Ajaypal Singh Banga : CEO of Mastercard

ajay-banga

Siapa yang tidak mengenal Mastercard, sebagai kartu kredit yang ada dan tersebar di seluruh dunia. Dengan menggunakan kartu kredit tersebut, kegiatan perekonomian pada seluruh dunia terutama negara maju semakin meningkat. Adanya kartu kredit mastercard membuat segala transaksi menjadi lebih mudah dan cepat namun tetap aman. Namun tak banyak yang tahu dibalik kesuksesan perusahaan tersebut terdapat pimpinan atau dengan bahasa keren disebut dengan CEO yang tentunya memiliki peran yang sangat penting dalam memgang kendali perusahaan.

CEO itu bernama Ajaypal Singh Banga. Beliau menjadi CEO dari Mastercard sejak tahun 2010 hingga sekarang. Sebenarnya beliau mulai bergabung dengan Mastercard sejak tahun 2009. Namun pada saat awal beliau bergabung, beliau bukan menjabat sebagai CEO tetapi menjabat sebagai COO (Chief Operating Officer). Ajaypal Singh Banga menempuh pendidikannya pada Indian Institute of Management Ahmedabad dan juga University of Delhi.

Awal karirnya dimulai pada tahun 1981. Saat itu beliau tergabung di Nestlé, India. Selama sekitar 13 tahun di Nestlé, beliau menangani tugas yang berkaitan dengan penjualan pemasaran dan mnajemen secara umum. Setelah itu beliau melanjutkan karirnya selama 2 tahun di PepsiCo.

Dengan Pepsi belia berperan dalam meluncurkan waralaba dari makanan cepat saji. Selepas berkarir di PepsiCo beliau melanjutkan berkarir dengan Citigroup hingga memutuskan untuk bergabung dengan Mastercard. Pada tahun 1996-2000 beliau menjabat sebagai Executive VP: Global Consumer. Lalu ia menjabat sebagai Kepala US Consumer Assets sampau tahun 2002. Puncaknya pada Citigroup beliau menjabat sebagai CEO Asia Pasifik pada tahun 2008 hingga 2010. Beliau bertanggung jawab atas seluruh lini bisnis pada kawasan Asia-Pasifik, termasuk intstitutional banking, alternative investments, wealth management, consumer banking, dan credit cards.

Pada tahun 2010-2015 saham perusahaan Mastercard naik hingga lebih dari tiga kali dengan nilai pasar $110 miliar. Mastercard menjadi jaringan pembayaran terbesar ke-dua di Amerika berdasarkan nilai pasar serta menangani lebih dari 38 miliar transaksi dalam setahun. Dalam pimpinanya, Mastercard terus berjalan dengan baik meskipun terdapat tantangan pada ekonomi global dalam investasi di bidang teknologi. Selain berkarir di Mastercard, beliau juga berada di dewan penasihat Presiden Amerika Serikat yang pada waktu itu adalah Barack Obama. Beliau memiliki peran penting dalam mempromosikan hubungan bisnis antara India-AS. Beliau juga merupakan Ketua Dewan Bisnis India-AS pada tahun 2015.

Beliau terdaftar sebagai top 100 CEO di Harvard Business Review pada tahun 2016. Ajaypal S Banga juga satu-satunya orang India yang masuk pada daftar top 100 CEO tersebut. Pada tahun 2015 beliau berbicara pada pertemuan tahunan di Indian Institute of Management Ahmedabad mengenai hal kepemimpinan. Beliau menceritakan mengenai enam pelajaran dalam hal kepemimpinan.

Pertama ialah A sense of urgency, dunia saat ini memiliki teknologi yang cepat maju sehingga bukan waktunya untuk menunda-nunda. Hal itulah yang menjadikan beliau berkata pada rekan kerjanya

Jika anda punya berita baik untuk saya, naiklah lewat tangga. Jika anda punya berita buruk, naiklah lift saja. Saya membutuhkan informasi dengan cepat, sehingga saya dapat melakukan sesuatu atas informasi tersebut

Kedua ialah A sense of balance, hal yang perlu diperhatikan adalah sense of urgency dan kesabaran. Dibutuhkan kesabaran untuk mendengarkan semua orang, namun juga diperlukan sense of urgency untuk mengambil keputusan sehingga pengambilan keputusan dilakukan secepat dan sebaik mungkin.

Ketiga ialah Courage to take thoughtful risks, informasi yang kita dapatkan tentu tidak ada yang sempurna pastinya ada beberapa ketidakjelasan atas informasi tersebut sehingga dalam mengambil suatu keputusan pasti terdapat resikonya. Pelajaran yang didapat adalah bagaimana kita bisa mengambil keputusan yang disertai dengan segala resikonya secara bijaksana.

Keempat ialah Be competitively paranoid, pelajaran yang didapatkan adalah mengenai hal introspeksi diri. Kita harus selalu mengintrospeksi diri kita sendiri, apa kesalahan yang telah kita buat sehingga kita tidak lagi melakukan kesalahan yang sama.

Kelima ialah Develop a global view, semua orang berbeda-beda dengan diri kita mulai dari suku, ras, hingga sifat dan karakternya. Hal yang perlu diperhatikan adalah kita harus belajar pada semua orang dengan segala perbedaan tersebut sehingga kita mendapatkan pandangan yang luas.

Keenam ialah Do well and do good, kita harus melakukan dengan baik dan lakukan yang baik. Prinsip tersebut mengajarkan bahwa kita harus melakukan hal yang baik, dan hal tersebut harus dilakukan dengan baik. Sehingga hal tersebut dapat dilakukan dengan maksimal.

Sumber:

1 Like