkan di media sosial. Secara perlahan, hal ini dapat membuka ruang yang luas untuk tumbuh suburnya smiling depression, dalam diri seseorang.
Summary

https://www.halodoc.com/artikel/seperti-tersenyum-ini-bahaya-smiling-depression-di-balik-sosok-joker

1 Like

Smiling depression atau jika diartikan adalah sebuah ‘depresi yang tersenyum’. Maksudnya adalah seseorang yang sedang mengalami situasi atau pergolakan batin yang mengakibatkan depresi, namun tidak ingin diketahui oleh orang lain. dan berikut adalah beberapa alasan seseorang saat melakukan smiling depresression:

1. Merasa tidak ingin menjadi beban untuk orang lain

Alasan paling logis adalah tidak ingin menjadi beban bagi orang lain, terlebih lagi orang di sekitarnya juga sedang mengalami kesusahan. Situasi dan lingkungan sekitar sangat memengaruhi terhadap keterbukaan sikap seseorang. Ia mengenali lingkungan sekitarnya dan hal-hal yang dilalui oleh mereka, inilah yang menyebabkan seseorang memilih untuk lebih baik memendam masalahnya sendiri. Ia tidak ingin menambah beban bagi orang sekitar dan merasa mampu untuk menghadapinya sendiri.

2. Ketidakmampuan menerima perubahan besar yang mendadak dalam hidupnya

Hal yang paling membuat beban pikiran adalah ketidakmampuan diri menerima keadaan yang sedang terjadi. Rasa tidak percaya dan tidak menyangka bahwa sesuatu hal besar harus terjadi dalam hidup. Inilah mengapa ia kerap menolak untuk menerima, hanya bisa terus berusaha meyakinkan diri dengan mengatakan ‘ ini tidak mungkin terjadi, ini pasti salah ’ Sikap denial seperti ini yang selalu diulang-ulang dalam pikiran dan semakin menjadi beban pikiran.

3. Menolak untuk merasa memang butuh bantuan karena tidak sedang baik-baik saja

Misalkan saja ada seorang pria sedang menghadapi sebuah masalah yang menurutnya sangat berat. Namun ia tidak ingin kelihatan bersedih dan merasa cengeng di mata orang lain. Padahal tidak ada salahnya jika seorang pria menangis, tidak ada salahnya merasa sedang butuh bantuan.

Seorang pria juga boleh merasa lemah dan merasa tidak baik-baik saja. Hindarilah berpura-pura karena hal tersebut hanya akan menambah beban dan menyakiti dirimu. Cobalah sedikit terbuka, siapa tahu orang di sekitar mampu menolongmu.

4. Menyembunyikan perasaan minder dan rendah diri karena pengaruh media sosial

Media sosial dewasa ini memberikan pengaruh luar biasa bagi kehidupan seseorang. Misalnya saja seorang influencer, selebgram, artis dan sebagainya. Mereka kerap menunjukkan sisi glamor, bahagia, terlihat sempurna dan seolah tidak pernah ada masalah. Namun kenyataannya mereka juga manusia biasa yang pasti mengalami kesedihan dan hal buruk dalam hidupnya.

Pasti pernah merasa minder, tidak percaya diri dan takut mendapat penilaian buruk. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab munculnya depresi terselubung yang biasanya tidak akan terlihat orang lain.

5. Takut menerima pandangan buruk dari lingkungan sosial

Selain media sosial, lingkungan sekitar adalah yang paling jelas terlihat dampaknya. Orang-orang di sekitar akan berinteraksi secara langsung dan intens dibanding dengan media sosial. Oleh karenanya seseorang akan takut menerima pandangan buruk dari lingkungan sosial jika terlihat sedang ada masalah atau beban.

Terlebih lagi jika ketahuan sedang depresi menghadapi masalah tersebut, bisa jadi mereka akan menjauhi karena menganggap ia sedang terganggu jiwanya.

Summary

5 Penyebab Seseorang Melakukan Smiling Depression, Pernah Mengalami?

1 Like