Aktivitas Antibakteri Sealer yang Digunakan pada Perawatan Saluran Akar

Tujuan akhir dari perawatan saluran akar adalah eliminasi atau pengurangan mikroorganisme di saluran akar gigi. Mikroorganisme umumnya tetap utuh di bagian saluran akar yang tidak dapat diakses setelah pembersihan mekanis dan kimia. Selain itu, Enterococcus faecalis dengan tingkat kejadian 22-77% diketahui resisten terhadap pengobatan dan menjadi penyebab paling umum terhadap kegagalan perawatan saluran akar.1 E. faecalis dapat menembus tubulus dentin, bertahan dalam pH tinggi, dan tahan lapar, yang menyebabkan infeksi sekunder.
1add

Penggunaan sealer saluran akar bertujuan untuk mengurangi sisa mikroorganisme di saluran akar karena efek antibakteri yang dimiliki.Sealer yang paling terkenal adalah sealer berbasis seng oksida (Tg-sealer), sealer berbasis kalsium hidroksida (Apexit), ionomer kaca (Ketac-endo), resin (AH26), sealer silikon (RoekoSeal), dan sealer yang mengandung bahan farmasi (Endometason). Dalam beberapa tahun terakhir, sealer yang mengandung mineral trioxide agregat (MTA Fillapex) juga telah diperkenalkan dalam kedokteran gigi.Salah satu langkah penting dalam terapi saluran akar adalah memilih sealer antibakteri.

Ahangari, dkk. mengevaluasi aktivitas antibakteri AH26, Dorifill, dan Apexit pada mikroorganisme Peptostreptococcus menggunakan tes difusi agar (ADT) dalam kondisi in vitro. Berdasarkan hasil studi tersebut, baik AH26 dan Dorifill memiliki aktivitas antibakteri yang lebih tinggi tanpa perbedaan yang signifikan, dan Apexit menunjukkan aktivitas antibakteri terendah.

Morgental, dkk. mengevaluasi aktivitas antibakteri sealer menggunakan tes kontak langsung (DCT) dan tes difusi agar (ADT). ADT digunakan untuk mengevaluasi aktivitas antibakteri sealer nonset (bahan yang dapat larut), dan DCT digunakan pada bahan yang tidak dapat larut (setelah bahan setting). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada ADT, zona penghambatan pertumbuhan hanya terlihat pada MTA Fillapex dan Endofill. Pada ADT, Endometason menunjukkan tingkat aktivitas antibakteri yang lebih tinggi diikuti oleh AH-26, Tg-sealer. Sealer RoekoSeal dan MTA Fillapex tidak menunjukkan aktivitas antibakteri. Namun, berdasarkan pada DCT, sealer MTA Fillapex menyajikan aktivitas antibakteri tertinggi yang diikuti oleh AH-26, Tg-sealer, Endometason, RoekoSeal pada 6 dan 15 menit pertama; Tg-sealer, Endometason, AH-26, RoekoSeal setelah 60 menit. Hasi ini menunjukkan bahwa, tes yang berbeda mengevaluasi sifat komponen antibakteri yang berbeda.

sumber: Gakken-idn.id - Portal Teknologi #1 Indonesia